Malam itu, Alexa pulang di antar oleh Aldi, Sergio yang menyuruh nya. Dia takut jika Alexa pulang sendiri, Arka atau teman-temannya akan mengganggu Alexa.
Di perjalanan pulang Alexa tidak banyak bicara pada Aldi.
"Al?" Panggil Aldi tiba-tiba di balik helm full face yang di buka kacanya itu.
"Hmm?"
"Gue minta lo jangan bilang ke Sergio tentang keadaan Haris yang sebenarnya ya, Al,"
"Kenapa?"
"Gue takut itu bakal jadi penghambat kesembuhan Sergio,"
"Iya, gue ngerti,"
Tidak ada kata-kata yang keluar lagi dari masing-masing mulut mereka.
Setelah sampai di depan gerbang rumah, Alexa segera turun dan melepas kan helm lalu memberikan nya pada Aldi.
"Kalo ada apa-apa telepon gue aja, Al," ucap Aldi tiba-tiba.
"Iya, Lo tenang aja," sahut Alexa singkat.
Ketika Alexa sudah membalikan badannya, Aldi menepuk bahu Alexa dan membuat langkah Alexa berhenti dan segera membalikan tubuh nya kembali menghadap Aldi.
"Jangan pernah ngerasa sendiri, kita akan selalu ada buat lo," ucap Aldi seraya tersenyum tulus pada Alexa.
Alexa hanya mengangguk dan tersenyum.
"Masuk, udah malem," titah Aldi.
Alexa segera membuka gerbang dan masuk kedalam rumahnya.
Aldi masih menatap punggung Alexa. "Lo gak usah khawatir, Ris, Alexa akan baik-baik aja," gumamnya.
"Non, baru pulang?" Ucap seorang di pos satpam mengejutkan Alexa.
"Eh, Pak Ucup, iya Pak baru pulang," sahut Alexa seraya tersenyum dan kembali melangkah masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum, Bi Irah?" Ucap Alexa setelah membuka pintu rumah nya.
"Walaikumsalam, Non, baru pulang nya? Mau langsung makan? Bibi siapin sekarang nya," Sambut Bi Irah hangat.
Alexa tersenyum, tiba-tiba ada rasa sesak yang menghantam hati Alexa.
Kemana sambutan hangat orang tuanya? Kemana candaan kakak nya yang merusak telinga? Kemana makan malam bersama yang hangat? Kemana suasana rumah yang selalu membuat bibir Alexa melukis senyum yang indah? Alexa benar-benar merasa kehilangan itu semua, hidup nya begitu hampa, dia seolah kembali tenggelam dalam masalalu nya yang begitu menyakitkan.
Tidak sengaja bulir bening jatuh, terjun bebas dari kedua mata indah Alexa, dia sudah tidak kuat akan semua penderitaan ini.
Bi Irah yang melihat nya terkejut, sontak langsung memeluk Alexa, dan Bi Irah pun ikut menangis.
"Si Non yang sabar, jangan pantang nyerah, si Bapak sama si Ibu kalo tau ini pasti sedih, apalagi si Aden, si Aden pergi buat bikin si Non bahagia lagi, buat jagain si Non lagi,"
"Udah nya, Non, jangan nangis mulu," sambung Bi Irah seraya mengusap air mata Alexa.
Alexa memaksa bibir nya untuk tersenyum di hadapan Bi Irah, bagaimana pun Alexa sudah menganggap Bi Irah sebagai keluarga nya sendiri, dia tidak mau Bi Irah ikut sedih akan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA
Teen FictionSenyum itu kembali mengembang di bibir seorang Alexa Nabila Zein, Alexa mulai sadar bahwa dunia tidak sepenuh nya salah atas kejadian di masalalu yang menimpanya. Seorang lelaki yang hampir di takuti oleh seluruh penghuni SMA Pratama itu, telah berh...