VOTE DULU!
-----------------------------------------------------------Pertandingan berakhir dimenangkan oleh tim basket Jeno. Bukannya senang, Jeno justru tampak gusar di sudut ruang tunggu. Mengacak rambutnya frustasi. Karna, sejak tadi Yeji tidak mengangkat telponnya dan kini Jeno tidak tahu keberadaannya. Saat di pertengahan pertandingan tadi Yeji tampak meninggalkan tribun dengan wajah yang masih basah.
"Kenapa gue bodoh! Ryujin! Gue harusya telpon Ryujin!" Jeno menegakkan duduknya dan mencari-cari kontak Ryujin di layar hpnya. Menggigit jarinya menunggu sahutan suara di sebrang sana setelah menekan tombol panggil.
"Jen! Lo kenapa dah? Gak seneng lo, tim kita menang?" Renjun mendekat tampak khawatir dengan raut wajah Jeno. Jeno hanya meletakan jari telunjuknya di depan bibirnya meminta Renjun untuk diam.
"Halo? Kenapa?" suara di sebrang sana.
"Jin, lo sama Yeji gak?" suara Jeno sedikit cemas.
"Gak." sahut Ryujin tegas.
"Tadi, gue liat Yeji bareng lo keluar."
"Iya emang. Tapi, gue balik masuk lagi. Yeji yang minta."
"Lo tau Yeji kemana?" Jeno kini semakin cemas. Begitu, juga dengan Renjun yang sedari tadi mendengar percakapan mereka tapi gak tau masalahnya apa.
"sorry, gue gak tau. Dah gue tutup."
"Eh Jin, jangan di tu-
-tut-
Tampaknya Ryujin memang menutup telponnya.
"ada apa sih? Yeji kenapa? Khawatir banget lo?" tanya Renjun yang sejak tadi bingung memperhatikan tingkah dan wajah cemas Jeno. Jeno mengusak surainya kasar.
"Gue bodoh!" Jeno menjedot-jedotkan kepalanya ketembok cukup keras. Renjun menghentikannya, menyadarkan Jeno kalo itu bisa melukainya.
"Jen! Cerita sama gue! Bangsat! Gak usah gini deh!" sarkas Renjun berusaha menghentikan Jeno. Lucas memandang sinis sejak tadi, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa bawa-bawa Yeji dan kemana perginya Yeji? Lucas meraih hpnya yang begetar. Lalu pergi saat melihat nama siapa yang tertera di sana.
-----------------------------Lucas baru saja sampai di rumahnya. Saat Yeji menelponnya, Lucas segera keluar dari ruang tunggu dan beranjak pulang saat Yeji memintanya.
Disinilah Yeji sekarang. Rebahan di ranjang king size milik Lucas.
"Lo sebenernya kenapa?" Lucas mendudukan dirinya di sisi ranjang. Yeji kemudian mendudukan dirinya. Mata bengkak dan merah Yeji membuat Lucas menghembuskan nafasnya. Yeji yang kini menatap dengan mulut yang manyun mendekatkan dirinya pada Lucas, lalu menggelendoti leher Lucas.
"Cas, sakit Cas." ujarnya saat telah megantung tangannya di leher Lucas. Lucas mengusap punggung Yeji pelan membiarkan Yeji bercerita.
"Jeno, hiks. Dia pelukan sama cewe lain di belakang gue. Hiks." adunya mewek. Lucas sedikit shock membulatkan matanya. Namun, kembali mengusap punggung Yeji.
"Nangis aja. Gak usah di tahan." ujarnya. Dan benar saja, Yeji semakin mengeraskan tangisannya.
••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason • JENO [✔️]
Fiksi Penggemar[17+] Sejak di tinggal Mamanya, Yeji tak begitu mengharapkan Cinta pada hidupnya. Hingga dimana kehadiran Jeno merubah segalanya. Note: Banyak adegan yang -tit- #sensor# Coba aja baca dulu siapa tau suka. Aku berharapnya kalian suka. Selamat memba...