"Om Item!!"pekik Jaera saat melihat Mingyu di ruang tamu apartment milik Kai. Mingyu yang menyadari kehadiran Jaera pun membuka lebar lengannya, seakan menunggu pelukan hangat dari keponakannya.
"Apa-apaan ini?"Kai menginterupsi pergerakan keduanya dan sukses mendapat sebuah cibiran dari Mingyu yang kesal.
"Sapa juga yang mau meluk om! Dasar bau!"ejek Jaera sambil menjulurkan lidahnya, tahu jika Mingyu berkunjung ke apartment Kai tanpa pulang ke rumah terlebih dahulu.
"Ihhh, Mentang-mentang gak nginap di rumah nenek, ya! Dasar!" Detik itu juga kepala Jaera berada di ketiak kanan Mingyu. Kai yang melihat pun segera menarik kaki Jaera. Terjadilah kedua kakak beradik itu berebut keponakan cantik mereka.
"Heh, tujuan lo kesini apa sih, tem?" Kai tiba-tiba bertanya setelah Jaera terlepas dari belitan kedua pamannya.
"Lo tau gak?"Mingyu terlihat menggantung ucapannya sambil memutar-mutar jari telunjuknya di udara. Sukses menarik perhatian Jaera dan Kai.
"Apa?! Cepetan."paksa Kai sambil memukul lengan Mingyu dengan keras. Sontak sang korban mengaduh kesakitan.
"Si Jaehyun ngegebet ponakan gue."ujar Mingyu sambil meyentuh bekas pukulan Kai. Sedangkan Kai dan Jaera menerjapkan kedua matanya, terkejut.
"Jangan ngada-ngada lo!"balas Kai dengan nada ketidakpercayaannya.
"Orangnya yang bilang ke gue langsung, ya! Soal si Jaera ponakan kita dan Lo sebagai abang gue, anak kampus belum ada yang tau. Juga soal coffee shop milik lo itu, gak ada yang tau kecuali sohib kita."jelas Mingyu dengan gerakan tangannya seolah tengah berpresentasi di tengah rapat.
"Iya, juga. Tapi, soal nyerahin Jaera ke Jaehyun, gue big no! Gue gak mau ponakan gue jadi pelarian si Jaehyun karena ditolak sama Falleri."balas Kai sambil melipat tangannya di dada dan menyandarkan punggungnya ke sofa miliknya.
"Ra, soal sticky notes.Bener? Kamu yang kirim?"tanya Mingyu yang prhatiannya beralih ke Jaera yang tengah duduk di ujung sofa sambil menopang dagunya dengan tangan kanannya, menyimak percakapan kedua paman kurang warasnya.
"Iya, aku yang kirim. Seriusan, au gak pernah kepikiran Kak Jaehyun bakal balas perasaan aku."balas Jaera sambil menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya. Kai yang menyadari perubahan intonasi dari Jaera pun langsung merangkul gadis itu ke dalam pelukannya.
"Om, bukan gak suka kamu suka si Jaehyun. Tapi, Ommu ini gak mau kamu jadi pelampiasan Jaehyun."jelas Kai sambil memeluk Jaera dan Mingyu berpindah ke samping Kai guna menepuk pundak Jaera.
"Minggu si Jaehyun mau nyari kamu di coffee shop. Libur aja dulu, jalan-jalan sama om Kai, ya. Jaehyun, biar urusan om sama bang Dokyeom, ya."ujar Mingyu sambil mengusak kepala Jaera gemas. Kai tidak mau kalah dengan mencium pipi tembam Jaera. Mingyu yang melihat pun tidak ingin kalah dan berakhir kedua kakak beradik berebut keponakan mereka.
Remarques
"KIMING!! WOI!"pekik Kai sambil memanggil Mingyu yang terlelap di kamarnya, karena Dokyeom malam-malam mendatangi apartmentnya guna mencari teman sehidup sematinya.
"Udah malem, bang. Tidur, kata mama gak baik teriak-teriak."balas Mingyu dari dalam kamar Kai tanpa mengubah posisi tidurnya. Kai pun mengisyaratkan Dokyeom untuk ke kamarnya.
"Woi! Daki bebek! Tugas kita udah rampung ,belum?!"pekik Dokyeom di depan pintu kamar milik Kai. Mingyu yang sadar jika tugasnya belum ia selesaikan pun segera bangkit dan mengobrak-abrik isi tas kuliahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
(III) Remarques
أدب الهواةHave a nice day! -Ra Starts:06/06/2020 Ends: 06/04/2021 Mysterious Notes Fanfiction Series III © 2020 buenocher