12. Pelukan Pertama

1.6K 300 167
                                    

Notes:
Jadi kalian tim siapa ini?😂

#TimUna

#TimJeka

#TimNayaKenaKarma

#TimRinaVino

Happy reading!

***

"Halo, Una."

"Eh, Kak Vino?" Una shock, tiba-tiba ketemu sama lelaki yang selama ini diidolakan di dalam lift.

Dia natap wajah Vino, putih, mulus, dan ketampanannya jauh meningkat berkali-kali lipat. Gak nyangka bisa ketemu sama Vino lagi, mana disapa duluan lagi.

Aduh, jantung Una rasanya mau copot.

"Muka kamu kayak badmood, Na. Kenapa?" tanya Vino basa-basi. Una gak nyangka, ternyata Vino peka juga sama keadaannya. "Gak usah sungkan sama aku, Na. Anggap aja kita temenan, kita juga udah pernah ketemu beberapa kali."

"Hehe iya, Kak," sahut Una. "Iya aku lagi badmood, gara-gara dosen di kampus," lanjutnya sembari menekan kata dosen.

Una cerita secara singkat sama Vino, sampai akhirnya lift berhenti di lantai sembilan, tepatnya di ruangan Rina. Vino ternyata juga mau ketemu sama Rina, akhirnya mereka berjalan beriringan sembari Una terus cerita-cerita.

"Aku gak tau salahku apa selain karena gak perhatiin dia, padahal biasanya dia gak pernah marahin sampe ngebentak aku gitu," curhat Una sambil manyunin bibir. "Gak jelas banget, akhirnya juga ponsel aku disita sama dia."

Vino tersenyum tipis, namun tertutup oleh masker. Dia sama sekali tak menyangka, Jeka sampai membawa masalah ini ke kehidupan sehari-hari dia. Masalahnya, Una aja gak tau kalau Jeka merupakan saudara sepupu Jinan, kenapa Jeka tiba-tiba marah?

"Apa perlu aku bilangin Jeka, Na?" tanya Vino iseng, membuat Una menengok dan nenatap lelaki itu dengan heran.

Sebelum Una sempat bertanya, Vino meneruskan ucapannya, "Jeka itu saudara kandung aku, Na."

"H-hah?"

Belum sempat Una bertanya lebih lanjut, mereka berdua telah sampai di depan ruangan Rina.

Terdengar suara teriakan dari dalam sana, membuat Vino dan Una saling bertatapan. Itu bukan suara Rina, jelas sekali berbeda. Tapi ... sepertinya Una kenal dengan suaranya?

Suara Kak Naya!

Plak!

Vino membuka pintu dengan paksa ketika mendengar suara tamparan yang cukup keras. Dia melihat Rina jatuh terduduk sembari memegangi pipinya, sesekali meringis karena merasa sakit.

"Rin, lo gak apa-apa?" Vino langsung menghampiri Rina dengan panik.

Sementara Una terdiam di depan pintu. Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu kakaknya di sini, apalagi melihat kelakuan Naya yang sangat tidak sopan. Sepertinya, Una semakin menyesal memiliki kakak seperti Naya.

"K-Kak, lo ...?" Naya mengalihkan pandangan ketika mendengar suara sang adik. "Lo ... nampar Kak Rina?"

"Memangnya urusan lo apa?" tanya Naya dengan ketus. "Lo mau ikut campur urusan gua lagi? Udah lah, anak kecil kayak lo mana ngerti sih beginian. Udah, sono lo mendingan pergi aja."

Fall In Love [Eunkook & Taerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang