(12) -M.E.M.B.I.N.G.U.N.G.K.A.N-

63 3 0
                                    

MANTAN FAVORIT|C.D.S

My Dear Readers💕

My Dear Readers💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hal sama dari tatapanmu adalah kamu masih menyukainya. Satu hal beda lain, kamu semakin sakit merasakan lukanya

(l.u.n.a)

-C.D.S-

Luna melipat tangannya. "Kenapa?" ia menatap cewek itu dari atas sampai bawah. "Apa alasan lo ngelakuin ini?"

Safa menyatukan tangan lantas meremat tangannya gusar. Ia menatap gugup kearah Luna.

"Cuma pengen ngobrol sama Kakak." Safa meringis kaku mendengar jawabannya sendiri.

"Gue nggak nyangka, lo berani ngomong berdua sama gue kayak gini." Luna memandang rendah cewek itu. Safa lebih pendek darinya.

Ia menolehkan tatapan ke sekeliling mereka untuk sekilas. Tidak banyak orang berlalu lalang diantara mereka.

"Nggak salah, kan?" Safa tersenyum polos. Cewek itu menyanjung niat baiknya. Berpikir Luna akan sangat positif untuk ide tersebut.

Luna mendengus dalam hati. Tapi ngga dibenerin juga.

Safa semakin yakin Luna akan menerimanya dengan tangan terbuka. "Aku pengen akrab sama kakak."

Luna memanglingkan muka tidak peduli.

Gadis itu pagi tadi datang lebih awal dari hari-hari sebelumnya. Luna memasukkan tangan dalam saku jaket yang ia kenakan.

Hari masih terlalu pagi untuk Luna bertemu Safa.

Namun siapa sangka cewek itu menghadang Luna ketika ia ingin masuk ke dalam area sekolah.

Lebih terkejut lagi, saat Luna menyadari bahwa ia telah ditunggu oleh Safa didepan gerbang sekolah mereka.

Cewek itu mengundang Luna berbicara di kantin saat istirahat. Safa jelas merencanakan hal ini matang-matang.

Lalu berakhirlah kini, ia duduk dibangku panjang berhadapan dengan cewek itu. Lagi-lagi Luna berada di kantin.

Luna jadi ingat perkataan Mesha yang menyemangatinya tadi.

"Fighting, Barbaric girl." Mesha menyengir kuda. Dua jari cewek itu terangkat melebar membentuk huruf V. Ia mengibarkan tanda perdamaiannya.

Luna menjewer pipi kenyal Mesha dengan kesal. Bisa-bisanya ia dikatai bar-bar.

Luna berhasil mencapai tempat ini. Meskipun harus diantarkan lebih dulu oleh dua sahabatnya.

MANTAN FAVORITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang