part4

1.8K 56 0
                                    

"maaf, Andrew aku sudah menjelaskan ya kemarin ditelpon dan maaf aku aku sudah terlambat tadi ."mohon,prisila Andrew mendekati perempuan itu menduduki sofa yang berhadapan dengannya .sambil menyimpangkan kakinya.

Tuhan apa yang harus aku lakukan disuasana ini.pikiran ku sedang kacau ."Andrew aku,ingin keluar dari pekerjaan ini"ucap ,prisila menunggu jawabannya yang keluar dari bibir itu.

"Mengapa,kau ingin keluar dan alasannya apa"?balas Andrew mendekati wajah polos perempuan itu.

Aku benar -benar takut Tuhan untuk mengatakan ini semua padanya .lebih baik aku sembunyikan ini semua dari dirinya."aku hanya,lelah bekerja"Alibi prisila dengan tersenyum tipis menampilkkan bahwa ia baik-baik saja.

"Kalau mau,itu aku harus bagaimana memaksa mu untuk terus bekerja disini itu hakmu ."
,akhirnya Andrew mengabulkannya .tapi bagaimana ia bisa hidup tanpa bekerja?darimana ,ia bisa makan dan memenuhi kebutuhan nya?ah ia bisa memikirkan ya lagi mungkin ia bisa menjadi pelayan restoran nyonya leta karena,setahunya perempuan tua itu mempunyai semua restoran yang lumayan besar.

"Kalau begitu ,aku permisi"ujar ,prisila pergi dari ruangan ini.

"Tunggu,sebentar prisila ada yang ingin kukatakan padamu sebelum kau benar-benar pergi dari perusahaan ini."Andrew ,ingin mengatakan apa padanya tumben sekali pria itu bersikap lembut pada dirinya ,aneh bukan seperti memiliki kepribadian ganda .

"Iya ,silakan kau ingin bicara apa padaku Andrew".?tanya ,prisila gugup.

Andrew terus mendekatinya tanpa sekatah apapun dari mulutnya ,semakin lama pria itu mendekati jarak mereka hanya beberapa senti ,deru napasnya menyampu permukaan wajah prisila ."Andrew , apa yang ingin kau lakukan padaku "cicit , prisila merasakan ada sesuatu benda kenyal yang menyentuh miliknya .apakah ia sekrang sedang mimpi Andrew mencium bibirnya dengan lembut tanpa kasar.

Prisila pun tersadar segerah ia lepaskan bibirnya dari bibir Andrew .dunia mereka berbeda "maaf,Andrew seharusnya kau tidak melakukan tadi .aku hanya sebatas karyawan mu dan kau bukan-bukan siapa -siapaku "prisila pun pergi dari ruangan itu menahan air matanya yang ingin mendarat sempurna dipipinya

Air matanya menetes dipipi ia tahu sekarang sifat asli dari seorang Andrew yaitu mempermainkan nya .ana yang melihat temanya menangis menghampiri prisila mengajaknya untuk duduk disofa sudut ruangan , karena disitulah tempat tempat yang terbaik untuk berbicara berdua bersama perempuan itu."hei,prisila ada apa denganmu coba katakan denganku baik-baik ."jelas ana ,menarik tubuh prisila kedalam dekapannya mengusap punggung itu secara lembut.

"Aku,tidak apa-apa ana aku hanya tidak enak badan".ujar ,prisila disela-sela tangisannya dipundak ana temanya.

Ana pun melepaskan pelukan itu menghapus jejak air mata prisila dengan ,ibu jarinya."benar kau tidak, apa-apa"ana meyakinkan prisila yang dibalasnya anggukan.

"Ana ,hari ini adalah hari terakhir aku bekerja disini"ujar ,prisila yang membuat kaget ana karena tidak ada hujan ataupun panas prisila mengatakan ia ingin keluar dari Perusahaan ini.padahal jabatan yang ia punya sekarang itu tinggi .

"Kenapa ,kau keluar dari perusahaan ini prisila apakah ada yang membuatmu merasa tidak nyaman atau terganggu karena kehadiranmu , siapa itu katakan padaku akan kuhajar orang itu hingga mati."cerosos ana membuat prisila tersenyum tipis pada tingkah temanya itu.

Sebenarnya ia tidak ingin keluar dari perusahaan ini tapi, perasaanya yang mengatakan bahwa ini akan berakhir buruk bila ia terus-menerus bekerja disini."bukan ana ,tapi aku sedang ingin mencari yang baru saja"alibi , prisila.

Prisila menatap ana yang sedih karena mereka sudah terlalu akrab ."yah,kau harus pergi ."ujar ,sedih ana menunduk .

"Kita,kan bisa bertemu lagian aku tidak pindah negara aku masih dikota ini ana kau bisa mengunjungi apertemenku yang tidak jauh dari perusahaan ini."tutur ,prisila memeluk badan ana sebagai tanda perpisahan mereka.

Setelah itu ia berpamitan pada ana bahwa ia harus mencari pekerjaan lagi,untuk memenuhi biaya hidupnya sekarang .ini adalah resiko yang ia ambil dan ia harus menerima resiko itu.

Apa ia menanyakan pada nyonya leta saja yah.itu ide yang bagus baginya.tidak apa-apa walaupun gajinya tidak besar lumayan ia ,bisa makan dan membeli kebutuhan yang lainnya.prisila pun segerah pergi menuju apertemennya yang berada diseberang perusahaan ini.lebih baik ia berjalan kaki untuk menghemat uangnya yang mulai menipis .sesampainya disana prisila menuju lift yang berada dilantai dasar .tanpa menunggu lama ia sudah sampai dimana keberadaan apertemen perempuan tua itu berada sekarang.

Prisila mengetok pintu kayu itu dengan harapan semoga saja ia mendapat kan pekerjaan.tak lama terlihat perempuan tua membuka pintunya lalu tersenyum dihadapan prisila."hei ,ada prisila ada apa nak tumben kau keapertemen ku kalau begitu kita masuk dulu sambil aku membuatkan mu secangkir coklat hangat."tawar nyonya leta mempersilahkan nya masuk dan duduk disofa .kalau ia lihat-lihat apertemen perempuan itu benar -benar rapi dan juga terlihat menarik dipandang.

Nyonya leta pun menghampiri prisila dengan ditanganya terdapat secangkir coklat panas untuknya.lalu menaruh nya dimeja."maaf,sekali nyonya leta aku menggangu mu , aku ingin bertanya pada mu apakah masih ada pekerjaan lagi direstoran milik mu"prisila ,langsung berbicara keintinya ia tidak ingin bertele -tele karena ia benar-benar membutuhkan pekerjaan itu .apapun ia kerjakan kecuali berkerja diclub ataupun wanita malam.ia tidak ingin itu terjadi dalam hidupnya.

Perempuan itu memikirkan apa yang dikatakan oleh prisila terlihat dari wajahnya yang benar-benar membutuhkan pekerjaan saat ini ia langsung mengganguk."baik,aku terima kau prisila bekerja direstoran ku kebetulan ada salah satu karyawan ku mengundurkan diri dari restoran ku ."ungkap perempuan tua itu membuat hati prisila gembira ia pun,reflek memeluk perempuan tua itu yang ia sudah anggap orang tuanya sendiri.

"Terima ,kasih banyak nyonya leta"haru prisila melepaskan pelukannya.

"Tidak apa-apa prisila aku sudah menganggap mu sebagai anakku sendiri jadi jangan sungkan untuk meminta bantuan padaku kapan pun aku akan membantumu sebisa mungkin aku."tutur nyonya leta .

Setelah agak berbincang lama akhirnya prisila memutuskan untuk kembali keapertemen nya . karena ia ingin beristirahat sebentar untuk hari esok memulai lagi pekerjaannya yang baru .
Prisila mengunci pintu apertemennya lalu masuk kedalam kamarnya membaringkan badanya yang terasa lelah .tok,tok pintu apertemennya berbunyi tapi siapa apakah ana yang berkunjung keapertemen nya ah,rasanya tidak mungkin jam segini ia masih berkutat dengan komputer dan berkas-berkas yang menumpuk.?

Mengganggu saja padahal ia ingin tidur tapi ada pengusik kenyamanya saja .?dengan langkah gontai prisila membuka apertemennya melihat siapa orang yang telah menggangunya ,tapi aneh diluar tidak ada siapa-siapa yang ada hanyalah sebuah kardus yang berisi bahan -bahan makanan dan keperluan ,lainnya.ah mungkin saja ini rezekinya . itung-itung menghemat biaya keperluan lainnya .

Hayo nga sabar siapa yang ngasih kardus itu vote,komen dan baca untuk kelanjutan cerita ini .salam manis

Gens yang diatas itu visual dari Andrew yah.

the baby is your childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang