Bagian 7

101 15 4
                                    

Sesuai janji, aku kalau update cerita insya Allah gak akan lama, selagi tidak banyak tugas dikampus.

Buat yang udah support dan kasih semangat makasih ya, semoga kalian suka ceritanya

Jangan lupa vote ya setelah baca biar author makin rajin update hehe

Salam sayang

Iyang

POV Fajar

Hari sabtu siang yang cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sabtu siang yang cerah

Alhamdulillah aku baru selesai sidang dan lulus 3,5 tahun dengan predikat cum laude, disaat teman-teman yang lain masih sibuk merevisi BAB 1 atau bahkan ada yang masih bingung menentukan judul skripsi. Aku sudah menyandang gelar dan bisa sedikit bernafas lega. Meski setelah ini perusahan sudah menantiku.

"emang ya bang usaha tidak akan mengkhianati hasil. Gak sia sia ente begadang sampai laptop rusak kalau imbalannya sepadan"

Jojo dan teman satu jurusan ikut menyalamiku, mereka banyak yang membawa buket bunga dan juga kue tar bertulis Lekat Fajar  Bidawan S E, tak lupa angka 23 yang memang kebetulan ulang tahunku tiga hari yang lalu. Kata mereka ini adalah hadiah ulangtahun sekaligus kelulusan.

Karena aku orang pertama yang lulus di jurusan bahkan angkatan, tak heran banyak yang minta berfoto dan juga mengucapkan selamat kepadaku, termasuk pada dosen yang selama ini membimbingku selama skripsi.

"selamat ya Jar, ingat dunia setelah kuliah lebih kejam daripada dosen ketika ngajar di kelas"

Aku menjabat tangan pak Bambang, beliau adalah dosen pembimbingku, sambil tertawa renyah beliau meninggalkanku dan beberapa dosen yang lain.

"nih dari Zahra, katanya selamat. Dia lagi sibuk Revisi jadi gak bisa ngasih langsung"

Jojo memberikan buket bunga kepadaku, ada kertas terselip didalam bunga

Selamat ya Fajar, semoga sukses, do'akan saya agar bisa cepat lulus secepatnya By Zahra Liesdafia

Aku melipat kertas tersebut sambil menerawang keatas langit, entah mengapa setalah ini, aku merasa hidupku akan tambah lebih berat.

"jadi gimana Jar? Setuju gak tawaran ustadz Adi buat Ta'aruf sama Zahra?"

Aku mengalihkan pandanganku kearah Jojo lagi, ustadz Adi adalah murobbi atau mentor Liqo ku selama kuliah di Bandung.

Zahra, aku kenal dengan akhwat satu ini ketika acara relawan Palestina di gedung sate ketiksa semester 2. Dia adalah gadis yang aktif dikegiatan dakwah dan social kampus. Entah bagaimana awal ceritanya, semua mahasiswa angkatan selalu mengatakan bahwa aku dan Zahra cocok, mungkin karena kami sering terlibat diskusi dan kepanitiaan bareng. Namun aku tahu hal tersebut tentu tak baik untuk kami berdua.

Pelabuhan Terakhir (Proses Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang