Part 24

2.2K 223 23
                                    

Sahila hanya bisa terperangah saat mendengar Rayu bertanya tentang seserahan yang Sahila inginkan. Saat ini mereka sedang berada di ruang keluarga, setelah mereka sarapan bersama.

"Saya belum bilang sama mamah," jawab Sahila polos.

Memang benar adanya, setelah Andre berkata akan menikahinya, pria itu belum bertemu dengan Dara. Andre lebih sibuk dengan rencana mendekati Rayu dengan Sahila. Dan kini saat Rayu bertanya tentang rencana pernikahan putranya dan Sahila,  Sahila tidak bisa memutuskannya, dia butuh bicara dengan Dara.

"Loh, emang Andre belum bicara sama mamah kamu?"

"Belum, Bu."

Rayu menoleh pada Andre seakan minta penjelasan. Andre hanya tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Andre lupa, Bu."

Rayu mendesah panjang. "Gimana kamu ini? Kalau mau menikahi anak orang itu harus bicara dulu sama orang tuanya, Sahila kan punya orang tua." Cerocos Rayu mengomel.

"Iya, pulang kerja nanti, Andre akan mampir ke rumah Sahila."

"Enggak perlu!" seru Rayu tegas. Andre dan Sahila terkejut dengan pernyataan Rayu. "Biar besok Ibu langsung ke sana aja, sekalian silahturahmi. Ayah juga ikut, kan mau ketemu sama calon besan."

"Be-besok?!" Kenapa Rayu sangat mudah sekali membuat keputusan.

Sahila menoleh pada Andre, dia ingin protes saja rasanya. Tapi Andre malah berucap 'sabar' dengan suara yang teredam.

***

"Saya gak mau nikah, Pak." Andre menoleh dengan tenang.

"Kamu mau jadi perawan tua?" tanyanya lalu kembali menoleh ke arah depan, kali ini mereka sedang berada di dalam mobil menuju kantor, dan Andre yang menyetir.

"Ish ... Bukan, Pak, saya gak mau nikah sama Bapak."

Andre segera menepikan mobilnya, tidak peduli kalau Sahila akan terlambat karena hal ini, Andre perlu bicara dengan gadis yang kini sudah dia pilih untuk menjadi pendampingnya. Ya, walau pun sebenarnya, Andre tidak tau tentang perasaannya terhadap Sahila.

"Kenapa kamu gak mau nikah sama saya? Saya kurang apa?"

Sahila menoleh sesaat pada Andre, kemudian dia menunduk dalam. "Saya mau menikah sama orang yang mencintai saya, Pak. Bukan sama orang yang hanya menjadikan pernikahan itu permainan."

Andre menghela nafas panjang. "Siapa yang kamu maksud orang yang menjadikan pernikahan itu permainan? Saya?"

Sahila bergeming tak menjawab, seharusnya tanpa Sahila jawab pun, Andre sudah sadar tentang hal ini, tapi Andre masih saja bertanya. Kan, Sahila jadi takut untuk menjawabnya, bagaimana pun Andre tetaplah atasannya.

"Sahila ..." lirih Andre, tangannya terulur untuk menggenggam tangan Sahila, sedangkan tangan yang satunya membelai pipi Sahila. Tentu saja Sahila terkesiap dengan hal itu, dia berubah gugup.

"Dengar, saya menikahimu karena saya ingin, dan itu bukan terpaksa. Saya tau pernikahan itu bukan untuk di main-mainkan." Andre menjeda ucapannya, dia menatap Sahila lekat, wajahnya kian mendekat. "Saya menikah, karena saya sayang dengan kamu."

Setelah itu Andre mengikis jarak di antara mereka, Andre menempelkan bibirnya di bibir Sahila, mengecup singkat, lalu menarik dirinya dari Sahila. Pria itu tersenyum pada Sahila yang terbengong-bengong dengan raut kaget.

"Kita berangkat sekarang ya." Andre langsung melajukan kembali mobilnya tanpa menunggu jawaban Sahila.

***

Datang-datang, Sahila langsung memeluk Febri, wajahnya masih merah, jantungnya masih berdegup kencang, kakinya bergetar.

"Lo kenapa?" tanya Febri. Mario yang sudah berkutik dengan komputernya merasa penasaran, dia langsung menghampiri kedua teman wanitanya itu.

"Kenapa lo, Sha? Kesambet?"

"Ya ampun, guys. Gue pengen teriak aja rasanya."

"Lo kenapa sih, Sha? Buat gue takut aja." Sahila memandang Febri dan Mario bergantian.

"Gue, kerja dulu," ucapnya. Lalu berlalu ke kubikelnya.

Febri dan Mario saling melirik, lalu menyedikan bahu mereka. "Fix, kesambet ghost jingkrak nih orang," kata Mario. Febri tergelak.

Di ruangan lain, Andre mendudukkan bokongnya di kursi kebesarannya. Sorot matanya lurus memandang kosong, helaan nafas terdengar panjang.

"Hhhh..."

Andai saja kalau Rayu tidak menyuruhnya untuk segera menikah, mungkin dia tidak akan mengorbankan Sahila.

Sebenarnya dia bisa saja mencari wanita lain untuk menjadi pacarnya, tapi Andre tidak mau lagi, sudah terlalu sering baginya mengganti wanita, dan Andre sudah mulai bosan dengan permainan lamanya. Dan wanita satu-satunya yang sedang dekat dengannya hanya Sahila. Jadi dengan terpaksa  Andre menumbalkan Sahila.

Untuk perasaan sendiri, Andre pun tidak tau, yang jelas dia hanya simpatik dengan Sahila yang begitu berani. Tapi rasa simpatik bukan berarti suka dan cinta, bukan?

Dan kini, dia harus membohongi dua wanita sekaligus. Rayu dan Sahila. "Semuanya akan baik-baik saja," gumam Andre.

***

"Kamu mau menikah sama Sahila?" tanya Dimas dengan ekspresi seperti biasa. Datar.

"Pasti ibu yang bilang." Tebak Andre tepat sasaran.

"Kamu suka dengan Sahila?" Pertanyaan Dimas seketika membuat Andre terdiam. Dimas memperhatikan Andre lekat. "Kalau enggak suka, kenapa mau menikahi anak orang? Enggak kasihan?"

Ucapan Dimas benar-benar menyentil Andre. Kini pria itu hanya terdiam seakan baru mendapatkan tamparan keras dari sang sepupu.

"Menikah itu bukan untuk sehari dua hari, atau setahun dua  tahun. Tapi untuk seumur hidup. Bagus-bagus kalau sampai ke surganya Allah," sambung Dimas. "Jangan bilang kamu akan menikah kontrak dengan Sahila. Open your eyes, ini bukan drama yang biasa ada di sinetron. Ini kehidupan nyata yang kamu jalani."

"... Untuk menjadi brengsek, kamu enggak perlu membawa ikatan pernikahan. Pernikahan bukan untuk main-main, bukan pula sebuah hubungan pacaran yang bisa kamu akhiri kapan pun. Sebaiknya kamu batalkan kalau memang tidak niat menikah." Dimas menghela nafas, lalu beranjak dari duduknya. "Aku kembali ke ruanganku dulu." Setelah itu Dimas pergi meninggalkan Andre.

Andre mendesah kasar. Perkataan Dimas benar adanya, dan kini dia tersadar karena telah melakukan kesalahan yang fatal.

***

*Bersambung*

Andre raja tega

Coba kalau Sahila tau, Andre pasti udah jadi bubur 😅😅

Oh iya, maaf ya, aku baru up sekarang, kemarin ada kesibukan di dunia nyata 😁😁😁

Jangan lupa vote dan komen ya 😘😘😘

S & A (Sahila & Andre Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang