Rindu

727 65 10
                                    


Bumi rasanya sunyi. Dan kesunyiannya itu justru yang terdengar paling keras di telingaku. Aku pulang membawa bunyi sunyi di kepalaku. Aku menyerah dilan, Pada rindu yang mendadak punya suara
-dilan1990-

Vanesha pov

Sudah 1 minggu iqbaal pergi ke samarinda,rumah rasanya sunyi,kamar rasanya hampa,dan hati rasanya sendu,padahal hanya 2 minggu iqbaal meninggalkanku untuk pergi ke samarinda namun aku terlalu rindu untuk tak mengatakannya,aku rindu belaiannya,aku rindu candanya,aku rindu dikecup manis olehnya

Vanesha pun memutuskan untuk menelfon iqbaal 📞

"Assalamualaikum sayang"

"Waalaikumsalam sayang"

"Aku ganggu kamu,kamu lagi dimana ?"

"Enggak kok,aku masih di hotel"

"Baal"

"Hmmm"

"Aku rindu kamu"

"Jangan rindu"

"Kenapa ?"

"Berat,kamu ngak akan kuat,biar aku aja"

"Ih aku beneran kangen tau"

"Sabar yaa,satu minggu lagii"

"Iya,aku sabar"

"Udah dulu ya,aku mau mandi nih"

"Hah ? Belum mandi ? Jam berapa ini baal ?"

"Hehehe,udah dulu yaa"

"Iya"

"Sun jauh jangan ? Eh jangan deh"

"Kenapa ?"

"Besok aja sun langsung"

"Bisa aja kamuu,yaudah byee"

"Byee"

Vanesha menutup sambungan telefon itu dan kembali melakukan aktifitasnya semula,hari ini dia ada jadwal cek ke dokter kandungan,biasanya bersama iqbaal namun tidak untuk minggu ini

"Oh iya gw minta temanin bunda kali ya ?"
-
-
"Assalamualaikum bunda"📞

"Waalaikumsalam,ada apa sayang ?"

"Mmm,aku gak enak bilangnya ke bunda"

"Kayak sama siapa aja sih kamu,ada apa bilang aja sama bunda"

"Bunda bisa temenin aku cek kandungan ?"

"Ya bisa dong,kapan ?"

"Nanti bunda jam 10"

"Ya nanti bunda kerumah kamu ya"

"Nggak usah bunda biar sasha aja yang kesana"

"Yaudah,hati hati ya"

Aku Kamu Kita  [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang