Notes:
Waktunya aku cepetin yaaa~~
Maaf kalo yang aku tulis ga sesuai sama reality, soalnya aku juga ga terlalu ngerti, dan ini juga cuma fanfiction:")Happy reading!
***
Berbulan-bulan telah berlalu. Semua kerja keras yang dilakukan Una kini membuahkan hasil yang memuaskan.
Dia sudah menyiapkan bahan-bahan dan penelitian untuk melakukan skripsi. Rencananya hari ini, dia akan mengajukan judul skripsi kepada dosen, alias kekasihnya sendiri.
Akhir-akhir ini, Una agak sibuk. Rina kembali meminta tolong Una untuk membuat beberapa design. Soal keadaan mall Rina, kini bangunan itu tengah direnovasi. Kemarin Una menemukan sisa uang tabungan Naya di kamar kakaknya, dan dia memberikan itu untuk Rina sebagai ganti rugi.
Una suka begadang, kadang-kadang membuat design, kadang-kadang melakukan hal yang kini jarang bisa dia lakukan. Misalnya nonton film dan bermain game.
Hari ini Una memiliki jadwal kuliah siang. Gak tau kenapa hari ini dia datangnya agak awal, biasanya Una malas dan memilih datang pas-pasan.
"Jeka?" Una terkejut ketika tak sengaja berpapasan dengan kekasihnya. Dia lihat, Jeka baru saja keluar dari ruang dosen sembari membawa sebuah tas ransel besar, padahal biasanya Jeka hanya membawa tas tenteng kecil.
"Loh, kamu udah dateng?" tanya Jeka sembari mendekati Una, dia mencuri kecupan di pipi gembul gadis itu.
Una mengangguk. "Kamu bawa tas ransel? Tumben ...."
Jeka tersenyum tipis, dia merangkul bahu Una dan mengajak gadis itu ke kelas. Gak masalah sih mau mesra-mesraan di kampus, lagian kampusnya juga masih sepi.
"Aku mengundurkan diri sebagai dosen, Na," ucap Jeka tiba-tiba, membuat Una langsung menatap lelaki itu dengan mata bulatnya.
"Loh, kenapa?" tanya Una kaget.
Jeka lagi-lagi tersenyum. "Papa, dia minta aku buat lanjutin perusahaannya. Vino udah pasti gak mau, dia mau fokus sama karirnya sebagai model. Akhirnya, aku yang turun tangan, karena papa juga udah tua."
Sebenarnya, itu alasan nomor dua Jeka. Alasan pertamanya adalah; dia ingin menjauhi Tiara.
Semenjak tahu kalau Ayah Tiara merupakan pemilik kampus, Jeka rasanya makin malas mengajar di sini. Apalagi Tiara sering mengancam dia dengan membawa nama sang ayah. Sangat menyebalkan, menurut Jeka.
Pernah sewaktu itu, Tiara meminta Jeka untuk menemani dia pergi ke suatu tempat. Jeka meminta izin kepada Una, dan gadis itu malah marah dan ngambek seharian. Siapa yang gak marah kalau pacarnya jalan sama perempuan lain?
Walaupun gak dapet izin dari Una, Jeka tetep pergi karena Tiara terus mengancam. Ketahuan pergi bareng perempuan lain tanpa seizin Una, gadis itu mau mutusin Jeka. Sampai-sampai Jeka melakukan seribu satu cara buat bikin Una luluh, misalnya diiming-imingi merchandise Vino, atau ditraktir makan burger.
Gara-gara restoran hamburger, hubungan Jeka sama Una masih langgeng sampai sekarang.
Una yang tadi berencana mau kasih pengajuan skripsi ke Jeka, mendadak langsung murung. Dia memanyunkan bibir, kemudian menundukan kepala. Jadi Una jalan sambil nunduk, gak ketabrak karena Jeka masih ngerangkul bahu dia.
![](https://img.wattpad.com/cover/225518999-288-k888588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔
AléatoireEunaya Callista, atau yang kerap disapa Una. Gadis berusia 25 tahun itu menyukai seorang lelaki yang berkenalan dengannya lewat aplikasi mencari jodoh, tinder. Tanpa disadari, laki-laki itu merupakan dosen baru di kampusnya, Jeka Geraldo Bastian. Ye...