"Jungkook mengalami kecelakaan, Ia menabrak pembatas jalan hingga bagian depan mobilnya rusak parah. Lalu, sesaat setelah kejadian Ia masih sadar tapi saat ini kondisinya tidak sadarkan diri. Karena luka di kepalanya yang cukup besar."
Kata-kata yang Taehyung ingat saat diperjalanan tadi Ia menghubungi Yoongi.
Jimin menyetir untuknya, sementara Taehyung dibuat kacau dengan pikirannya sendiri terhadap Jungkook.
Berbagai ketakutan menghinggapi isi kepalanya hingga rasanya mau pecah.
Taehyung berlari di lorong-lorong rumah sakit yang cukup ramai, sementara Jimin mengikutinya dari belakang.
Hingga akhirnya mereka berdua tiba di depan ruang ICU.
Taehyung dan Jimin menghampiri Yoongi yang tengah duduk di sebuah kursi.
"Hyung, bagaimana Jungkook? Dia bagaimana sekarang??!"
"Dokter masih menangani Jungkook, tadi dokter hanya mengatakan bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang buruk dengan Jungkook, namun mereka masih memeriksa untuk memastikan keselamatannya."
Taehyung menghembuskan nafasnya, lalu menabrakkan punggungnya ke dinding sambil menunduk.
Yoongi dan Jimin saling menatap, mengerti dengan perasaan Taehyung.
"Hyung, apa kau memberitahu keluarga Jungkook di Busan? Lalu bagaiamana dengan Jaehyun?"
Taehyung kembali bertanya."Aku sudah memberitahu kakak Jungkook, tapi Ayah dan Ibunya belum diberitahu. Aku takut mereka akan khawatir dengan Jungkook lalu memaksakan untuk datang kemari, jadi biarkan saja aku yang menjaga Jungkook." Tutur Yoongi.
"Dan Jaehyun sudah aku beritahu, Ia sedang di Jepang. Tidak bisa membatalkan acaranya begitu saja, jadi dia juga memberitahu ku untuk menjaga Jungkook."
Lanjut Yoongi, sambil merangkul pundak kekasihnya yang juga terlihat sedih.Pintu ruangan terbuka, seorang dokter dan perawat menghampiri Yoongi.
"Anda wali dari tuan Jungkook?"
"Benar, saya sepupunya."
"Bersyukurlah, Tuan Jungkook sudah melewati masa krisinya. Dan kami tidak menemukan masalahh serius dengan luka yang Ia dapat. Dan saat ini kondisinya sedang dalam tahap recovery, Ia masih tertidur karena pengaruh obat. Dan Ia sudah dapat dipindahkannya ke ruangan rawat inap. Begitu informasi yang dapat saya sampaikan, jika anda membutuhkan sesuatu tolong katakan saja pada staff rumah sakit disini karena Tuan Jung sudah berpesan untuk merawat Tuan Jungkook dengan baik selama disini, saya permisi. Selamat siang."
Yoongi, Taehyung dan Jimin memberi salam hormat pada dokter tersebut sampai berlalu.
"Wah aku penasaran, sehebat apa Jung Jaehyun itu?! Bagaiamana bisa dia menitipkan Jungkook pada rumah sakit sebagus ini? Apa dia punya saham disini?" Jimin berdecak kagum, lalu Ia menyadari sesuatu setelah matanya melirik ke arah Taehyung.
Yoongi menyikut lengan Jimin untuk membungkamnya.
"Hyung, boleh lah aku masuk?"
"Lebih baik kita menunggu Jungkook dipindahkan ke ruang rawat inap saja. Tidak apa kan?"
"Hm, baiklah. Aku akan menunggu disini."
Benar saja, Taehyung rela menunggu untuk melihat Jungkook. Selama di ruang ICU Jungkook tidak bisa di kunjungi, dan Ia baru dapat dipindahkan ke ruangan rawat inap pada pukul 11 malam.
Taehyung masih setia di rumah sakit tersebut hingga malam hari, hanya untuk bertemu dengan Jungkook.
Ia harus menunggu beberapa jam karena terhalang oleh prosedur-prosedur rumah sakit.