Chapter 07

803 259 97
                                    

Ia berdiri dibalkon kamarnya, memikirkan seperti apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tunangan?

Bahkan kata itu belum pernah terlintas di pikirannya. Apalagi akan mengalaminya. Ia bimbang.

"Gimana bisa gue jalani hubungan sama dia?" gumamnya sambil menatap gelang yang melingkar di pergelangan tangannya.

Ia tersenyum kecil.

Perasaan ini baru perlahan tumbuh, bahkan ibarat baru sebiji jagung.

Ia berharap tidak akan ada patah hati lagi yang ia rasakan. Hatinya sudah tak sanggup.

Tok tok...

Suara ketukan pintu membuat ia menoleh.

"Masuk ajaa."

Pintu terbuka menampakkan wajah cantik Mamanya. "Kenapa belum tidur?"

"Belum ngantuk, ma."

Belva tersenyum kecil, "Masih kepikiran ya?"

Melody menunduk. "Iyaa ma."

"Bilang sama Mama kalo kamu keberatan dengan pertungan ini."

Melody menggeleng, "Enggak ma. Aku enggak mau ngecewain Papa." ujar Melody, "Papa seneng banget."

"Yaudah kalo gitu." kata Belva, "Kalo kamu berubah pikiran, bilang Mama ya,"

Melody mengangguk sambil tersenyum kecil, "Iyaa ma."

"Yaudah, ayo tidur." Belva merangkul bahu Melody untuk masuk kedalam kamar. Ia dudukkan Melody dikasur miliknya.

"Jangan jadikan itu beban pikiran kamu. Bilang aja apa keputusan kamu."

"Iyaa ma."

Belva mengecup dahi putrinya, "Good night baby."

"Good night too."

***

"Gilakk aduhh ganteng banget gue."

Sudah 20menit ia berdiri menatap pantulan dirinya dikaca kamarnya. Merapikan rambut stylish miliknya.

"Cewek mah klepek klepek nih."

"Me--"

"ATARRRRR!

Althar menggeram kesal.

"Papi suaranya MasyaAllah banget."

Ia dengan cepat mengambil tas punggung hitam serta hoodie miliknya. Ia bergegas turun untuk mendatangi papanya.

"Kamu lama banget!" ujar Yudha kesal

"Ganteng-ganteng dulu kali, Pi."

"Gayaan banget. Udahh cepet makann, Papi udah laper bangett."

Suasana meja makan hening, hanya suara denting sendok yang terdengar. Althar yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba senyum tipis terbit diwajah tampannya.

"Makan. Jangan senyam-senyum kaya orang gila kamu."

Althar mendengus, "Males aku sama Papi."

"Males? Yaudah Papi batalin tunangan kamu."

Uhuk..Uhukk

Althar tersedak mendengar ucapan Papinya barusan. Batal?

TIDAKKKKK!

"Enggak boleh! Iyaa sayang banget deh sama Papi."

"Ngebet banget sama Melody." ledek Yudha

"Udah jangan diledekin anaknya." tegur Bella. Ia sejujurnya geram dengan perbincangan kedua laki-laki ini.

MELODY (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang