29.

118 7 0
                                    

Satu tahun kemudian.

Sejak kejadian satu tahun lalu, saat Geng Alaskar mencoba untuk menyerang Alexa, geng itu kini hanya tinggal nama. Tidak ada lagi Alaskar, tidak ada lagi Arka, tidak ada lagi yang menggangu hidup Alexa.

Itu semua berkat Dylan. Dylan sudah mencabut semua saham yang dia tanam di perusahaan milik Argapati, dan saat itu juga mengharuskan Argapati pulang ke kampung halamannya begitupun dengan Arka.

Kini, hari yang sangat di tunggu-tunggu sudah tiba. Kepulangan sang ketua, Haris Akalanka Pratama.

Haris sudah siap dengan baju nya yang begitu rapih, berdiri di depan cermin, tidak henti-hentinya dia berkata pada Lita dan Dylan yang sedang membereskan barang-barang mereka.

"Haris udah gak sabar mau ketemu Alexa, Pah, Mah." Ujar Haris dengan senyum yang terus mengembang.

Dylan dan Lita tersenyum melihat Anak sulung nya itu kini bisa tertawa ceria lagi, bisa berjalan seperti semula lagi. Mereka tak henti-hentinya untuk bersyukur akan kesembuhan Haris.

Dylan menghampiri Haris dan memegang bahunya. "Kamu tampan sekali, Haris. Selamat atas usaha keras yang selama ini kamu lakukan, kamu harus selalu percaya bahwa kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil." Ucap Dylan seraya tersenyum memandang cermin besar di hadapannya.

Haris mengangguk.

"Kita berangkat sekarang yuk?" Ajak Lita.

Dylan dan Haris mengangguk mantap dan berjalan keluar menuju mobil mereka.

Di perjalanan menuju bandara, Haris tak henti-hentinya tersenyum sambil memandang keluar kaca mobil. "Gue akan pulang, Al." Ucap Haris.

Sesampainya di bandara, tidak menunggu lama untuk pesawat lepas landas.

Senyum Haris masih begitu indah terukir di bibirnya. Dia merasa begitu bahagia, akhirnya dia bisa bertemu kembali dengan Alexa selama satu tahun dia pergi meninggalkan nya.

"Gue bawa oleh-oleh yang lo mau, Alexa." Gumam nya pelan.

Tiba-tiba pesawat berguncang hebat, asap keluar dari baling-baling sebelah kanan. Terdengar pengumuman untuk mengeratkan sabuk pengaman, karena terjadi kerusakan yang cukup parah di baling-baling pesawat.

Jelas, Haris begitu panik saat itu begitupun dengan para penumpang yang lain.

Para pramugari mencoba untuk menenangkan mereka semua, tapi tak bisa di pungkiri. Pesawat meledak dan terjatuh di atas laut, tidak ada yang selamat dalam insiden tersebut.

Jakarta, Indonesia
13.34 A.M

Alexa tengah duduk di ruang tamu, mengobrol dengan Bi Irah, orang yang selama ini menemani nya.

"Bi, ganti aja channel tv nya." pinta Alexa pada Bi Irah.

Bi Irah pun segera mengganti channel tv pada berita. "Neng, ada kecelakaan pesawat," ucap Bi Irah.

Alexa jelas langsung memperhatikan berita tersebut.

Telah terjadi insiden jatuh nya pesawat 7F4 di laut, dan menewaskan semua penumpang pesawat begitu pun dengan pilot dan para pramugari yang bertugas.

Alexa menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. "Bi?! Itu pesawat yang Haris naikin!" Ucap Alexa histeris.

Bi Irah ikut menangis.

Ponsel Alexa berdering, menunjukkan nama Nayra disana.

Nayraaaa📞

Al?

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang