- awal -
"shaa, vanesha" terdengar suara yang menggrma memanggil manggil nama vanesha membuat kebisingan seisi rumah
"iya ma, ada apa panggil sha ?"
"Nanti pulang sekolah langsung pulang ya, ada yang mau dibicarain" sambungnya, yang tak lain adalah farida, ibu vanesha.
" emang ada apa sih ? besok sha sibuk"
"nanti kamu akan tahu, pokoknya kamu harus langsung pulang yaa"
"yaudah deh maa, sasha mau berangkat dulu ya" ucap sasha sembari menyalami tangan mama dan papanya
🍣salmonisme🍣
"dor" yori dan zulfa mengagetkan vanesha yang sedang duduk sendirian
"apa apaan sih kalian, kalo jantung gw copot gimana ?" cletuk sasha kesal
"lebay lo, gitu aja marah" kata zulfa "eh sha, nanti abis balik sekolah nonton yuk, ada film romantis baru, harus nonton pokoknyaa" sambung zulfa
"gue gak bisa"
"tumben, kenapa lo, biasanya kan lo yang paling semangkat kalo mau jalan" yori keheranan, karna biasanya vanesha yang paling semangat kalau sudah tentang jalan jalan dan semacamnya
"gak tau, tadi tiba tiba nyokap suruh gue langsung balik"
"ooh, gitu yaudah lain kali aja" kata yorinda menanggapi ucapan vanesha
Kringgg!!
bel pulang sekolah berbunyi membuat semua murid berhamburan dan berebut keluar dari gerbang untuk pulang.
"akhirnya bel juga, gue stress banget sama pelajarannya bu rinni" eluh vanesha
🍣salmonisme🍣
baru saja sampai dirumah vanesha dikejutkan dengan dua orang yang sedang duduk disofa ruang tamunya.
"sha, ini ada om hari dan tante rike sahabat sekaligus partner bisnis mama dan papa dari keluarga diafakhri" ucap mama tak lama setelah melihat kemumculan vanesha
"ooh, assalamualaikum om, tante" ucap sasha sambil menyalami tangan hari dan rike
"ramah banget, ini vanesha kan ya? sudah besar sekali" ucap rike saat vanesha menyalaminya
"iya tante, saya vanesha"
"panggil bunda aja biar lebih akrab sha" tandas rike membuat vanesha heran sekaligus bingung
"oh iya tan.. eh bunda maksudnya, sasha permisi dulu mau ke atas ya bun, om, ma, pa" izin vanesha sebelum pergi meninggalkan ruang tamu
"Iya, sha" jawab rike dan farida
"oiya sha panggilnya jangan om, ayah aja, biar pas" kata hari ketika vanesha hendak melangkahkan kakinya untuk pergi
"iya, ayah" jawab vanesha kemudian pergi.
vanesha menaiki tangga menuju ke lantai dua, tempat dimana kamarnya berada, sedangkan ayah, bunda, papa dan mama kembali berbincang bincang
🍣salmonisme🍣
drttt.... handphone vanesha bergetar menunjukkan adanya pesan baru di dalam grup obrolan berjudul jamet squad berisikan vanesha dan kedua sahabatnya
Yorindaa
sha ada apa si ? kok lo disuruh balik cepet ?Zulfaa
iyaa, ada apa sih ?You
gatau tuh, gaje banget tadi nyokap gue
ternyata cuma ngenalin partner bisnisnya ke gue gak guna banget kan
Yorindaa
tapi kok kayak penting banget gitu ya dikenalin sama lo, emang biasanya gitu ?You
biasanya sih engga bernah,ini baru pertama kali, katanya si partner sekaligus sahabat
Zulfaa
siapa namanya ?You
gue lupaZulfaa
astaga barusan udah lupa ? bolot kaliYou
ehe, mon maapvanesha mematikan handphonenya kemudian merebahankan badannya di atas kasur, tak sadar ia pun terlelap tidur dan terbangun pada pukul tujuh malam, tiba tiba...
Ceklek
pintu kamar vanesha yang tidak terkunci dibuka oleh farida, mamanya
"sha"
"eh mama, ada apa ma ? sha baru bangun tidur nih"
"ada sesuatu yang mau mama bicarain sama kamu" ucap farida
"bicarain sama sha ? apa ? bilang aja"
"jadi tamu yang tadi mama dan papa perkenalkan ke kamu adalah calon mertua kamu" ucap farida dengan tegas dan lantang
"hah ? maksudnya ? sha ga faham ? mertua gimana ?"
"kamu inget dulu pas kamu masih sd papa dirawat berbulan bulan di singapore karna sakit jantung ?"
"iya inget"
"perusahaan papa hampir coleps, dan hampir bangkrut, mama bingung harus membayar rumah sakit papa pake apa, dan gimana cara menstabilkan kembali perusahaan papa sedangkan mama gabisa bisnis kayak papa"
"teruss ?"
"Mereka datang memberikaj dana untuk membayar rumah sakit papa dan membangun kembali perusahaan papa, jafi seperti sekarang ini, semakin maju dan berkembang besar, mama dan papa berniat menjodohkan kamu dengan anak laki laki mereka"
tentu saja vanesha kaget dan diam membisu
"mama sama papa tega ngelakuin itu ke sha ? sha kan masih sekolah maa, sha baru kelas tiga maa, baru lapan belas tahunn""iya mama tahu mama ngerti, tapi ini yang terbaik buat kamu sayang, mama mohon kamu bisa menerima itu"
"baik dari mananya ma ?"
farida tidak menjawab apa apa lagi, hanya menggengam erat tangan vanesha lalu keluar dari kamarnya.
vanesha menangis sejadi jadinya, mempertanyakan kenapa tuhan mentakdirkan ini kepadanya.
Maaf kalo jelek,banyak typo dan gak nyambung,ini cerita pertamaku kalo kalian suka boleh di vote dan comment, boleh kasih saran juga,kalo nggak suka kalian bisa complain juga di comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Kita [ON REVISION]
RomanceBeberapa part diedit + Ada tambahan part baru juga, yang belom baca dipersilahkan baca ✨ thankyou btw revisinya belom selesai ya