Setelah mengadakan acara kumpul kembali kemarin malam, mereka pulang dengan perasaan yang begitu bahagia. Penantian selama ini tidak sia-sia walaupun ada perasaan hampir menyerah, tuhan begitu baik.
Haris terbangun dari tidur nya. Dia keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air.
"Bi?" Panggil Haris pada Bi Irah yang tengah memasak.
"Iya, Den? Mau sarapan?" Sahut Bi Irah hangat.
Haris menggeleng. "Dia kemana?" Tanya Haris.
Bi Irah tersenyum. "Non Alexa?" Tanya Bi Irah.
"Si Non tadi pergi ke sekolah, Den." Sahut Bi Irah hangat.
"Saya juga sekolah kan, Bi?" Tanya Haris seraya meminum air putih di atas meja yang baru dia tuangkan kedalam gelas.
Bi Irah mengangguk dan tersenyum. "Iya, tadi niatnya si Bibi mau bangunin Aden tapi di larang sama Non Alexa. Katanya, biar Aden istirahat aja,"
Ada senyum tipis dibibir Haris, baru saja Haris hendak melangkah kembali ke kamar, tiba-tiba pintu terbuka, dan menampakkan sosok Tommy tengah tersenyum menatap Haris.
Tommy menghampiri Haris. "Gimana? Nyenyak gak tidurnya?" Tanya Tommy.
Haris hanya mengangguk.
"Panggil saya kakak juga gak apa-apa," ucap Tommy tiba-tiba.
Lagi-lagi Haris hanya mengangguk.
"Mas Tommy tadi abis nganterin Non Alexa?" Tanya Bi Irah.
"Iya, Bi." Sahut Tommy.
"Kak?" Panggil Haris.
Tommy menaikan kedua alis nya, dia tak sempat menjawab panggilan Haris karena sedang meneguk teh hangat.
"Galang.."
"Eh maksud Haris, saya mau kesekolah. Mau ketemu Alexa," sambung Haris.
"Untuk apa?" Tanya Tommy seraya menaruh gelas nya.
"Mau ketemu aja," ucap Haris.
Tommy mengangguk. "Siap-siap dulu sana, pakai seragam ya jangan lupa." Titah Tommy.
Wajah Haris tampak begitu semangat sekarang, senyum nya terlukis begitu indah di bibirnya. Dia segera bergegas menaiki tangga dan masuk ke kamar nya untuk siap-siap pergi ke sekolah.
Sementara itu disisi lain, Alexa tengah berkumpul dengan para sahabatnya.
Tawa Alexa kini sudah menjadi pemandangan paling indah bagi Juna, Juna terus memperhatikan Alexa dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.
Sergio yang menyadari mengerutkan dahinya. "Lo ngapain liatin mulu Alexa?" Tanya Sergio.
Juna terkejut. "Hah? Nggak," sahut Juna.
Sergio mencoba untuk biasa saja pada Juna, walaupun tidak bisa di pungkiri hati Sergio memanas karena ulah Juna.
"Al?" Panggil Sergio.
Alexapun menoleh. "Hmm?" Sahut Alexa.
Sergio beranjak dari tempat duduknya dan mulai menghampiri Alexa. "Ikut gue." Ajaknya seraya menggenggam tangan Alexa.
Alexa menatap mata Sergio. "Kemana?" Tanyanya.
"Ke luar, disini gerah." Ucap Sergio penuh penekanan seraya menatap wajah Juna.
Alexa menoleh kearah teman-teman nya yang lain, Aldi mengangguk.
Alexa pun mengikuti kemana Sergio mengajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA
Teen FictionSenyum itu kembali mengembang di bibir seorang Alexa Nabila Zein, Alexa mulai sadar bahwa dunia tidak sepenuh nya salah atas kejadian di masalalu yang menimpanya. Seorang lelaki yang hampir di takuti oleh seluruh penghuni SMA Pratama itu, telah berh...