"Bang."
Jinyoung menoleh ke arah Jihyo. "Hm?"
"Mama ga pulang ya?" tanya Jihyo sambil mengeluh. Kini dia dan abangnya sedang duduk di ruang tamu. Menikmati secangkir teh manis hangat adalah rutinitasnya setiap malam. Rutinitas ini dibuat oleh Mama.
Walaupun sekarang hanya dilakukan berdua, karna Papa tidak mau melakukan hal ini lagi.
Jinyoung mengelus kepala Jihyo. "Lo harus bisa ikhlasin Mama dek." Tatapannya benci walaupun sebenarnya Jinyoung rindu.
"Ga bisa segampang itu bang."
Jinyoung mengusap mukanya frustasi. Keluarganya hancur. Padahal seminggu yang lalu keluarganya masih berbincang dan bergurau bersama di ruang tamu ini. Membicarakan tentang hari-hari mereka masing-masing.
Tapi itu sudah berlalu.
"Gue yakin kalo Mama kangen pasti nemuin kita kok Hyo," ujar Jinyoung sambil mengecup puncak kepala Jihyo.
Jihyo menganggukan kepalanya pelan. Ia memeluk Jinyoung. Kini dia hanya punya Jinyoung. Papa tidak tidur di rumah setelah resmi bercerai dengan Mama. Entah mungkin Papa juga punya perempuan baru untuk mendampingi hidupnya?
Oh tolong jangan dulu, Jihyo belum siap.
"Yaudah bang gue ke kamar dulu ya," ucap Jihyo sambil beranjak dari sofa meninggalkan Jinyoung. Sedangkan Jinyoung menyalakan playstation. Dia ingin melepas stresnya dengan bermain ps.
Sampai di kamar, Jihyo mengunci pintu. Jihyo berjalan ke meja belajarnya yang berhadapan dengan jendela, lalu ia duduk. Dia membuka jendela, lalu merasakan angin berhembus menusuk wajahnya.
Jihyo bertopang dagu, melihat indahnya kota Jakarta. Lalu ia melihat langit. Tidak ada bintang, maupun bulan. Jihyo menghela napasnya pelan, lalu kembali menutup jendela.
Matanya mengarah ke sudut meja belajarnya. Terdapat foto dirinya dan Mama saling merangkul. Foto itu dibingkai dengan frame putih, di belakangnya terdapat tulisan "mama akan selalu sayang Jihyo♡"
Jihyo mengambil foto tersebut, lalu memeluknya. Tanpa disadari air matanya sudah jatuh. Dia menangis. Teringat bayang-bayang kejadian yang sudah ia lalu bersama Mama.
"Jihyo juga sayang Mama..."
Jihyo menjatuhkan kepalanya di meja belajar. Dengan tangan yang masih memeluk foto itu, dia tetap masih menangis.
Biarkan Jihyo melepas rindunya.
—————
Triing
Jihyo terbangun. Dia melihat sekelilingnya. Lehernya sakit sekali. "Ya ampun ketiduran di meja belajar," ujar Jihyo sambil mengucek matanya. Jihyo melihat jam.
Menunjukkan pukul 05.49, sedangkan Jihyo harus masuk sekolah pukul 06.30.
"Astaga gue telat," ujar Jihyo terburu-buru menyiapkan segala peralatan sekolahnya. Dia membiarkan notifikasi line yang ada di hpnya. Dia bingung mengapa Jinyoung tidak membangunkannya. Tidak terlalu memikirkan itu, akhirnya dia segera mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Since Day 1
Fanfiction"Aku akan selalu cinta kamu, dari hari pertama sampai selamanya." [ ©cwereals 2020 ] #1-danhyo (03.09.20)