Chapter 05

925 321 131
                                    

"MEL!" teriak Althar yang terus saja mengikuti kemana Melody melangkah, sejak pertanyaan yang dilontarkan salah satu teman Althar.

"Lo berdua jadian ya?"

"Mau nikah malah."

Whatttt?!

Melody melirik tajam Althar, tak lama itu ia beranjak dari sana meninggalkan Althar yang menganga.

"Eh eh mau kemana?" tanya Althar panik

"MELODYY!" teriaknya sambil berlari kecil mengejar langkah Melody.

"Apaan sih?!"

"Tunggu duluu, elahh!"

"Pergi ajaa lo sana!"

Althar menghentikan langkahnya, Melody tipe cewek yang kadang susah untuk dibujuk.

"MEL, LULUS SEKOLAH KITA NIKAH YA!"

Melody menghentikan langkah kakinya lalu memutar bola matanya jengah, tapi ia tak berbalik sedikitpun.

"GAK!"

"HARUS MAU! GUE PENGEN TAU PUNYA ANAK SAMA LO!"

Mata Melody sontak membulat, ia mengalihkan pandangan ke sekitarnya. Dan benar saja, semuanya memandang Melody dengan tatapan yang- enggh menggelikan sekali.

Melody melanjutkan langkahnya, tanpa memperdulikan lagi Althar yang masih berdiri disana. Bisa gila dia lama-lama.

Hingga saat dibelokan koridor,

Brakk!

"Upss! Sengaja." suara gelak tawa terdengar dipendengaran Melody. Ia mendongakkan kepalanya, menatap siapa yang dengan berani melakukan ini padanya. Pantat Melody mendarat sempurna dilantai.

Bianca!

Gadis biang dari segala biang masalah. Tak wajar menyebutnya seorang siswi, bagaimana tidak? Baju super ketat membungkus tubuhnya menonjolkan bagian tubuh dengan paduan rok tak kalah ketat diatas lutut. Bertujuan ingin menggoda banyak laki-laki untuk ia taklukkan.

"Jangan sok jual mahal! Althar itu punya gue!" ucapnya dengan penuh penekanan setiap kata.

Melody berdiri menatap remeh kearah Bianca, "Kalo Althar punya lo, dia gak akan suka sama gue." Melody tersenyum, bahkan nyaris seringai. Lalu Melody beranjak meninggalkan Bianca yang menahan kesal.

Melody dilawan! Hilih.

***

"Tarr woi!" panggil Naufan

"Apaan?!"

"Melody tadi sempet berantem sama Bianca."

Althar menoleh dengan dahi yang bergelombang, "Berantem? Adu fisik?"

Naufan menggeleng, "Cuap cuapp mulut ajee."

"Serius? Terus siapa yang menang?" tanya Arsyad

"Melody lah! Bianca mah cuma remahan pisang goreng." ucap Naufan

Althar tersenyum, "Ya iyalah! Calon istri gue."

"Gila nikah lo!"

"Kebelet banget pengen ena ena." ucap Arsyad.

Tawa Dylan pecah, "Anjir! Kebelet banget dia."

Althar menatap temannya kesal, "Suka-suka gue lah! Papi gue udah bilang ke orang tua Melody. Dan mereka setuju."

MELODY (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang