prolog

5.7K 118 0
                                    

Hari ini keadaan diamerika benar-benar terik dengan matahari panas,dan dipadati oleh oleh semua orang .prisila terus mengeluh kala harus menunggu bis yang tidak kunjung berhenti dihalte tempatnya sekarang.apalagi hari ini pertama ia berkerja disalah satu perusahaan ternama diamerika ini."bagaimana,ini aku harus apa "keluh ,prisilaa menatap arjoli yang ia kenakan dipergelangan tanganya .

Bus pun berhenti tepat saat jam sudah menunjukkan angka delapan pagi .ia harus cepat-cepat datang ketempat ia berkerja kalau tidak, reputasinya sebagai pegawai baru tercemar akibat ,ia terlambat .tanpa membuang waktu prisila naik kedalam bus mengambil tempat duduk yang dekat ,dengan jendela agar ia bisa mengamati lalu lintas hari ini yang sangat padat.

Kendaraan itu pun berhenti disalah satu depan perusahaan dimana pertama ia mulai berkerja dengan ,langkah cepat prisila keluar dari kendaraan beroda empat itu tanpa membuang waktu yang mulai sedikit ,ia pun langsung masuk kedalam bangunan itu .hari mungkin akan jadi hari terlela bagi nya .

Perempuan itu ,langsung menduduki meja kerja lalu mulai menyalakan komputer yang ada dihadapannya sekarang.maklumlah ia anak yatim piatu dan Anak tunggal ia tidak mempunyai saudara atau pun keluarga yang dekat dengannya."pril,tumben lo telat"?tanya ana teman prisila yang kebetulan juga,bekerja di perusahaan ini .

"Iya,tadi nungguin bis lama makanya aku telat"jawab ,prisila dengan tersenyum tipis pada ana.

Sedangkan ana hanya mengganguk mendengar penuturan dari temanya itu .ia melanjutkan lagi pekerjaannya ,yang sempat tertunda karena pembicaraan ringanya.tapi mengapa hari tugasnya benar menumpuk sekali toh,tidak apa-apa ini memang tugasnya mungkin ia belum terbiasa beradaptasi dengan perusahaan ini.

"Pril,dipanggil sama bos suruh keruangannya"beritahu ana ,membuat prisila menengok kearah temanya itu.

"Kenapa emangnya"?tanya prisila dengan kerutan didahinya merasa sangat gugup karena ia tidak merasakan melakukan kesalahan ?.

Dengan cepat prisila menuju ruangan khusus untuk CEO hatinya benar-benar berdebar kencang seperti maraton saja.apalagi keringat dingin yang membanjiri badanya .Ting ,pintu lift terbuka menampilkkan ruangan cek dihadapanya beberapa langkah lagi akan sampai diruangan itu .ia pun menarik napas sejenak menetralkan degupan jantung nya .
Ia menghampiri sektaris yang berada , dihadapan ruangan itu."ada ,apa Ki"tanyanya pada  sektaris itu dengan pelan takut pria yang berada didalamnya mendengar ucapannya barusan.

"Nga tau pril masuk aja muka kamu tuh tegang amat kaya mau ketemu siapa aja sih ".tunjuk Kiara memberikan tisu pada prisila.

"Thank you Ki aku masuk dulu"ucap prisila mendorong pintu itu dengan pelan masuk kedalamnya.

"Ada apa yah pak koh manggil saya"?tanya prisila pada pria yang sedang menungguinya dari belakang jadi ia tidak terlalu jelas melihat pria itu belum lagi tanganya yang dimasukan kesaku celana menambah kesan dingin diruangan ini.

Diruangan ini hanya ada keheningan kenaap pria itu masih enggan untuk berbicara apa alasannya?bukanya,tadi ia dipanggil oleh pria itu kenapa sekarang Malah pria diam apakah ia sedang sariawan atau sakit gigi?."mungkin bapak,salah orang kalau begitu saya balik lagi keruangan saya"ujar prisila saat hendak pergi dari ruangan pria malah menghentikannya dan menyuruhnya duduk disofa yang berada diruangan sudut ruangan ini.

"Kamu duduk sekarang ".!perintah pria itu membuat ketakutan prisila kian menjadi bagaimana tidak,hari pertamanya kerja ia harus masuk ruangan ini.!

"Nanti temani saya keluar sekarang kamu menjadi asisten pribadi saya sekarang."ujar ,pria itu membuat prisila kaget sekaligus dengan aneh dengan pimpinan perusahaan ini.

What,mimpi apa ia sekarang kalau ini mimpi bangunkan ia dari mimpinya dan,kembalikan nya menjadi semula."bapak ,lagi ngingo kali sayakan baru kerja pertama pak"seru, prisila dengan  respon mengejutkan menatap pria yang mempunyai,mata elang itu.

"Jangan panggil saya bapak ,panggil saya Andrew saya bukan bapak kamu prisilaa katleta"tegas Andrew berjalan dari hadapanya menduduki kursi kebanggannya.

"Baik,pak maaf Andrew saya keluar dulu"pamit prisila saat hendak keluar tapi kali ini ia harus menerima kenyataan bahwa ia harus terkurung lagi diruangan ini.bagaimana tidak Andrew ,mencekal tanganya untuk lama diruangan ini !.enak sekali mentang -mentang ia adalah pemilik dari perusahaan terbesar diamerika ini.

"Maaf,Andrew aku harus menyelesaikan pekerjaan ku yang banyak"titah,prisila berusaha melepas cekalan tangan Andrew darinya.

Pria itu menampilkkan senyum smirknya diujung bibirnya membuatnya semakin seksi dan,tampan ."aku ,bilang  kau sudah menjadi asisten ku jadi terserah ku ingin apa saja denganmu "ujar,Andrew menyelipkan anak rambut perempuan itu dibelakang telinganya.

Mengapa perasaanya tidak enak pada pria,itu ah apa mungkin dai hanya bercanda saja dengan perkataan nya ."maaf Andrew aku harus keluar"ujar sekali lagi prisila mundur  dan berjalan melewati pria itu .

"Ada apa pril kenapa Lo kaya abis dikejar setan aja".?tanya ,ana meminum kopinya melihat prisila keluar dari lift dengan napas memburu apalagi keringat yang membanjiri badanya .

"Minum,dulu nih."ana menyodorkan segelas air pada temanya itu lalu diteguk abis oleh prisila.

"Coba ,ceritain kegue kenapa Lo kaya gini"? tanya lagi Kiara saat prisila sudah tenang.

"Kamu,tau ana aku diangkat jadi asisten pak Andrew"ujar,lesu prisila menyandarkan punggungnya dikursi kerja.

"What, prisila seharusnya Lo seneng dong bahagia karena yang gue tahu pak Andrew itu orang cuek ,dingin dan nga peduli"ungkap ,ana dengan senang sekaligus kaget karena pernyataan perempuan itu.

"Aku nga tahu,na tapi perasaan aku nga enak bahwa ini semua adalah awal dari kehancuran aku"cerita ,prisila menghembuskan napasnya dengan pasrah menatap,komputer dengan kosong seharusnya ia bahagia tapi,mengapa firasat atau perasaan nya bahwa  ini semua adalah awal dari kehancuran nya.

Ana mengelus bahu ,prisial meyakikan nya bahwa ini semua adalah pikiran nya saja"ush ,nga boleh ngomong kaya gitu siapa tau ini yang terbaik baik Lo"yakin,ana  memeluk prisila mengelus punggung perempuan itu.

Prisila melepaskan pelukan itu menatap ana dengan tersenyum ."makasih yah,Ana kamu udah mau jadi temen aku"tutur prisila .

"Gue juga udah ngangep Lo itu adik sendiri jadi jangan sukan kalo Lo butuh sesuatu kegue aja"ujar ,ana .

Mungkin benar apa yang dikata ana tadi mungkin ini efek dari cape atau kelelahan ya saja .lagian dengan menjadi asisten Andrew ia bisa menghidupi kehidupanya sekarang . seharusnya ia tidak berpikiran buruk tentang Andrew mungkin,ia sedang mencari asisten makanya ia dipilih .lagipula menurutnya gajinya lumayan besar jadi ia bisa membeli apartemen yang layak untuk ditinggalnya nanti karena sekarang apertemennya sekarang sudah tidak,memungkinkan untuk ditinggal dan sempit untuknya.

Update. Dua hari sekali..

Vote komen dan baca
Salam manis .

the baby is your childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang