pertama.

3.8K 206 17
                                    


"Hyung, bisa tolong ambilkan beberapa berkas yang disana. Aku rasa deadline kita semakin bertambah"
Taehyung menunjuk ke sebuah berkas di meja sudut ruangan kepada Seokjin.

"Oh benar, aku sudah mulai pusing karena semua pasangan terlalu banyak meminta hal yang aneh dan jarang sekali dilakukan. Mulai dari prewedding di bawah air, dan entahlah apa itu pemotretan di tengah sky diving. Sungguh aku merasa stress"
Seokjin beralih membawa berkas tersebut dan memberikannya pada Taehyung yang duduk di mejanya tengah memeriksa segala berkas di hadapannya.

"Haha, begitulah klien. Keinginannya yang terlalu unik kadang membuat kita kesulitan. Benar bukan? Tapi percayalah, hyung. Semua akan menjadi pelajaran juga untuk kita"

"Iya benar, makanya semuanya akan kuanggap sebagai pelajaran saja agar WO yang kita miliki lebih profesional dari sebelumnya"

"Nah itu maksudku"

"Oh ya, nanti aku akan keluar sebentar. Harus memastikan barang-barang untuk event minggu ini. Aku pergi dengan Hoseok, kau di kantor bersama Jimin, oke? Karena aku dengar akan ada pasangan calon klien kita selanjutnya. Kau bisa kan hadapi mereka tanpa Hoseok?"
Seokjin beranjak, meraih ponsel dan kunci mobilnya.

"Tenang saja, aku bisa menanganinya. Aku hanya harus mendata dulu setiap hal yang mereka inginkan lalu nanti aku akan beri laporan semuanya pada Hoseok Hyung"

"Good, aku pergi dulu. Hoseok, ayo!"

"Okay, Tae kami pergi dulu. Tolong gantikan posisi ku sebentar ya "

"Baik hyung,Hati-hati Hyung!"

Taehyung kembali memeriksa berkas, ruang kerja yang cukup besar ini biasanya sangat ramai. Namun kali ini hanya ada dirinya, sementara Jimin tengah membeli makan keluar.

Taehyung bersenandung lagu-lagu kesukaannya saat memeriksa laptopnya yang penuh dengan email masuk.

Ia tidak lupa selalu mengupdate kalender digitalnya demi schedule-schedule klien  yang sudah terencana.

Tidak lama, datang seorang gadis dengan rambut sebahu ke ruangan tersebut.

"Tae, ada klien yang datang. Boleh masuk sekarang?"
Mirri, salah seorang staf bagian  keuangan datang menemui Taehyung.

"Baiklah, suruh masuk lima belas menit lagi, oke? Aku belum bersiap"

"Baiklah" Setelah mendapat respon, Mirri segera menghilang dari pandangan Taehyung.

Taehyung merapikan sofa tempat biasanya menerima tamu, memastikan jika saja ada kotoran atau sampah yang berserakan disana.

Lima belas menit kemudian Taehyung yang tengah meneguk air putihnya di kejutkan dengan suara ketukan pintu.

"Permisi, kami mau bertemu dengan Manager atau Public relation?"
Seorang pria muda tinggi berdiri di depan pintu, mengetuk pintu yang terbuka dengan rendah.

Pria itu berpakaian sangat rapi dengan tatanan rambut yang tidak kalah tertata sangat baik, senyumnya begitu hangat. Sebelah tangannya menggenggam tangan seseorang dibalik dinding.

"Ah silahkan masuk Tuan, aku manager produksi disini. Silahkan masuk"
Taehyung berjalan ke arah pria tersebut, dan pria itupun kemudian memasuki ruangan Taehyung dengan seseorang dibelakangnya yang tangannya di genggam begitu kuat.

Kedua pria muda itupun duduk di sofa setelah Taehyung persilahkan.

"Ingin minum apa? Biar aku pesankan" Taehyung bersikap sangat sopan kepada setiap klien yang ditemuinya.

"Tidak usah, kami hanya sebentar saja"
Ucap pria tersebut.

"Tidak apa, mau sebentar atau lama tetap harus di tetap layani karna kalian adalah tamu. Sebentar ya"

*OCCULTO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang