I'm Alone 14

868 44 0
                                    

Ah, kenapa gue sampai pada hari yang menyebalkan ini?. Gumam gue saat melihat tanggal yang tertera di handphone gue.

Hari esok usia gue genap 18 tahun, gak ada yang mau tahu juga kan. Hmm jangan kan ucapan selamat ulang tahun, yang mengetahui kalau esok adalah hari ulang tahun gue pun tak ada.

Gue sudah bisa membayangkan, jika besok Vetta akan mendapat perlakuan yang sangat special dari orang tuanya, ya orang tua gue juga seharusnya.

*****

Toktoktok.

Suara ketukan pintu itu membuat gue berjalan dan membuka pintu apartmen. Gue heran saat melihat siapa yang datang, hang datang adalah orang tua gue. Mereka datang sambil membawa kue tart coklat dengan lilin di atasnya.

"Mamah, Papah?"

"Happy birthday sayank," ucap mereka bersamaan.

"Gue gak mimpi kan?"

"Nggak sayang, kamu sekarang sedang ulang tahun bukan?" ucap Mamah, gue hanya mengangguk kebingungan.

"Kita memang sudah tidak satu rumah, tapi kita masih ingat kalau sekaenag kamu ulang tahun," ucap Papah

"Gak di izinin masuk nih," ucap Mamah

"Oh iya, silahkan masuk Mah Pah."

"Ya udah sayang, silahkan tiup lilinya," ucap Mamah, gue hanya mengangguk.

"Sebelum itu kamu make a wish dulu ya," ucap Papah

"Vitta harap semoga Mamah sama Papah terep sayang Vitta" Gue langsung menutup mata menghadap ke arah lilin ulang tahun itu, kemudian gue meniupnya.

"Sekarang potong kue nya sayang," ucapnya.

"Makasih Mah, Pah." Gue memeluk mereka.

*****

Gue langsung membersihkan diri gue yang kemudian menatap ke arah cermin, membayangkan semua mimpi yang telah terjadi tadi.

"Hmm gue pikir itu kenyataan." Gue masih terus menatap ke arah cermin.

"Gue mimpi, mungkin gue terlalu menginginkan akan hal itu," Gue tersenyum miris di ujung kalimat yang baru gue ucapkan barusan.

Hari ini gue genap 18 tahun, umur gue bertambah, namun orang di sekeliling gue tatap tak bertambah dan yang bertambah gue rasa hanyalah masalah saja.

Gue gak mau membuka ponsel gue sekarang, gue gak mau menyakiti hati gue yang sedang sakit, gue sudah bisa menduga jika nantinya bakalan banyak postingan yang akan Vetta posting pada hari ulang tahunya. Kali ini gue tahu kondisi hati gue, gue tahu hati gue sedang sakit dan gue gak mau menambah rasa sakitnya.

Gue lebih memilih untuk bersiap-siap untuk pergi sekolah, gue mau melupakan hari ini, maksudnya moment yang seharusnya terjadi hari ini, gue udah gak bisa berharap karena harapan gue sudah tentu tidak akan menjadi kenyataan.

*****

"Hei, tunggu!" ucap seseorang dari belakang, gue tahu siapa dia, dia pasti Vetta, sudah bisa gue tebak dari suara cemprengnya.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang