Notes:
Di notes bawah ada spoiler👀Happy reading!
***
Una mana, ya? Kok belum dateng?
Kelas hampir dimulai, tapi Jeka belum melihat batang hidung Una di kampus. Dia sempet nanya ke Jenni selaku sahabatnya Una, tapi Jenni bilang Una nggak ngomong apa-apa.
Tanya ke Okta juga sama, dia bilang Una sama sekali nggak kabarin. Beberapa kali di telpon, tersambung tapi nggak diangkat.
"Pak, seharusnya lima menit yang lalu kelas sudah dimulai," ucap seorang mahasiswa.
Jeka tersadar dari lamunannya, kemudian mengangguk. "Saya minta maaf telah membuang waktu kalian. Baiklah, mari kita mulai pelajaran hari ini."
***
Sementara itu, gadis yang bikin Jeka ngelamun sekarang lagi ada di rumah sakit.
Firasat Una seratus persen benar. Sesuatu yang basah di tangga, itu bukan air biasa. Una kepleset dan jatuh, beberapa saat kemudian dia baru sadar kalau yang membuat dia jatuh adalah minyak.
Una juga yakin, pasti ini kelakuan Naya. Nggak mungkin papa atau mamanya, masa orang tua mau buat anaknya celaka?
Lagipula, kamar papa dan mama Una ada di lantai bawah. Mereka sekarang jarang naik ke atas, Una juga terbiasa bangun sendiri.
Cukup lama Una menunggu sambil nahan sakit di tangan dan kaki, sebelum akhirnya Lia datang ke rumah. Una nggak tau Lia datang mau ngapain, perempuan itu langsung panik pas lihat keadaan Una. Dia buru-buru telpon Binto, nyuruh supaya cepet-cepet ke rumah Una.
Binto datang naik motor, habis itu diparkirin di rumah Lia. Mereka berdua mengantar Una ke rumah sakit naik mobil Lia. Lia udah kabarin Rina kalau dia pergi antar Una, kemudian Rina bilang kalau dia dan Vino mau nyusul ke rumah sakit.
"Una kenapa? Kok bisa begini?" tanya Rina, dia baru saja sampai bersama Vino. Kebetulan rumah sakit tempat Una dirawat adalah rumah sakit yang alamatnya dikirimkan oleh Naya.
Lia udah kasih tau letak kamarnya, jadi Rina dan Vino nggak perlu tanya-tanya ke resepsionis. Karena masih punya dendam, pas lewat Rina natap wanita itu dengan sinis. Wanita itu nggak berani lihat Rina, aura gelapnya kerasa.
Yang ditanya cuma bisa nunduk. Una sedih, kenapa kakaknya sekarang berubah jadi jahat? Una sama sekali nggak nyangka, apa Naya udah nggak sayang sama dia? Apa Naya lebih mementingkan uang dibanding dia?
"Kayaknya jatuh dari tangga, Kak." Karena Una nggak mau buka mulut, akhirnya Lia yang jawab. "Kata dokter tadi, tangan kanan Kak Una patah."
Rina menutup mulut tak percaya, sementara Vino membulatkan mata.
Yang ada di pikiran Vino sekarang, apa Jeka tahu kondisi Una?
"Kak Una bilang pas dia jatuh, lututnya dulu yang nyentuh lantai. Dokter juga bilang lututnya Kak Una kegeser, jadi sekarang Kak Una cuma bisa lurusin kaki."
"Astaga," refleks Rina. "Nggak ada luka yang serius, kan?"
Lia menggeleng, "Tapi kata dokter, pemulihannya bisa lumayan lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔
RandomEunaya Callista, atau yang kerap disapa Una. Gadis berusia 25 tahun itu menyukai seorang lelaki yang berkenalan dengannya lewat aplikasi mencari jodoh, tinder. Tanpa disadari, laki-laki itu merupakan dosen baru di kampusnya, Jeka Geraldo Bastian. Ye...