05. Rina Salah Paham

1.6K 312 105
                                    

Happy reading!

***

Sepertinya takdir Tuhan berkata lain. Belum sempat membuat janji ketemuan, kini Vino dan Rina dipertemukan secara tak sengaja.

Rina sedang memantau pekerja yang akan merenovasi tembok depan mall yang sudah berlumut. Pundaknya ditepuk oleh seseorang, dan ternyata itu Vino.

Seharusnya selama seminggu ini Vino tidak memiliki jadwal kegiatan. Namun agensi melupakan sebuah jadwal Vino, yaitu menghadiri pembukaan sebuah toko parfum. Vino sendiri merupakan brand ambassador parfum terkenal tersebut.

Dan ... lokasinya berada di Rin's Happiness Mall.

"Temboknya mau diapain?" tanya Vino basa-basi, sembari menunggu manager-nya yang tengah memarkirkan mobil.

"Lumutan, mau gua renovasi sekalian tambahin design," balas Rina, ceritanya lagi akur mereka.

"Design-nya bagus, menarik," puji lelaki yang hari ini memakai kacamata bulat, membuat ketampanannya meningkat sepuluh kali lipat.

"Ya, terima kasih," sahut Rina, "Itu yang buat design-nya Una, fans berat lo yang kemarin gak sengaja ngelihat kita di ruang VIP restoran seafood."

"Oh, dia." Vino mengangguk sekali karena mengingat wajah Una. "Anak design?"

"Ya."

Vino ingin lebih lama mengobrol dengan Rina, namun sang manager datang menjemput. Dia berpamitan, dan menyuruh Rina mengabarinya jika memiliki waktu senggang.

***

"Mama sama kakak mau ke mana?" tanya Una yang sedang memakan es krim sembari menonton televisi.

"Mau ke mall Rina," jawab sang mama. "Mama mau temenin kakakmu ngelihat tempat yang cocok di sana. Kamu gak kuliah, Na?"

"Siang, Ma," sahut Una.

"Mama," panggil Una lagi, "Bentar lagi Una kan mau ulang tahun, Una mau dirayain, boleh gak?"

"Oh iya, tanggal tiga puluh Una ulang tahun. Boleh, kamu mau dirayain di mana?"

Una hendak menjawab, namun Naya lebih dahulu bersuara, "Ma, tanggal tiga puluh kan cabang restoranku di mall Rina mau buka. Mama janji sama Naya mau dateng berdua sama papa."

Wajah Una yang tadinya berseri-seri seketika berubah jadi masam. Ia memanyunkan bibir, menatap sang mama dengan sendu. Tebakan Una, sang mama akan lebih memilih untuk menghadiri acara sang kakak.

"Hm, kayaknya pembukaan cabang Naya lebih penting, deh." Tebakan Una seratus persen benar. "Lagian, ulang tahun gak harus selalu dirayain, kan?"

Mama dan Kak Naya yang hendak pergi, menghentikan langkah ketika mendengar suara Una. "Ulang tahun gak harus selalu dirayain? Dan selama hampir dua puluh lima tahun Una hidup, bahkan Una baru pernah ngerayain ulang tahun sekali."

Sembari menahan emosi dan tangisnya, Una kembali bicara, "Dan mama tahu? Setiap tahun ulang tahun Kak Naya selalu dirayain, tentunya dengan mewah, hotel bintang lima, baju dan kue mahal. Sementara Una? Kayaknya Una gak pernah begitu."

Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang