11. Siapa yang Salah?

1.5K 298 157
                                    

Notes:
Cie Jeka ditikung brondong, AOWKWOK.

Happy reading!

***


"Begini, Bu Naya. Pertama-tama, kami minta maaf sebesar-besarnya karena ... restoran milik Ibu yang beroperasi di mall ini akan kami tutup dengan amat terpaksa," jelas asisten pribadi Rina, namanya Daniel.

Naya membulatkan matanya, dia sama sekali gak percaya. Restoran yang terkenal dan penghasilannya sebesar itu bakal ditutup? Wah, pasti ada yang gak beres, pikir Naya.

"Ke-kenapa, Pak?" tanya Naya. "Jelaskan secara detail, saya ingin tahu alasannya. Berikan alasan yang masuk akal, jangan bertele-tele!"

"Saya hanya menyampaikan amanah dari Bu Yerina, Bu Naya," sahut Daniel dengan sopan. "Restoran Crystal Snow, saya yakin Bu Naya pasti tahu. Restoran yang terkenal di seluruh penjuru nusantara ingin membuka cabang di sini."

"Lalu, apa hubungannya dengan restoran saya?" sergah Naya dengan nada ketus.

"Bukankah tidak sopan memotong ucapan seseorang?" Naya memutar bola matanya dengan malas. "Saya lanjutkan. Restoran Crystal Snow memiliki penghasilan tinggi, bahkan mereka adalah restoran dengan penghasilan paling besar se-Indonesia. Bu Yerina tentunya menggunakan strategi bisnis. Dibandingkan oleh semua toko yang ada di mall ini, restoran Bu Naya memiliki penghasilan terendah. Dan ... dengan berat hati kami memutuskan untuk menutup cabang restoran anda di mall ini."

"Penghasilan terendah? Restoran saya memiliki penghasilan terendah?" Naya berdiri, menatap Daniel dengan tajam. "Bapak dapat informasi dari mana? Bapak tahu apa soal restoran saya? Apa jangan-jangan kalian merasa iri sehingga ingin menjatuhkan bisnis saya?"

"Bukankah barusan sudah saya jelaskan, Bu Naya?" Daniel masih berusaha membalasnya dengan sesopan mungkin. "Ini namanya strategi bisnis. Tentunya Bu Yerina sangat bijak dalam mengambil keputusan, bukan?"

"Di mana Rina?" tanya Naya dengan galak dan suara keras. "Saya tanya sekali lagi, di mana Rina?"

"Memangnya ada apa, Bu Naya?" tanya Daniel balik. "Mau Ibu protes pun, restoran Ibu tetap akan ditutup. Ini sudah keputusan bulat, jika Ibu bersikeras tidak ingin angkat kaki dari sini, maka kami akan ikut campur dalam urusan Ibu."

"SAYA MAU BERTEMU RINA, SEKARANG!" teriak Naya dengan sangat keras, Daniel sampai menutup kedua telinganya. "DI MANA RINA? HEH, KALO DITANYA JAWAB DONG. PUNYA MULUT GAK?"

"Silakan keluar," ucap Daniel santai sembari menunjuk pintu. "Apa perlu saya panggilkan satpam untuk menggotong Ibu keluar?"

"SAYA MAU KETEMU RINA! SUSAH BANGET SIH, CUMA MAU KETEMU DOANG GAK BOLEH," dumel Naya sebal. "Oh, ternyata karyawan-karyawan Rina sangat sombong, seperti bosnya. Pantas saja kalian menutup cabang restoran saya, kalian pasti iri dengan keberhasilan yang saya raih selama ini."

Daniel tidak menghiraukan ucapan Naya. Dia mengambil walkie talkie yang ada di meja kerjanya, "Pak satpam? Ah, tolong naik ke ruangan saya, bisa? Saya butuh bantuan untuk menggeret seorang wanita keluar dari mall ini."

"BACOT, GUA MAU KETEMU RINA DULU!" teriak Naya, bahkan satpam yang terhubung dari walkie talkie bisa mendengar teriakannya.

Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang