Notes:
Tencu buat saran2 yang kalian kasih kemarin, next FF aku tetep pakai nama lokal aja, hehehe💜😉Happy reading!
***
Pukul setengah dua belas malam, tapi Rina masih berhadapan sama laptop-nya.
Rina masih sibuk mencari bukti yang lebih kuat tentang pelaku dibalik terbakarnya mall. Beberapa kali Lia bangun karena haus, pas lewatin kamar kakaknya lampu masih nyala.
Lia juga udah jarang lihat kakaknya senyum. Sedih sih, apalagi Rina sekarang jadi pendiem dan suka bengong. Lia sebenernya kasihan, tapi nggak bisa bantu apa-apa. Cuma bisa bantu doa supaya masalahnya cepat selesai.
Rina mengumpulkan semua bukti di dalam laptop-nya. Mulai dari percakapan antara Daniel dengan si pemilik akun sosial media yang meminta pertanggung jawaban, sampai screenshot chat Una bersama Jeffrey yang beberapa saat lalu dikirimkan Una.
Dari sini, kesimpulan yang Rina dapat adalah; Willi dan Naya pasti saling berhubungan.
Pemilik akun sosial media yang meminta pertanggung jawaban adalah Naya, hasil pelacakan Jeffrey. Sementara Willi menyebarkan berita hoax tentang dirinya dan Vino. Mereka berdua seakan-akan mencoba untuk menjatuhkan nama baik Rina.
Rina meneguk segelas air dingin, yang sudah ia siapkan untuk menyegarkan pikiran. Rina sudah mendapatkan alamat rumah sakit tempat kekasih dari Naya dirawat, dia akan mengajak pamannya dan teman Sowon---yang bekerja sebagai detektif---untuk melakukan penyelidikan di sana.
Oh iya, Vino nggak boleh ketinggalan.
Rina tidak bodoh, dia tidak akan mengirim uang ke rekening yang diberikan Naya. Itu hanya akal-akalan Rina, supaya mendapat rumah sakit tempat kekasih Naya dirawat.
Dia menyudahi kegiatannya, membereskan barang-barang kemudian tidur.
***
Una baru sampai di rumah. Dia sudah izin kepada papa dan mama untuk pulang larut malam, karena menghadiri pernikahan Jeffrey.
Setelah menemukan kunci, dia membuka pintu rumah. Una melepas sepatu yang dia pakai, kemudian menaruhnya di rak.
Tiba-tiba dia teringat soal pernyataan cinta Jeka tadi siang. Lucu sih, dia nggak menyangka kalau Jeka bisa nembak perempuan. Tapi sayangnya, Una masih ragu. Una mengatakan jika dia perlu waktu untuk memikirkan hal ini, dan Jeka sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
Ketika hendak masuk ke ruang tamu, Una menghentikan langkah saat mendengar suara kakaknya.
Tumben Kak Naya pulang, batin Una.
"Aku udah kasih nomor rekening kamu ke Rina, nanti kalau dia udah transfer uangnya, kamu jangan lupa bagi dua sama aku," ucap Naya yang sedang berkomunikasi lewat telpon bersama Willi.
"Hah, transfer uang?" gumam Una pelan. Dia memutuskan untuk menguping pembicaraan kakaknya.
"Iya, besok kalau Rina mau ke rumah sakit, asistennya yang pernah adu mulut sama aku pasti kabarin," kata Naya. "Tenang aja, kita nggak bakal ketahuan. Nanti kamu pakai masker aja, terus bilang kalau aku lagi kerja, jadi nggak bisa nolongin kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔
AcakEunaya Callista, atau yang kerap disapa Una. Gadis berusia 25 tahun itu menyukai seorang lelaki yang berkenalan dengannya lewat aplikasi mencari jodoh, tinder. Tanpa disadari, laki-laki itu merupakan dosen baru di kampusnya, Jeka Geraldo Bastian. Ye...