Chapter 10

660 207 69
                                        

[ Althar Farzan Wijaya ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Althar Farzan Wijaya ]

-----

"Aku emang gak ada apa-apanya. Tapi kalau kamu ada apa-apa, aku ada."— Althar Farzan Wijaya untuk Melody Zara Annesha.

*****

Althar berulang kali menarik hembuskan nafasnya berulang kali. Menetralkan detak jantungnya yang berdegub dua kali lebih cepat.

Mereka sedang berada disebuah room rumah Melody. Yang memang room ini kosong total, hanya terdapat karpet kecil. Mungkin untuk tamu.

Semua hiasan sudah ditata sedemikian rupa hingga sangat cantik. Dibantu oleh Agatha, Naufan, Dylan dan Arsyad tentunya. Tidak lupa ada Orang Tua Melody.

Sejak datang, yang ia temui dahulu adalah mereka berdua. Menjelaskan apa yang memang harus dijelaskan. Merambat sekalian meminta restu. Katanya

Flashback On.

"Mau ngapain kamu kesini?"

Althar menghentikan langkahnya. Menoleh kikuk kearah Elang, Papanya Melody.

Ia membungkuk menyalimi tangan Papa dan Mama Melody lalu diikuti oleh teman-temannya.

"Ki-kitaa mau suprise-in Melody, Om Tante."

"Setelah kejadian kemarin kamu berani datang kemari?!" ucap Elang dengan nada mulai meninggi

Agatha mengambil alih pembicaraan.

"Eh gini Om. Tata mewakili Althar sama temen-temennya. Kejadian itu semua udah direncanain. Tapi malah diluar ekspetasi. Sengaja dilakuin buat hari ini Om Tante. Tepat ulang tahun Melody."

Elang menoleh kearah Althar yang menunduk, "Benar itu?"

Althar mendongak, "Bener Om. Semua diluar perkiraan saya. Dan malam ini saya meminta izin kembali dengan Om dan Tante buat restuin saya lagi dengan Melody." ucapnya lalu menghela nafasnya, "Diperbolehkan?"

Elang tersenyum, "Saya sempat kaget kemarin. Awalnya saya tidak menyangka tapi yang saya lihat begitu nyatanya. Saya yakin, kamu anak yang baik. Saya restui."

Althar mengangguk semangat. Ia menyalimi tangan Elang berulang kali dengan mengucap terima kasih berkali-kali.

"Alay sekali kamu ini."

"Doain Om. Semoga gak gagal." ucap Naufan

"Pasti."

"Pasti apa Om?"

"Pasti ditolak." kata Elang disertai kekehan kecil

Naufan tertawa terbahak mendengarnya.

MELODY (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang