VOTE DULU!
-----------------------------------------------------------Pagi ini Jeno menjeput Yeji dan Yuna dengan mobilnya. Yeji sudah masuk di jok penumpang. Yuna dan Jisung tentu saja duduk di jok belakang.
"Udah sarapan?" tanya Jeno melirik Yeji. Yeji hanya mengangguk. Lalu Jeno mengusap kepalanya pelan.
"Ekhm, jangan pacaran di depan anak di bawah umur deh." ketus Jisung. Yuna hanya terkekeh pelan mendengar ucapan Jisung. Jeno dan Yeji langsung di buat kicep oleh ucapan Jisung.
Drrt..ddrrt..
Hp Jeno bergetar. Tapi, Jeno sama sekali mengabaikannya.
"Jen, itu gak di liat? Kali aja penting." ujar Yeji melirik Jeno.
Jeno ngegeleng. "Ahh, paling grup basket, tadi mereka minta gue dateng pagi. Ada latihan buat pertandingan bulan depan." sahutnya tersenyum.
"Oh, coba sini gue liat." Yeji mencoba meraih hp Jeno, namun di alihkannya.
"Udah, biarin aja." ujarnya kembali senyum.
---------------------------------Sekitar 10 menit Yeji dan Jeno sampai di sekolah. Sebelumnya Jeno sudah mengantar Jisung dan Yuna ke sekolahnya.
Sampai di kelas Jeno meletakkan tasnya. "Ji, gue harus latihan basket sekarang. Gue tinggal." Jeno mengusap kepala Yeji yang duduk di bangkunya. Yeji hanya mengangguk lalu tersenyum menampilkam mata sipitnya.
Jeno beranjak pergi dari sana. Yeji meraih hpnya dan memasang earphone di telingannya.
"Ais pasangan baru makin mesra aja." ujar Ryujin mencopot sebelah earphone di telinga Yeji. Yeji menjawab dengan senyumannya.
"Gue masih gak rela lo pacaran sama Jeno, tapi mau gimana lagi? Ehm pundung hati gue." ucap Lia menidurkan kepalanya di meja. Yeji dan yang lainnya tertawa gemas melihat tingkah Lia.
"Kan masih ada cowo lain. Bukan Jeno doang." ucap Yeji mencubit pipi Lia. Lia hanya tersenyum pasrah.
"Eh kalian tau gak? Kelas 11 IPS1 ada murid barunya. Katanya sih cantik banget. Cuman gue belum liat orangnya yang mana." seru Chaeryong.
"wah! Bahaya ni! Gak ada yang boleh lebih cantik dari gue, bisa-bisa Yeonjun berpaling dari gue. Gaboleh!" Sarkas Ryujin memukul meja.
Yang lainnya hanya menertawai teman satunya itu. "Jin-Jin! Lo lawak bener deh. Mana mungkin Yeonjun begitu, dia kan bucinnya elo banget." seru Chaeryong yang di setujui oleh teman-temannya.
"Cih! Siapa tau aja. Cowokkan mata keranjang. Liat yang beningan dikit, langsung ambyar. Hati-hati lo Ji, jaga cowok lo baik-baik. Banyak uler disini." ujar Ryujin pada Yeji yang dari tadi hanya menertawainya.
"gue denger-denger dari kelas sebelah, tu cewek masuk tim cheerleader." lanjut Chaeryong.
Deg!
Seketika Yeji menghentikan tawanya. Ia mengingat, Jeno ada di tim basket. Bisa saja mereka menjadi dekat saat latihan bersama.
"Gue pergi dulu." ucap Yeji berlari keluar kelas.
"JI! YEJI! MAU KEMANA LO!!"
---------------------------Yeji sampai di gedung aula. Dimana tempat di lakukannya latihan basket. Yeji duduk di tribun paling bawah. Ia bisa melihat Jeno dengan jelas.
"Jen, di cari tuh." ujar Chenle nunjuk Yeji. Jeno mengalihkan pandangannya. Kemudian menyerahkan bolanya ke Chenle, lalu ia sedikit berlari kecil mendekati Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason • JENO [✔️]
Fanfiction[17+] Sejak di tinggal Mamanya, Yeji tak begitu mengharapkan Cinta pada hidupnya. Hingga dimana kehadiran Jeno merubah segalanya. Note: Banyak adegan yang -tit- #sensor# Coba aja baca dulu siapa tau suka. Aku berharapnya kalian suka. Selamat memba...