4

97 16 1
                                    

"Hari ini mau nulis apa ya buat kak Jae?"gumam Jaera sambil menggoyangkan card holdernya di lift.

Ting

Jaera bergegas keluar dan berjalan ke arah minimarket di gedung apartmentnya untuk membeli beberapa camilan titipan pamannya, juga untuk dirinya.

"Coklat atau es krim?"gumam Jaera sambil menimang kedua benda itu di tangannya.

"Keduanya saja."suara berat menginterupsi Jaera. Jaehyun berdiri di samping Jaera sambil menampilkan senyumnya mengakibatkan dimple idaman seantero Universitasnya muncul.

"Halo, kak."sapa Jaera sambil membungkukkan badannya dan mengembalikan kedua makanan tadi ke tempatnya, mengabaikan Jaehyun. Pasalnya, Jaera terlalu pengecut untuk langsung berhadapan dengan senior yang merangkap sebagai gebetannya.

"Ambil saja, keduanya. Saya yang bayar."ujar Jaehyun tepat di telinga Jaera membuat sang empunya kaget saat Jaera sibuk mengeluarkan belanjaannya untuk dihitung oleh kasir.

"Gak usah, kak. Takut merepotkan."balas Jaera dengan cengiran, tanpa ia duga Jaehyun meninggalkan Jaera sendirian dengan kasir minimarket untuk mengambil beberapa coklat dan eskrim yang Jaera pegang tadi dan memasukkan makanan itu ke keranjangnya.

"Kamu bayar dulu."Jaera tidak tahu ada apa dengan Jaehyun,sehingga ia menuruti perkataan lelaki itu.

"Mas, ini plastiknya bedain ya."ujar Jaehyun sambil menahan lengan Jaera yang bermaksud segera minggat dari tempat itu.

"Nih, pulang gih." Jaehyun menyodorkan sekantong plastik yang Jaera ketahui berisi coklat dan eskrim yang ia kehendaki sambil mengacak rambutnya gemas. Membuat Jaera memajukan bibirnya, kesal.

"Saya bilang tidak perlu, senior." cecar Jaera sebal dengan paksaan Jaehyun yang tengah memasukkan plastik itu ke dalam kantong belanjaan milik Jaera, secara paksa.

"Gak bisa begitu. Saya udah bayar untuk kamu. Gak boleh nolak pemberian Jung Jaehyun. Sana pulang, dicariin orang rumah."ujar Jaehyun sambil mencubit pipi Jaera lalu mendorong tubuh Jaera keluar dari minimarket, karena beberapa lelaki menatap Jaera penuh minat.

"Siapanya,Mas?"tanya sang kasir yang sedari tadi melihat interaksi kedua insan itu, membuat seantero minimarket iri.

"Calon, Mas."balas Jaehyun sambil tersenyum penuh makna.

Remarques

Babe, did u know? U made me fall for u again and again everyday. I need a doctor, could help me right now.

-Ra

Jaehyun yang baru saja dari minimarket bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya. Sontak lelaki itu terkekeh geli membaca sticky notes itu.

"Apa secepat ini gue move on? Besok wajib nanya Eri!"gumam Jaehyun sambil menekan tombol lift.

Please make me fall for u then! I think u don't need a doctor, what u need is me.

-Jae

Jaehyun buru-buru turun ke lobby untuk menempelkan sticky notes balasannya untuk si pengirim. Ia takut sang pengirim menunggu balasannya terlalu lama.

"Jung! Abis dari mana?"tanya Johnny yang baru saja berdiri di sampingnya, menunggu lift.

"Abis dari kotak surat."balas Jaehyun sambil memperhatikan layar yang menampilkan angka menandakan lift itu berada di lantai keberapa.

"Lo aneh. Sejak kemarin, sumringah amat. Abis ditolak Eri, lo jadi gila ya?"balas Johnny sambil memainkan ponselnya.

"Gue waras aja banyak naksir, apalagi gue gila."balas Jaehyun sambil terkekeh.

"Sayangnya si Eri nolak tuh."balas Johnny membuat Jaehyun tersenyum layaknya orang jatuh cinta .

"Oh ya, gimana perasaan lo? Udah move on?"tanya Johnny sambil mengantongi ponselnya di saku celananya.

"Ntah, sejak gue dapat sticky note beberapa kali. Rasa gue ke Eri jadi gak ada yang spesial, selain cuma temen."balas Jaehyun sambil berjalan masuk ke dalam lift diikuti oleh Johnny.

"Mungkin selama ini, gue sayang Eri sebagai abang."gumam Jaehyun sambil menunduk,menatap ujung sepatunya yang menapak di keramik lift itu.

"Bagus dong, Lo juga gak nyesek lagi kan? Liat Eri dekat sama Delvin. Jidat lo kalo bisa nulis,udah ditulis saya jatuh cinta."balas Johnny sambil meledek Jaehyun.

"Biasa aja sih, malahan gue deg-degan pas mau balas sticky notes itu. Padahal gue gak tau pengirimnya cowo apa cewe?!"balas Jaehyun sambil mengacak-acak rambutnya kesal.

"Coba gue baca."Jaehyun meyerahkan sticky notes yang tadi ia terima, membiarkan Johnny membaca pesan itu.

"Ini mah yang ngirim pasti cewe! Cowo homo pun kalo mau ngedeketin lo, pasti terang-terangan."balas Johnny yang dihadiahi tonjokkan ringan dari Jaehyun.

"Tapi gue gila ga sih? Jatuh cinta gara-gara  sticky notes begini. Mana gue ga tau pengirimnya siapa."balas Jaehyun sambil menatap sticky notes itu nanar.

"Jatuh cinta mah wajar. Cuma takdir lo aja yang agak unik, jatuh cinta dari selembar kertas. Udah ya gue duluan."balas Johnny sambil menepuk bahu Jaehyun sebelum meninggalkan lift itu. Jaehyun termenung mendengar balasan sahabatnya, Takdirnya yang agak unik.

Ting

"Kayaknya iya,deh."gumam Jaehyun saat pintu lift terbuka menandakan telah sampai ke lantai unit apartmentnya.

Remarques

Pokoknya ambyar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pokoknya ambyar. titik. Meskipun minus Uri Leader, bubu :(( Get Well Soon! Jaehyun cover rap kick it bagian Bubu dong:" SM pls Jaehyun Rapper!!

27/06/2020

xoxo

 (III) RemarquesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang