20

2.4K 237 38
                                    

VOTE DULU!
-----------------------------------------------------------


Hari-hari menjelang pertandingan basket membuat waktu Yeji dan Jeno berkurang. Yeji tidak bisa pulang bersama Jeno meski mereka berangkat sekolah bersama. Karna Jeno sibuk dengan latihan basketnya usai pelajaran sekolah.

Sebelum Bel istirahat berbunyi. Yeji segera menuju lapangan basket indoor dengan kotak bekal di tangannya. Hari ini Yeji rela bangun pagi untuk membuat bekal yang akan di berikan pada kekasihnya itu, Jeno.

Sampai di tribun. Yeji melambaikan tangannya pada Jeno yang kini sedang berlatih disana. Jeno yang sadar akan Yeji, segera berlari kecil menghampirinya.

"Wah! kamu bawa bekal? Tumben?" Ujar Jeno saat melihat kotak bekal pink di tangan Yeji.

Yeji tersenyum gemas. "aku rela bangun pagi, buatin ini buat kamu. Kamu sekarang suka telat makan. Aku gak mau kamu sakit." ujarnya, membuat Jeno terharu. Lalu mengecup sekilas bibir Yeji tanpa meperhatikan sekitarnya.

"Jeno, ihh!" Yeji menggeliat memutar bola matanya kesana kemari.

"itu ucapan terimakasih aku." ujarnya gemas. Yeji tersipu malu. Meski hubungannya sudah lama, dan sudah sering mendapat kecupan-kecupan manja, ia tetap saja masa menegang saat Jeno menciumnya.

"Udah sini, duduk. Makan dulu." Yeji menepuk kursi sebelahnya. Jeno kemudian menjatuhkan bokongnya disana.

"Suapin." Ujar Jeno manja. Tanpa babibubebo Yeji meraih sendok dan menyuapi Jeno.

"Kamu gak makan?" tanya Jeno. Yeji menggeleng. "Aku diet." sahutnya.

"Gak! Gak boleh!" Jeno menarik sendok yang ada di tangan Yeji, kemudian menyuapinya. Dengan terpaksa Yeji membuka mulutnya saat Jeno memintanya "aaaaa"

"Jangan pernah berpikiran aku bakal izinin kamu diet." Yeji hanya mengangguk pasrah. Ia sudah diet seminggu ini, dengan terpaksa ia harus membuang waktunya siasia untuk diet kemarin.

"pertandingannya kapan?" tanya Yeji di sela kunyahannya. "Minggu depan. Kamu nonton kan?" tanya Jeno sambil membersihkan sudut bibir Yeji yang sedikit belepotan.

"Pastinya dong." sahut Yeji semangat membuat Jeno gemas dengan tingkahnya.

"semuanya! Berkumpul di lapangan!" teriak Pak Eunwoo membuat Jeno gelagapan meletakan kotak bekalnya.

"Aku kesana dulu ya." ujar Jeno. Yeji hanya menggangguk. "Hwaiting!" tangan Yeji mengepal di udara. Jeno balas dengan eye smilenya. Jeno mengusap pelan kepala Yeji kemudian berjalan meninggalkannya. Baru tiga langkah, Jeno kembali membalikkan badannya.

"Aku butuh tenaga ekstra." ujarnya membuat Yeji bingung.

Cup!

Dikecupnya sedikit lama bibir Yeji. Lalu di lepasnya. "Sekarang tenaga aku udah full, aku pergi dulu." lalu Jeno berlari ke tengah lapangan sana.

Yeji hanya tersenyum melihat tingkah Jeno yang seperti itu. Jika di hitung-hitung sudah lama ia tidak menghabiskan waktu bersama seperti tadi. Walau sebentar tapi sangat berkesan.
-------------------------------

Yeji yang bosan kesunyian akhirnya mengakhiri kakinya berjalan dan mendudukan dirinya di taman sekolah. Lia dan Chaeryong harus berlatih cheerleader. Ryujin? Entah kemana perginya gadis itu.

The Reason • JENO [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang