Setelah membuka kardus itu prisila tidak menemukan apapun dikardus itu seharusnya kalau seseorang mengirim nya pasti,ada kertas ataupun identitas yang mengirimnya tapi ini aneh tidak ada sama sekali Yang hanyalah bahan-bahan makanan saja.prisila mengeluarkan isinya lalu menyusun nya dengan rapi di lemari.setelah selesai tugasnya ia harus istirahat karena badanya lelah seharian ini tapi pikiranya masih terbayang perciuman panas ia dan Andrew tadi.ia merasakan bahwa itu adalah ciuman perpisahan bukan nafsu atau pun hasrat.
Seharusnya ia bisa menghindari kejadian itu kejadian yang dimana tidak harus dilakukan oleh dirinya dan pria,dingin itu.tapi bagaimana sudah terlanjur dan waktu tidak akan bisa diulang kembali lagi.benda pipih itu mengeluarkan suara yang bertanda ada seseorang yang memberikan pesan kepadanya dirinya ,melalui ponsel tapi siapa ?.
08888***
Apakah ,kau sudah menerima kardus itu .Aneh nomor telpon itu ia tidak ketahui nya ia tahu , nomor telpon Andrew ataupun ana . prisila membalasnya dengan senang hati."terima kasih ,telah mengirimkan ku makanan yang banyak aku tak tahu harus bagaimana membalasnya.".
Setelah membalas nomor asing itu prisila membaringkan badanya dikasur sekarang ia harus benar-benar tidur dan,ingat tidak ada yang boleh mengusik acara tidur nyenyak nya.
Walaupun kehidupan nya sekarang hanyalah seorang diri tapi,ia yakin bisa bangkit dari keterpurukannya .tanpa sadar diseberang sana Andrew menyesap kopinya .sebenarnya yang mengirim makanana sebanyak itu adalah ia sendiri ,karena ia tahu karena kejadian kemarin perempuan itu mengundurkan dirinya dari perusahaan nya . seharusnya juga ia menahan nafsunya untuk tidak mencium bibir prisila yang begitu menggodanya.dan ia juga yang telah mengganti nomor telpon menjadi baru agar, perempuan itu tidak mencurigainya .
Keesokan paginya prisila terbangun dari mimpi indahnya ,ia bersiap-siap untuk memulai lagi pekerjaannya yang baru .yaitu menjadi pelayan direstoran nyonya leta .prisila pun segerah membersihkan badanya setelah itu ia membuat sarapan yang ,simpel dan tidak terlalu ribet .yang terpenting baginya perutnya terisi dan tidak lemas.
Setelah persiapannya sudah selesai prisila berjalan keluar dari apertemennya menuju lantai dasar .ia tidak boleh terlambat sampai sana .karena ini adalah hari pertama nya bekerja.selama dilift ia terus memikirkan kardus kemarin yang berisi makanan .apa mungkin ada seseorang yang mengirimnya atau itu adalah benda yang seharusnya dikirim oleh orang lain dan itu bukan miliknya .tapi ia tidak pernah memesan makanan dalam bentuk online .kecuali baju itupun sudah lama ia membelinya disitus belanja online.
Ting pintu sudah terbuka ,padahal ia tidak merasa berada dilift atau mungkin gara-gara ia memikirkan tentang masalah kardus itu.jadinya ia tidak merasakan bahwa ia sekarang sudah berada dilantai dasar.untungnya hari ini tidak terlalu panas dan juga terik .dengan cepat prisila berjalan cepat menuju restoran yang terletak tidak jauh dari, apertemennya.tidak membutuhkan waktu lama prisila sekarang sudah berada di hadapan restoran ini terlihat nyonya leta ,telah menunggunya didalam ."selamat , bekerja prisila semoga kau betah disini."ujar ,nyonya leta tersenyum.
"Terima,kasih nyonya leta aku akan berkerja sebaik-baiknya disini dan tidak akan mengcewakan anda."ucapnya ,setelah sedikit berbincang sedikit akhirnya prisila sudah bisa memulai pekerjaan sebagai pelayan restoran .terlihat sekali hari ini pengunjung ramai dan memadati kursi yang tersedia.mungkin ia harus ekstra tenaga untuk melayani ,para pelanggan yang hadir disini."prisila ,nanti kau berikan ini dimeja nomor lima ."pinta ,chef perempuan yang bernama kinta padanya untuk mengantarkan makanan kesalah satu pelanggan.
Dengan sedikit cepat prisila menuju meja yang telah diperintah oleh perempuan tadi .matanya menatap kearah meja yang menunjukkan nomor lima tanpa membuang waktu, prisila menuju meja makan itu menaruhnya dihadapan pria itu.ia tidak begitu jelas melihat siapa pemilik meja ini.karena terhalang oleh laptop dihadapanya."selamat ,makan"ujar prisila dengan tersenyum.
Andrew p'ov
"Pak ,hari ini ada metting direstoran flower diseberang sana ."beritahu Kiara sektaris nya menunjukkan agenda di iPad nya.
Andrew mengangguk saja melihat banyak sekali tugasnya hari ini.berbeda dengan adanya prisila semua tugasnya tidak terasa banyak malahan seperti santai ia melakukanya.kiara pun keluar mendengar perintah bosnya itu.ia mengusap wajahnya dengan gusar bayang-bayang prisila selalu menghantuinya setiap kali ia ingin melakukan apapun itu.
Apakah ia cinta pada perempuan beriris coklat itu?atau ini hanyalah perasaannya yang bersalah karena selama ini ia telah membuat wanita itu sakit hati karena ulah ,perkataanya yang pedas dan menyakitkan.
Andrew pun segerah bersiap-siap untuk metting karena sebentar lagi kliennya akan datang ia tidak akan membuang waktu .dan mengcewakan kliennya.setelah mematikan jasnya ia pun langsung keluar dari ruangannya ,dengan didampingi oleh sektaris nya Kiara.tapi ada yang terasa yang berbeda saat ia bersama perempuan bertubuh mungil itu.ada aliran magnet yang ingin terus bersama perempuan itu.
"Pak Andrew ,kita sudah sampai direstoran flower."beritahu sektaris . Melihat Andrew melamun sedang memikirkan sesuatu .
"Sejak,kapan"?tanya Andrew membuyarkan lamunannya lalu fokus menatap objek didepanya.
Kiara hanya menggeleng ,padahal daritadi ia sudah memberitahu kan tadi pria itu terus melamun seperti kehilangan seseorang dalam hidupnya."sejak,pak Andrew ngelamun."jawab,Kiara sinis membuka layar laptopnya.
Akhirnya kliennya pun datang tak membutuh waktu yang lama Andrew pun melanjutkan meeting ,dengan tetap fokus tapu percuma yang ada pikiranya adalah perempuan bertubuh mungil itu.ia memikirkan bagimana kehidupan prisila setelah keluar dari perusahaan nya.apalagi ia pernah mendengar bahwa perempuan itu hanya hidup sebatang kara sedangkan orang tuanya,sudah lama meninggal akibat kecelakaan pesawat.
Setelah meeting selesai Andrew masih enggan untuk beranjak dari kursi itu ,kiara yang melihayt menghembuskan napasnya aneh bosnya itu sering melamun saat prisila tidak ada disampingnya atau lebih tepatnya."maaf,pak Andrew apakah kau ingin tetap disini atau ingin kembali kekantor"tawar ,Kiara agak canggung .
Andrew tidak mendengar perkataan sektaris nya itu .kiara melambaikan tanganya diwajah Andrew sehingga pria itu tersadar dari lamunannya itu."apa ,yang kau bilang tadi maaf aku tidak mendengar."?ujar ,Andrew menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kiara memutar bola matanya malas harus menggulang kembali perkataanya tadi."maksud ku ,apakah pak Andrew ingin disini atau kembali kekantor."tawar ,Kiara lagi ia sudah merasa jengkel dengan bosnya itu untungnya ia sabar kalau tidak ia sudah ia cingcang menjadi stick.
"Aku,ingin tetap disini batalkan semua kerjaan ku hari ."cerca ,Andrew yang diangguki Kiara ,lalu perempuan itu pergi meninggalkannya sendiri dimeja ini.
Lagipula ia butuh waktu sendiri ,Andrew tidak suka orang lain mengetahui privasi tentang hidupnya.ia pun memanggil pelayan restoran ini,karena perutnya sudah minta diisi . maklum lah ia tadi tidak sempat untuk sarapan karena ia hari ini benar-benar sibuk dengan banyaknya meeting .
Pelayan itu ,pun menyajikan hidangannya dimeja ."selamat ,makan"ujarnya ,tapi ia familiar dengan suara itu .Andrew menutup laptopnya melihat perempuan yang selalu membayanginya setiap hari.
"Prisila."teriak,Andrew menahan tangan perempuan itu saat hendak pergi darinya.
Prisila menengok kebelakang menyadari bahwa namannya tadi disebut."iya ,ad-"astaga itukan Andrew bagaimana bisa Pria itu ada disini.
"Prisila kembalilah , keperusahaan ku dan maafkan ku karena telah menyakiti hatimu karena perkataan ku yang pedas melukaimu."prisila menggeleng kan kepalanya ,melepaskan cekalan tangan Andrew.
"Maaf,Andrew aku tidak bisa kembali lagi keperusahaan mu dan aku sudah memaafkan mu ."balas prisila ,pergi dari hadapan pria itu.
Hayo penasaran yah kelanjutan nya apa jangan lupa vote,komen dan baca untuk kelanjutan cerita ini salam manis , untuk kalian yang sedang baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
the baby is your child
Romanceketika kamu menghancurkan hidupku dengan hal yang buruk tapi aku tahu ini adalah pintu gerbang menuju sebuah kebahagiaan yang kecil"prisila katleta mungkin aku tak menyadari bahwa kamu adalah perempuan yang akan bersama anak-anak kita nanti"Andrew...