Siang hari yang indah. Saat ini Alex, Vincent, dan Christopher sedang makan siang di kantin sastra sehabis mengikuti perkuliahan.
"Bisa-bisanya ya pertemuan pertama udah ngasih tugas? Heran gua," gerutu Vincent.
"Kan cuma disuruh buat mind map, itu juga materinya buat pertemuan selanjutnya kok," sahut Christopher.
"Pake kata cuma lagi," rutuk Vincent.
"Yaelah, cent, lo kayak gatau kelakuan Christopher aja. Abis ujian masuk kampus aja masih belajar, padahal yang lain udah leha-leha nikmatin kemerdekaan. Ya tugas kayak tadi mah seiprit doang buat dia mah," jawab Alex.
"Tapi ini kan masih minggu pertama. Masa belom apa-apa udah ada tugas sih, kan gua mau menikmati kehidupan mahasiswa juga," balas Vincent dengan nada yang dibuat-buat.
Christopher kemudian memukul kepala Vincent. "Kebanyakan nonton drama-drama yang kuliahnya santuy sih lo."
"Ya kan gua juga mau ngerasain kehidupan mahasiswa ala-ala yang ada di drama," rengek Vincent.
"Bukannya hidup lo udah kebanyakan drama ya?" ledek Alex.
"Heh, itu mah beda. Lo noh yang drama mulu percintaannya," sindir balik Vincent.
"Fak you," umpat Alex sambil mengacungkan jari tengahnya.
"Yauda mau kerjain tugasnya barengan gak," ajak Christopher.
"Abis makan deh ya. Sekalian juga gua nungguin jam latihan, biar gak gabut-gabut amat," jawab Alex.
"Lo latihan lagi nanti? Buset dah, beda banget kalo dibandingin pas dulu SMA. Dulu aja pas kelas seni musik, ada aja kelakuannya," ledek Vincent.
"Ah lo kurang peka ni. Kan kalo yang sekarang karena ada ehem-ehem, kalo dulu kan diomelin mulu," tambah Christopher meledek Alex.
"Ssttt, mending kita siap-siap buat nugas," ucap Alex berusaha mengalihkan perhatian.
"Alexander Wijaya, tadi lo itu bilang mau kerjain tugas setelah kita makan. Ini makanannya aja bahkan belom dateng, Alexander. Gimana mau kerjain tugas?" balas Vincent.
"Iya juga ya, hehehe," kekeh Alex.
"Gua curiga kemaren terjadi sesuatu di klub musik. Mending lo cerita," ujar Vincent.
"Ah, gada apa-apa kok. Suer," jawab Alex sambil mengacungkan jarinya membentuk huruf V.
"Bohongnya kentara banget," sindir Christopher.
"Beneran gada apa-apa kok. Cuma latihan doang sekian jam sampe gua mau muntah, terus Jonatan nge-udahin latihan karena merasa udah cukup latihannya," balas Alex.
"Itu latihan dicukupkan karena udah oke apa karena Jonatan udah gondok sama lo?" ledek Vincent.
"Orangnya sendiri kok yang bilang udah bagus, ya berarti emang bagus," bela Alex.
"Terus nanti lo latihannya sore gitu?" tanya Christopher memastikan.
"Iya, soalnya Jonatan bilang kelas dia hari ini sampai sore, jadinya gitu," jawab Alex.
"Gila, dia semester tiga aja udah kelas sampe sore. Kita disini semester satu udah dapet tugas di minggu pertama. Kejam memang kuliah," ucap Vincent dramatis.
"Namanya juga kenyataan pahit kehidupan, mau gimana," timpal Alex.
"Yauda lah ya, sabar aja. Siapa tau nanti ada keajaiban, karena Tuhan bersama hamba-Nya yang bersabar," balas Christopher.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Music
Teen FictionPatah hati berkali-kali membawa dampak yang cukup besar bagi hidup Alex. Diputuskan untuk kesekian kalinya oleh wanita membuat Alex pergi untuk menghibur dirinya di sebuah bar. Di sana Alex mengatakan ingin mempunyai pacar seorang laki-laki saja aga...