Selesai ?

750 69 41
                                    

Iqbaal pov

"Tit" monitor patient di samping lia berbunyi,semua garis zigzag  yang ada disana berubah menjadi lurus,mataku tak berhenti menatap monitor itu hingga aku tersadar arti dari itu semua

"Dokteer"aku yang sedang meenjemguk lia didalam ruang icu berteriak memanggil manggil dokter,aku keluar dari ruangan itu dengan masih menggunakan baju steril yang memang dikenakan oleh setiap orang yang ingin menemui lia,dokter dan beberapa suster berdatangan,dan masuk begitu saja ke dalam ruangan itu

"Sasha kenapa baal ?"bunda yang ada disampingku bertanya tanya,namun pertanyaan itu lewat begitu saja tanpa aku respon sedikitpun

"Baal,jawab bunda,sasha kenapa ?"pertanyaan bunda lagi lagi tak ku hiraukan,dalam pikiranku kini hanya lia,lia,dan lia,tiba tiba dokter keluar dari ruangan dan menyapaku

"maaf,dengan keluarganya ?"itulah yang dokter katakan sekeluarnya dari sana

"saya suaminya dok,sayaa"aku langsung bangit dari dudukku,mendekat pada dokter bertanya lia kenapa.

"Maaf kami sudah berusaha se maksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain,ibu vanesha sudah meninggal,monon bapak dan ibu tabah"kata kata itu sukses membuatku ambruk ke lantai,menangis tersedu sedu

Aku masuk dan melihat tubuh lia yang sudah memucat,tertutup selembar kain putih,tubuhnya sudah bersih dari alat alat medis yang menempel di tubuhnya,tanggannya sudah dilipatkan kedepan.

"Ya' kamu kenapa pergi ? Kamu nggak mau liat See dulu ?

(See adalah panggilan untuk senja)

Bunda masuk ke ruangan itu dan menepuk pundakku

"Le,yang sabar yaa,bunda juga sedih kehilangan sasha,bunda juga sedih anak kalian harus kehilangan ibunya,tapi kamu harus tegar,ikhlas ya le,bunda mau ngabarin yang lain dulu"bunda kembali keluar dari ruang icu,tadi aku memang tak mendengar suara tangisan bunda tapi kini aku mendengar bunda menangis,bunda pasti sedih kehilangan menantu kesayangannya ini

Aku masih melamun menatap plafon rumahku yang belum lama ini kubeli,baru saja aku dan lia disini,baru saja,tapi kini lia sudah pergi

Buat apa rumah mewah ini ? Buat apa mobil mobil itu ? Buat apa semua hartaku jika tak ada lia disisiku

Aku melihat mama menangis didepanku,memakai baju serba hitam dan menggengam sebuah buku yasin di tangannya begitu pula bunda,ayah,papa,teteh,kak sissy dan ka jevin.ada juga teman temanku dan lia disini disampingku

Aku benar benar sedih,terpuruk,rasanya aku hampir saja gila,aku ingin menyusulmu sha,aku ingin hidup bersamamu selamanya,kenapa kamu tinggalin aku dan see ?

Dulu setiap usg kamu selalu bilang padaku

"Aku bener bener gak sabar gendong dia le,pengen peluk dia"

Tapi kata kata itu hanya tinggal kenangan semata,karna ternyata kamu pergi meninggalkan aku sendirian

Pergi meninggalkan see yang bahkan kulitnya belum sempat terbelai sedikitpun oleh tanganmu

"Terimakasih vanesha prescilla wijaya kamu sudah mewarnai hidupku,dan memberiku seorang putri cantik seperti see,aku mencintaimu sayang,pergilah dengan tenang"

aku tak kuasa menahan tangisku,air mataku jatuh berderai membasahi pipi dan bibiku yang pucat,aldy dan kiky selalu ada di sisiku mereka benar benar sahabat terbaik




















sasha dah nggak ada,dia udah pergi ninggalin iqbaal dan see sekarang,,
















Makasih buat yang udah baca,jangan lupa vote yyaa,coment juga jangan lupaa,,terima kritik dan saran kok:)
Mon maap pendek:v

Aku Kamu Kita  [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang