ketigabelas.

1.3K 163 32
                                    

Jungkook dan Taehyung tiba di rumah keluarga Kim pukul empat sore. Jungkook terlihat lebih baik setelah bercerita tentang hidupnya pada Taehyung.

Sementara Taehyung malah sebaliknya, Ia terlihat tidak baik-baik saja. Banyak sekali hal yang berkecamuk dalam pikirannya.

Taehyung masih sangat terkejut, akan semua hal yang terjadi pada Jungkook. Seberat itu beban yang Ia pikul, tetapi Jungkook selalu memperlihatkan jika dirinya baik-baik saja.

Taehyung semakin mengagumi sosok Jungkook dengan segala kelebihannya, belum pernah Ia menemukan sosok kuat dan tegar seperti Jungkook.

Jungkook harus bertahan untuk hidupnya sendiri, ditengah takdirnya yang menyedihkan.

Taehyung siap, di dalam hatinya Ia yakin jika Ia siap menemani Jungkook menjalani hidupnya setelah ini.
Walaupun entah bagaimana nanti kesulitan yang pasti Ia hadapi.

"Jungkook kemana?" Nyonya Kim menghampiri Taehyung yang duduk di kursi taman belakang.

"Tadi dia naik ke kamar, dia bilang ingin mandi." Taehyung menggeser duduknya agar sang Ibu bisa duduk di sebelahnya.

"Jungkook anak yang sangat baik, terlihat dari sikapnya yang sangat ramah. Kau begitu menyukainya?"

Taehyung kaget mendengar pertanyaan Ibunya, sebab Ia tidak sekalipun pernah bercerita soal Jungkook padanya.

"I-ibu kenapa-?"

"Aku ini Ibu mu, wanita yang melahirkanmu. Sudah sewajarnya aku tahu apa yang sedang dirasakan oleh buah hatiku sendiri. Dari cara menatapmu, dari senyumanmu, dari cara bicara mu. Semua sudah sangat jelas." Nyonya Kim memberikan senyum hangat pada anak sulungnya tersebut, seraya mengusap pundaknya.

"Tapi, Jungkook sudah bertunangan dengan orang lain. Dan akan segera menikah, Bu." Taehyung menundukkan kepalanya dengan suara yang memelan.

"Hmm, begitu. Aku percaya, Jungkook juga merasakan yang sama denganmu. Semuanya Aku serahkan pada kalian, baik dan buruk harus kalian terima untuk selanjutnya. Aku hanya ingin melihat Taehyungie ku bahagia, itu saja. Apapun keputusan yang kau ambil, Ibu akan mendukungmu." Ibu Taehyung kemudian mengusak rambut Taehyung lalu menariknya lebih dekat untuk di kecup.

"Ibu, terimakasih."

Nyonya Kim mengangguk, sangat mengerti dengan apa yang sedang Taehyung rasakan saat ini.

"Semangat!" Bisik sang Ibu, lalu menyuruh Taehyung untuk naik.


Taehyung membuka pintu kamarnya setelah mengetuk nya sebanyak tiga kali namun tidak ada jawaban.

"Jung-"

Taehyung tidak melanjutkan ucapannya, melihat Jungkook tengah berdiri di depan jendela dengan menatap ponselnya yang berdering.

Jungkook nampak bingung, sekaligus gelisah saat menatap ponselnya tersebut. Taehyung mencoba bertanya, tanpa ada niat ingin menganggu privasinya.

"Kenapa tidak dijawab? Apa itu dari Jaehyun?"

Sontak Jungkook membalikan tubuhnya melihat ke arah Taehyung. Taehyung memiringkan kepalanya bingung dengan  sikap Jungkook.

"Iya, Jaehyun Hyung yang meneleponku."

"Lalu? Kenapa tidak kau jawab?"

Jungkook hanya menggeleng, Ia kemudian menekan tombol 'reject' di ponselnya tersebut.
Lalu mematikan daya, dan menyimpannya di atas nakas sebelah ranjang.

"Ada apa? Kenapa kau tidak angkat saja teleponnya?" Taehyung menghampiri Jungkook lebih dekat.

"Tidak apa, aku hanya sedang tidak ingin bicara dengannya."
Jungkook memalingkan wajahnya dari Taehyung, namun Taehyung menarik lengan Jungkook. Taehyung memperhatikan gerak-gerik Jungkook yang terlihat akan menangis.

*OCCULTO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang