VOTE DULU
-----------------------------------------------------------Disini lah mereka sekarang, berakhir di ruang Konseling bersama pak suho yang sejak tadi menatap tajam pada mereka bertiga.
"Jadi sebenarnya ini siapa yang mulai?" tanya Pak suho berusaha tenang.
Tak satupun yang menyahuti. Sudah hampir setengah jam lamanya pak suho melontarkan pertanyaan tapi tak satupun dari mereka berani menjawab.
"Sampai kapan kalian terus diem kayak gini? Saya tanya sekali lagi. Siapa yang mulai perkelahian?" tegas pak suho dengan penuh penekanan.
"saya, Pak." Jeno akhirnya bersuara.
Pak suho tampak mendengus sebentar. "apa masalah kamu sampai menghajar Lucas seperti itu?"
"Saya gak suka Lucas bawa Yeji bolos di atap." Jeno melirik sebentar ke arah Lucas yang masih memegangi tissue untuk menyumbat darah yang terus mengalir dari hidungnya. Kayaknya tulang hidung Lucas cedera.
Pak suho sedikit berdehem. "Lucas! Kenapa kalian berdua bolos di atap?"
"Saya yang minta Lucas buat bawa saya ke atap." sahut Yeji cepat. Jeno menatap tajam ke arah Yeji, begitu juga Lucas.
"Yeji! Ngapain kamu belain dia?" ketus Jeno.
"Kenapa kamu minta Lucas buat bolos?" tanya Pak Suho mengarah ke Yeji.
"Saya masih belum siap ketemu Jeno." sahut Yeji penuh penekanan. Jeno sedikit tertohok dengan penuturan Yeji.
"Maksudnya?" hanya Pak suho yang gak ngerti inti dari masalah ini.
"Maaf, Pak. Ini privacy saya." ucap Yeji. Pak suho mengangguk mengerti.
"Pak! Saya izin mau ngomong empat mata sama Yeji sebentar." Jeno dengan cepat narik pergelangan Yeji hingga Yeji terpaksa terbangun dari duduknya. Lucas dengan sigap menarik sebelah pergelangan Yeji.
"Yeji! Lo diem disini." ketus Lucas. Jeno menatap tajam pada Lucas. Lalu melepas tautan tangan Lucas pada pergelangan Yeji dan menarik Yeji keluar.
------------------------
"Jeno! Lepas! Sakit!" mimik Yeji sedari tadi saat Jeno dengan kasar menarik pergelangannya.
"YA! LEE JENO! LO DENGER GUE BILANG APA?! INI SAKIT!" sarkas Yeji. Oke, Jeno akhirnya melepasnya.
"Lo kenapa sih kasar banget jadi cowok!?" Yeji mengusap pelan pergelangannya. Jeno mendengus, menarik kembali pergelangan Yeji lalu mengecupnya.
Jangan kira Yeji suka sama perlakuan Jeno sekarang? NOPE! salah besar. Yeji menghempas pergelangannya.
"Buru ngomong! Aku gak punya waktu!" Yeji menyilangkan tangannya di depan dada.
"Yeji, kamu semalem nginep di rumah Lucas kan?"
"Iya." sahut Yeji cepat. Jeno mengepal tangannya lalu melepasnya.
"Ji! Kamu kenapa sih?! Sikap kamu berubah tau gak?! Mana Yeji yang dulu? Mana?!" Jeno mengusap kasar rambutnya kebelakang.
Yeji menyeringai. "Apaan sih, lo pikir gue avengers yang bisa berubah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason • JENO [✔️]
Fiksi Penggemar[17+] Sejak di tinggal Mamanya, Yeji tak begitu mengharapkan Cinta pada hidupnya. Hingga dimana kehadiran Jeno merubah segalanya. Note: Banyak adegan yang -tit- #sensor# Coba aja baca dulu siapa tau suka. Aku berharapnya kalian suka. Selamat memba...