10. Balas Dendam

1.5K 300 141
                                    

Happy reading!

***

"Saran aku, lebih baik kakak balik ke rumah. Mau bagaimana pun, itu tempat tinggal dan keluarga kakak, kakak gak bisa ambil keputusan sepihak," ujar Lia, mengutarakan pendapatnya. "Eh, tapi kalau kakak pulang, aku kesepian dong di rumah?"

Una terkekeh. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju ke pesta pernikahan Jinan dan Sowon.

Mereka menghabiskan perjalanan dengan bercerita banyak hal. Supir pribadi dari keluarga Bastian tidak berani ikut campur dalam pembicaraan. Jika dia melakukannya, maka dia bisa dipecat kemudian kehilangan pekerjaan.

"Jadi, aku harus pulang gak?" tanya Una lagi, dia masih bingung. Rasa benci dan marahnya jauh lebih tinggi, tapi di sisi lain, dia sayang pada keluarganya.

"Jangan deh, Kak," balas Lia. "Kakak temenin aku aja. Kalau Binto udah mulai kerja, nanti aku kesepian di rumah. Kan kakak bisa temenin aku, hehe ...."

Una menepuk lengan Lia sembari tertawa pelan. "Binto kerja di mana?"

"Di perusahaan keluarga besar Bastian, Kak. Kalau gak salah punya kakeknya, sekarang diwariskan ke Kak Jinan. Binto juga kerja di sana, bantu-bantu Kak Jinan."

Una mengangguk. Keheningan sempat menyelimuti mereka. Una tanpa sengaja melihat foto yang Lia jadikan sebagai wallpaper homescreen ponselnya.

Loh, itu bukannya ... foto Lia sama Vino?

"Ka-kamu nge-fans sama Kak Vino, Lia?" tanya Una langsung.

"Loh, kok kakak tau?"

"Aku gak sengaja liat wallpaper ponsel kamu. Itu ... foto kamu sama Kak Vino, kan?"

"Iya," jawab Lia sembari mengangguk. "Kakak juga nge-fans sama Kak Vino?"

"IYA." Nada bicara Una berubah menjadi bersemangat. "Kok kamu bisa dapet foto sama dia? Aku sebagai kaum fans garis keras iri loh."

"Dulu pas SMA, kalau gak salah kakakku temenan sama Kak Vino. Tapi pas itu, aku gak terlalu kenal sama Kak Vino. Dia juga pas SMA nakal, kalau kakak kenal sama dia dari dulu sih ... pubernya Kak Vino bagus banget, sumpah gak bohong," jelas Lia.

Una mengangguk. Dia sempat terdiam saat mendengar jika Kak Lia merupakan teman Vino saat SMA.

Duh, kenapa pikiran Una jadi tertuju pada Rina?

Pas di restoran seafood ... Rina sama Vino makan bareng. Una inget, dulu mereka pesen ruang VIP. Dan setau gadis berambut sebahu itu, ruang VIP cuma bisa dipesen kalau ada acara penting, seperti meeting. Dan yang bisa pesen itu cuma orang-orang berpenghasilan tinggi.

Una menggeleng, menepis pikiran negatif yang menggentayangi kepalanya.

"Aku dapet foto sama Kak Vino pas diajak Binto ketemu keluarga besarnya," ucap Lia lagi, "Waktu itu, papanya Binto sama Kak Jinan ulang tahun. Aku diajak Binto ke pestanya, ketemu Kak Vino dan ajak foto."

"H-hah?" Una membulatkan mata. Vino ada di pesta ulang tahun papanya Binto? Buat apa? "Hm, kalau boleh tau, kok Kak Vino bisa ada di pesta ulang tahun papa mertua kamu?"

Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang