ALEXA

11.

Setelah pulang dari sekolah dengan perasaan yang cukup tenang, kini Alexa sudah berada di dalam kamarnya.

Dringg... Dringg... Dringg...

Ponsel Alexa berbunyi cukup mengagetkan Alexa yang tengah berbaring di atas tempat tidurnya.

Alexa meraih ponsel yang dia letakan di atas meja samping tempat tidurnya.

"Seneng banget orang-orang ganggu gue perasaan" ucap nya lalu melihat nomor yang tidak di kenal.

+62 816 *** *** **

Siapa?

Lo belum save no gue juga?

Lo siapa?

Gio

Ada apa?

Lo lagi di rumah?

Iya

Turun

Hah?

Udah turun, cepetan

Alexa pun mematikan panggilan itu, dan keluar dari kamar nya menuju depan gerbang rumahnya.

Setelah membuka kan gerbang, sudah di dapati Sergio yang sedang duduk di atas motornya dan tersenyum pada Alexa.

"Ngapain?" Tanya Alexa.

"Mau ngajak lo makan" sahut Sergio yang tak kunjung mengalihkan pandangannya.

"Gue udah makan" ucap Alexa.

"Gak usah bohong, Haris bilang lo belum makan dari pulang sekolah"

Alexa terdiam di sana.

"Udah cepet naik" perintah Sergio.

"Gue udah bilang sama Haris" lanjutnya.

Haris memang tidak ada di rumah, dari sepulang mengantarkan Alexa tadi, Haris bilang pada Alexa ingin pergi ke rumah Dino untuk mengambil flashdisk nya yang tidak sengaja Dino bawa.

Setelah menaiki motor Sergio, Alexa hanya diam di sana. Tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya.

Kini, motor Sergio berhenti di depan sebuah warung makan pecel ayam.

Setelah Sergio dan Alexa turun dari motornya, Sergio menyuruh Alexa untuk duduk, lalu Sergio pun memesan ayam goreng dua dengan nasi dan tidak lupa dengan es teh manis.

"Widih, si Aden bawa cewe euy sekarang mah" ucap ibu-ibu penjual pecel ayam tersebut.

"Iya, Bi, ya kali bawa si Angga mulu" sahut Sergio terkekeh.

"Si Aden bisa wae"

"Nih Aden, non, selamat menikmati nya" lanjut ibu-ibu tersebut.

"Makasih, Bu" ucap Alexa tersenyum.

Sergio hanya tersenyum melihat Alexa.

Ketika hendak memakan makanan nya, Alexa bingung karena tangan nya masih di perban dan sedikit sakit jika di paksa untuk bergerak.