(14) -M.E.M.I.L.I.H D. I. A-

52 2 0
                                    

MANTAN FAVORIT|C.D.S

My Dear Readers💕

My Dear Readers💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika masa lalu adalah kesalahan
Maka satu-satunya yang benar perihal kita saat itu hanya perasaan.

(l.u.n.a)

-C.D.S-

"Ketika ku mendengar bahwa."

"Kini kau tak lagi dengannya."

"Dalam benakku timbul tanya."

Luna menatap kagum seorang cowok yang tengah menikmati gitar dipangkuannya. Musisi dari band kecil ternama itu kini memetik senar gitar penuh cinta. Memberikan Luna pemandangan paling memesona yang bisa dilihat dari cowok itu.

"Masihkah ada dia di hatimu bertahta."

"Atau ini saat bagiku."

"Untuk singgah di hatimu."

"Namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi."

Selama saling mengenal. Satu-satunya keahlian alami yang Luna yakini milik cowok itu ialah kemampuan bernyanyi dan memainkan gitarnya.

Luna akui, cowok itu memang terlahir berbakat soal musik. Musik seakan jelas mendarah daging dan melekat dihati cowok itu.

"Meski bibir ini tak berkata."

"Bukan berarti ku tak merasa."

"Ada yang berbeda di antara kita."

"Dan tak mungkin ku melewatkanmu."

"Hanya karena diriku tak mampu untuk bicara."

"Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku."

Tak jarang Luna mendapati cowok itu diundang untuk mengisi acara-acara. Dengan mengandalkan kepiawaiannya melantunkan sebuah lagu dan bekal pengetahuannya soal memetik gitar.

Cowok itu mampu menciptakan senyum dan tawa-tawa orang yang mendengarnya. Menyorak ria ketika menyaksikan cowok itu berhadapan dengan mikrofon dan menyanding gitar kesayangannya.

Luna sering mendapati suara indah cowok itu di cafe. Ia nongkrong dan manggung setiap sabtu sore bersama kawan-kawan se-Bandnya.

"Heh! Yog! Berhenti! Lo nyanyi terus kita kapan kerjanya?!!" bagai tersambar petir Luna lantas tersadar dari lamunan atas cowok itu.

Bisa-bisanya Luna sempat jatuh terlena akan cowok setengah Iblis dihadapannya.

"Dasar perusak suasana!" dengus Yoga mendadak menghentikan permainan lihai pada gitarnya. "Lo bikin tema gimana, sih?! Nanti gampang, deh. Biar instrumennya gue sesuaiin!"

MANTAN FAVORITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang