VOTE DULU
-----------------------------------------------------------"Kamu gak mau jenguk Jessy?" tanya Jeno hati-hati.
Yang di tanya hanya diam, memfokuskan retinanya pada jalan di depan. Mereka lagi di mobil, perjalanan pulang.
Melihat reaksi Yeji, Jeno mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi.
--------------------------------
Pagi-pagi sekali Yeji sudah berada di ruangan kepala sekolah.
Kepala sekolah, Bapak Moon Taeil baru saja mengintrogasi Yeji yang menghantam Jessy sampai harus di opname di Rs. Yeji hanya menunduk pasrah menunggu keputusan dari kepsek.
"Kalo kamu masih tidak mau minta maaf langsung pada Jessy, masa skorsing kamu akan di perpanjang." ucap Kepsek bermarga Moon itu.
"saya beri waktu dua hari untuk minta maaf." lanjutnya.
"tapi pak---
"sudah tidak ada tapi-tapian. Kalo sampai lusa kamu belum minta maaf, masa skorsing akan saya perpanjang."
Yeji hanya mendesah pasrah. Tidak ada yang bisa membantah kepsek.
"sekarang, silahkan keluar. Renungkan kesalahan kamu."
Yeji membungkuk izin keluar. Dan meninggalkan ruang kepsek itu.
------------------------
Yeji mendaratkan bokongnya di kursinya, di ruang kelas. Membereskan buku-bukunya lalu di masukan ke dalam tasnya.
Jeno yang baru saja masuk kelas, entah tadi pergi kemana. Merasa ada yang aneh.
"Loh, mau kemana? Ini baru jam pelajaran ke 3. Kamu udah mau pulang aja." cegat Jeno menahan tangan Yeji yang memasukan buku-bukunya.
"Aku di skor."
Singkat, padat, jelas dan mudah di mengerti.
Sedetik kemudian.
"APA?! DI SKOR!?"
"Gak bisa gini! Aku harus ke ruang kepsek sekarang!" tanpa aba-aba Jeno berjalan keluar kelas, jangan lupakan wajah emosinya.
"Jeno! Udah biarin aja. Aku juga lagi males sekolah." tahan Yeji.
"Tapi, Ji?! Aku gak mau kamu di skor!" elak Jeno tersulut emosi.
"Aku bilang biarin aja! Kenapa sih?! Aku malah seneng di skor, gak belajar." sahut Yeji enteng. Jeno makin geram.
"Yaudah, aku juga gak bakal sekolah selama kamu di skor. Ayok pulang!" Jeno kembali masuk ruang kelas narik pergelangan tangan Yeji.
"Lo gila ya?! Kamu harus tetap sekolah Jeno! Gak usah ikut-ikutan jadi males gini deh!" Yeji nepis tangan Jeno.
"Biarin aja!" Jeno cepat-cepat merapikan buku-bukunya.
"YA LEE JENO!"
Semua orang yang tadinya rusuh dengan aktifitas mereka jadi teralihkan ke mereka berdua karna teriakan Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason • JENO [✔️]
Fanfic[17+] Sejak di tinggal Mamanya, Yeji tak begitu mengharapkan Cinta pada hidupnya. Hingga dimana kehadiran Jeno merubah segalanya. Note: Banyak adegan yang -tit- #sensor# Coba aja baca dulu siapa tau suka. Aku berharapnya kalian suka. Selamat memba...