part13

1.6K 60 0
                                    

Prisila memasukan barang -barang kekoper milik dirinya ,besok ia dan ana akan terbang keindonesia tempat kelahiran nya tentang ana ia sudah keluar dari perusahaan pria itu dan dengan senang hati perempuan itu ingin menemani nya pergi kesana."prisila ,sudah semua nya."? tanya ana memastikan barang -barang mereka tidak tertinggal lagi.

Benda pipih milik prisila berbunyi dinakas dengan cepat prisila mengambil benda pipihnya tanpa melihat siapa yang menelepon."halo ."sapa prisila menempel kan benda itu ditelinga.

"Prisila kau dimana."suara berat andrew membuat prisila terdiam sesaat mencerna perkataan pria itu .pria yang sudah merusak hati nya berkeping-keping.

"Halo prisila kau tidak apa-apa"ujar Andrew dari seberang sana mendengarkan suara perempuan itu tidak ada .yang ada hanyalah keheningan sesaat.

Prisila menempelkan lagi telpon ditelinga berusaha untuk kuat."iya ada ,apa Andrew tumben sekali kau menelpon ku."jawab ,prisila menatap pemandangan kearah luar tanpa sadar air matanya menetes dipipi nya.

"Apakah ,kita bisa bertemu."?tanya lagi , Andrew sama seperti dulu dingin dan cuek.

"Maaf Andrew aku sedang sibuk lain kali kita bisa bertemu."alibi ,prisila dengan suara lemahnya . tanpa menunggu jawaban dari Andrew prisila segera mematikan telpon itu lalu menaruhnya dinakas .

Ana yang melihat prisila menangis langsung menghampiri sahabatnya itu menanyakan apa yang terjadi dengan dirinya."ada apa prisila ,kenapa kau menangis siapa yang menyakitimu bilang padaku."ujar ,ana dengan sedikit keras.

Prisila mengusap ,air matanya lalu menggeleng pelan ."mungkin ini efek dari hamil makanya moodku sering berubah ana."jawab prisila ,ana mengganguk lalu membereskan lagi pakaiannya.

POV Andrew
Semenjak prisila pergi hatinya kosong seakan ada yang pergi separuh hidupnya ,Andrew menatap pemandangan dihadapanya dengan tatapan kosong percuma saja ia bekerja tapi pikiran hanya tertuju perempuan itu.ada apa dengan hidupnya sekarang?.pintu ruangan terbuka ia sudah hafal siapa yang masuk pasti itu Vero sahabatnya.

"Hei,bro."sapa Vero membaringkan tubuhnya disofa padahal Andrew belum menyuruhnya untuk berbaring disofa itu .

Andrew membalikkan badanya menatap Vero sejenak lalu duduk dikursi kebanggannya ."kenapa Lo ,tumben amat mukanya ditekuk kaya lagi patah hati."canda Vero dengan kekehan khasnya.

"Berisik , Lo"omel Andrew memijat keningnya yang pusing  .ada apa denganya tuhan!"arrrgggh"teriak Andrew menggebrak meja dihadapanya membuat Vero terlonjak kaget lalu beranjak dari sofa nya menghampiri Andrew yang sedang emosi baru kali ia melihat sahabatnya itu marah padahal jarang sekali ia menunjukkan amarahnya didepanya walaupun orang lain ,mencaci sekali pun.

Vero mengelus bahu ,Andrew "ada apa bung ,tumben sekali kau marah."canda Vero yang masih bisa tertawa saat ia marah begini.

Andrew mengangkat wajahnya yang menampilkan kilatan amarahnya buku buku tanganya mulai memutih ."Lo bisa ,nga kalau gue marah nga usah bercanda.!"kata -kata tajam itu membuat Vero mundur kebelakang ia tidak ingin menjadi pelampiasan pria itu lebih baik ia membiarkan Andrew sendiri disini.

"Gue pulang dulu ,bro."pamit Vero menutup pintu ruangannya . Andrew terus memikirkan prisila hatinya sekarang berbeda ia bisa yang namanya merasakan cinta bahagia ,dan sedih apakah benar yang dikatakan oleh perempuan itu bahwa ia sedang mengandung anak nya ?.itu tidak mungkin banyak sekali orang-orang yang mengaku mengandung anak nya mungkin itu akal-akalan prisila untuk merebut hartanya.

Pintu ruangan nya terbuka lagi tapi kali ini bukan Vero melainkan ,Kiara sektaris nya.ia berjalan menuju kearah Andrew sambil memegang iPad ditangan mungilnya."maaf pak ada yang ingin bertemu dengan dirimu ."beritahu Kiara menunduk.

Andrew mendengar itu mengganguk lalu membiarkan perempuan itu pergi dari hadapan nya.ia lalu berjalan menemui orang yang dikatakan oleh Kiara tadi .orang tersebut membelakangi nya membuatnya
Agak sedikit kesulitan melihat orang tersebut."eekkhmm."suara berat itu membuat orang itu membalikkan badanya.

Prisila tersenyum pada Andrew sebelum ia berangkat keindonesia ia menyempatkan untuk bertemu ,pria untuk terakhir kalinya."hai Andrew ."sapa prisila dengan senyum manis membaut Andrew terhipnotis dengan cantiknya perempuan yang ada dihadapanya itu.

Ia pun langsung memeluk prisila dengan erat .lalu melepaskan nya lagi "kau ,datang prisila."ujar ,Andrew .

"Andrew aku , ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal ."ucap , prisila berusaha menahan air mata sedikit saja ia kedip maka cairan bening itu akan tumpah dipipinya.andrew menatap prisila dengan tatapan bingung mengakat sebelah alisnya."apa maksud ,kamu prisila"?tanya bingung Andrew dengan dahi mengkerut.

Sedangkan prisila masih tersenyum lalu mengecup pipi pria itu pelan.lalu meninggalkan nya sendiri ditempat itu.air mata itu mengalir sempurna dipipinya begini kah rasanya tuhan tidak dicintai oleh seseorang rasanya sakit seperti belati yang menancap dihatinya.

Ana yang menunggu ditaksi khawatir dengan sahabatnya itu sebelum pergi keindonesia prisila ingin bertemu Andrew padahal pria itu yang telah menghancurkan hati prisila kenapa sahabat nya terlalu baik pada pria brengsek yang tidak,mau bertanggung jawab ?.pintu taksi terbuka ia tau itu pasti prisila ana menengok kesamping melihat sahabatnya itu menangis ia merengkuh,tubuh itu kedalam pelukannya ."sudahlah prisila ,jangan pikirkan Andrew mulailah hidup baru dengan janin yang ada dalam kandunganmu."lirih ana mengusap punggung itu.

"Terimakasih ana telah menjadi sahabatku ."prisila mengusap air matanya lalu tersenyum.

Roda empat itu berjalan menuju bandar Amerika , sesampainya di bandara prisila dan ana turun dari taksi itu lalu tak lupa membayar ia tip pada supir taksi itu ."kau sudah siap prisila."yakin ana dengan mantap prisila mengganguk berjalan menuju kearah pesawat akhirnya pesawat mereka take off meninggalkan amerika prisila memandang Amerika dengan senyum getir lalu melambaikan tangannya."selamat tinggal kenangan ,dan selamat tinggal Andrew terima kasih untuk kenangan mu yang begitu menyakitkan"batin menutup jendela pesawat.

Prisila menengok kearah samping ternyata ana sahabatnya sudah terlelap tidur .ia mengusap perut ratanya lalu tersenyum tipis."yang sehat ,sayang mommy ada disamping kamu."cicit prisila.

Rasa kantuk mulai menyerangnya lebih baik ia tidur ,karena perjalanan mereka masih panjang prisila terlelap dimimpi indahnya.

Pesawat mereka telah mendarat sempurna dibandara Indonesia , pramugari memberitahu bahwa mereka telah sampai di Indonesia prisila yang mendengar itu membuka matanya mengedarkan pandangannya ternyata benar mereka telah meninggal kan Amerika .iapun membangunkan ana yang masih terlelap tidur membuat sang empunya membuka mata.

"Ada ,apa prisila kau membangunkan ku ."?tanya ana menguap merenggang kan ototnya.menatap kearah sekitar .

"Maaf ana aku menggangu tidurmu tapi kita sudah sampai di Indonesia."jawab prisila .

Ana mengganguk mereka beranjak turun dari pesawat untuk mengambil tas mereka .rencana hari ini prisila akan tinggal diapertemen bekas orang tuanya dulu yah walaupun ,tidak besar yang terpenting baginya adalah mempunyai tempat tinggal."prisila lebih baik kita makan dulu lalu baru ketempat tinggalmu."usul ana.

Maaf yah update nya lama  mungkin aku akan upadate seminggu sekali cerita ini stay bay terus dicerita ini vote ,komen and baca salam manis dari Mimin.

the baby is your childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang