kesepuluh.

1.1K 142 12
                                    

"Selamat pagi, Ibu." Jungkook memeluk sebentar lalu menaruh sebuah box berisi kue dan penganan manis di atas meja.

"Nak Jungkook, bagaimana sekarang keadaanmu?"
Wanita itu mengelus pelan bahu Jungkook.

"Sekarang keadaanku lebih baik, Bu. Hyung dimana? Apa belum bangun?"

"Jaehyun baru pulang jam empat pagi tadi, aku baru saja akan memarahinya tapi dia sudah terlanjur mengunci pintu kamarnya."

Jungkook tertegun, jam sepuluh malah tadi Jaehyun mengirim pesan padanya bahwa Ia akan pergi tidur karena lelah dari pekerjaannya.

Itu artinya semalam Jaehyun membohonginya, itu yang ada di pikiran Jungkook.

"Maaf aku menyuruhmu datang kemari, karena hari ini akan ada acara keluarga besar." Ibu Jaehyun kembali bersuara.

"Iya tidak apa Bu, boleh aku ke kamar Hyung sebentar?"

"Iya boleh, naiklah. Ajak dia untuk sarapan."

"Baik Bu"

Jungkook menaiki anak tangga dengan cepat hingga mencapai pintu kamar Jaehyun.

Jungkook mengetuk pintu kamar Jaehyun, namun tidak ada jawaban. Hingga akhirnya pada ketukan berikutnya pintu terbuka dengan tiba-tiba.

Jaehyun muncul dibalik pintu dengan bertelanjang dada. Rambutnya berantakan dengan mata yang masih bengkak.

"Masuklah, kemari"

Jungkook pun masuk ke kamar Jaehyun, dan duduk di sebuah sofa dekat ranjang.

"Kau datang pagi-pagi sekali, aku belum mandi dan bersiap." Jaehyun duduk di ujung ranjangnya sambil mengacak rambutnya sendiri.

"Semalam, kau dari mana Hyung?"

"Aku semalam tidur, bukankah aku bilang padamu? Kenapa? Kau mulai tidak percaya padaku?"

Jungkook terkekeh, sambil berdecak kesal.
"Aku tidak akan melarangmu jika kau memang ingin pergi malam, kenapa harus berbohong? Dan- oh?!" Jungkook tidak melanjutkan perkataannya, Ia berjalan mendekat ke arah Jaehyun.

Jungkook menganggukkan kepalanya beberapa kali sambil terus memperhatikan sesuatu di dekat tulang selangka dan leher bagian bawah Jaehyun.

Jaehyun panik, dengan cepat Ia mengambil bajunya lalu menutupinya.

"Jungkook, aku bisa jelaskan sayang. Aku bisa jelaskan."

"Hyung, tidak apa. Tenanglah" Jungkook membuat Jaehyun terlihat lebih panik dengan sikap tenangnya.

"Sayang, aku bisa jelaskan. Tolong itu tidak seperti yang kau pikirkan."

Jungkook tersenyum, lalu mengangguk paham.

Jungkook tidak marah atas apa yang Ia lihat, Ia hanya benci dibohongi.

"Hyung, untuk pernikahan kita. Masih ada waktu jika kau ingin membatalkannya."
Jungkook kembali duduk di sofa semula.

Jaehyun dengan cepat menghampiri Jungkook lalu bersimpuh dihadapannya.

"Maafkan aku, tolong maafkan aku. Semalam aku pergi minum dengan teman-temanku lalu kami mabuk dan semuanya tidak terkendali. Maafkan aku sayang."
Mohon Jaehyun.

Jungkook hanya menatap Jaehyun dengan tatapan datarnya.

"Maaf, aku benar-benar membutuhkan seks Jungkook. Aku sangat membutuhkannya, disaat aku terlalu lelah dengan semua pekerjaanku maka aku membutuhkan itu untuk penawar lelahku. Dan kau-"

*OCCULTO*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang