BRAAKK
Jeongyeon mendobrak pintu UKS. "Jeongyeon cantik kembali dari wc!" Jeongyeon berharap dirinya akan disambut dengan tarian hawaii. Namun sayangnya nihil. UKS itu sudah sepi dan tidak tampak Daniel dan Jihyo di dalamnya.
"Bangsat. Gue tinggal boker bentar doang langsung ditinggal," gerutu Jeongyeon.
"Langgeng yaa."
"PJ PJ PJ!!!"
"Aduh mas hati adek potek nih."
"Selamat yaa."
"Kok ga bilang-bilang kalo udah jadian?"
Jeongyeon mendengar suara sorak-sorak yang berisik dari lapangan sekolah. Karna ia penasaran, ia keluar dari UKS dan terkejut melihat apa yang terjadi di lapangan sana.
Jihyo yang digendong Daniel! Saking tidak bisa menahan tawanya, Jeongyeon tertawa terbahak-bahak sampai tidak sadar bahwa ia juga memukul perut bapak kepala sekolah yang kebetulan lewat di koridor sana.
"Eh maaf pak," Jeongyeon membungkukkan badannya malu. Bapak Suho, sang kepala sekolah, menatap mata Jeongyeon tajam.
"Kamu anak kelas mana?"
"Emm, 12 MIPA 5 Pak Suho."
"Anak unggulan kok ga punya sopan santun."
"Sekali lagi saya minta makan Pak, eh maksudnya minta maaf," Jeongyeon membungkukkan badannya.
Suho menggelengkan kepalanya. "Sebagai gantinya untuk minta maaf, beliin Bapak nasi goreng." Suho mengeluarkan duit berwarna merah, lalu memberikannya kepada Jeongyeon. "Sisanya buat kamu," lanjut Suho.
Mata Jeongyeon berbinar. "Serius Pak? Oke! Terima kasih banyak Bapak Suho yang saya hormati." Suho menoyor kepala Jeongyeon, "Berisik. Buruan saya laper." Jeongyeon hanya mengusap kepalanya pelan.
"Pedes Pak?"
"Ya."
"Pake kerupuk?"
"Ya."
"Pake nasi?"
"Ya."
"Pake acar?"
"Saya belom punya pacar," tiba-tiba raut wajah Suho berubah menjadi sendu. Jeongyeon menatap Pak Suho dengan sedikit jijik.
"Acar Pak, bukan pacar," koreksi Jeongyeon dengan sedikit penekanan karna dia tak sabar ingin memakai uang yang diberikan Suho.
"Ga."
"Jawab 'engga' aja susah amat daritadi," gerutu Jeongyeon dalam hati. Lalu perempuan itu mengangguk. "Oke Pak, Saya ke kantin dulu." Baru saja Jeongyeon berbalik badan dan melangkahkan kakinya satu langkah, kepala sekolah itu memanggilnya kembali.
"Hey kamu."
Jeongyeon membalikkan badannya. "Saya Pak?" tanya Jeongyeon. Suho mengangguk. "Nama kamu siapa?"
"Jeongyeon Pak. Yoo Jeongyeon."
Suho mengangguk-angguk, lalu tersenyum smirk. "Kamu anak baik-baik kalau yang Saya lihat."
"Ah makasih Pak."
"Kamu bisa bantu Saya?"
"Bantu apa Pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Since Day 1
Fanfiction"Aku akan selalu cinta kamu, dari hari pertama sampai selamanya." [ ©cwereals 2020 ] #1-danhyo (03.09.20)