Lomba musik yang akan diikuti oleh UKM musik semakin dekat. Anggota klub yang mengikuti lomba semakin giat latihan, begitu pula dengan Alex dan Jonatan. Karena Jonatan sudah mampu menguasai chord gitar pada lagu yang akan dibawakan saat lomba, jadinya sekarang ia lebih sering melatih Alex untuk melancarkan permainan keyboardnya.
Hubungan Alex dan Jonatan sudah baik kembali setelah pertemuan mereka di restoran kemarin. Sejak saat itu, baik Alex dan Jonatan saling mengisi hari-hari bersama kembali. Alex tidak terlihat seperti orang yang banyak pikiran lagi, sedangkan Jonatan terlihat lebih tenang karena ia sudah menceritakan kisahnya secara jujur pada Alex sehingga Jonatan merasa tidak mempunyai beban lagi. Walaupun mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan latihan bersama, itu tidak menyurutkan sisi mesra mereka.
"Kamu jangan nervous gitu dong, ayo coba lenturin lagi jari-jari kamu. Tadi kan udah lumayan bagus," ucap Jonatan sambil melihat pergerakan jari Alex. Saat ini mereka kembali melakukan latihan tambahan, hanya berdua saja di ruang musik, setelah semua anggota band lainnya pulang.
"Ah kamu. Mending kamu yang main keyboard aja deh buat lombanya," sungut Alex. Kesal karena sudah beberapa hari, ia masih belum lancar dalam bermain. Alex sudah mengetahui semua chord yang akan dimainkan, namun Alex masih belum bisa memainkannya dengan cepat sesuai tempo lagu aslinya
"Oke. Tapi kamu yang main gitarnya," balas Jonatan sambil tersenyum.
Alex kemudian memukul lengan Jonatan. "Sialan," rutuknya.
"Aku tuh yang paling sabar ngajarin kamu. Coba kalo kamu minta Angela ato James buat ajarin kamu, palingan udah dipukul kamunya," ledek Jonatan.
"Iya-iya. Makasih, Jonatan Fernando," ucap Alex sambil tersenyum lebar.
"Kok gak pake kata sayang?" tanya Jonatan sambil sedikit merengut.
"Itu nanti aja, kalo udah official," goda Alex.
"Yauda ayo mau kapan?" balas Jonatan sambil tersenyum mesum.
"Heh, kamu pasti mikir yang aneh-aneh. Mending kamu ajarin aku lagi," sahut Alex sambil memukul kepala Jonatan.
"Jahat banget sih kamu," ucap Jonatan sambil pura-pura cemberut. Namun ketika ia melihat tingkah Alex, Jonatan tertawa kembali dan kembali mengajari Alex bermain keyboard.
Terkadang, saat sedang mengajari Alex, Jonatan tersenyum . Ia bersyukur dengan kondisi yang ada. Walaupun James dan Angela awalnya sempat ragu karena Alex merupakan pemain baru, namun Jonatan mencoba untuk meyakinkan mereka. Dan sekarang Jonatan bersyukur karena diberikan kesempatan untuk mengajari Alex sehingga ia mempunyai lebih banyak waktu untuk berduaan bersama dengan Alex. Orang yang tiba-tiba hadir di hidupnya dan mampu mewarnai hari-hari Jonatan seperti dahulu saat Jonatan merasakan indahnya pertama kali jatuh cinta.
Saat sedang menjalani latihannya, Alex juga sempat merenungkan kembali perjalanan dirinya hingga sampai di titik ini. Andai aja dulu gua gak berambisi buat masuk klub musik karena melihat penampilan Jonatan di display UKM, pasti gua masih nangis-nangis karena udah diputusin lagi sama entahlah siapa itu. Andai aja dulu gua latihan benar karena mau ngegebet Jonatan, pasti gua gak bakal ikut audisi klub musik, yang artinya gua dan Jonatan gak bisa dipertemukan. Kalo aja Jonatan gak ketemu gua pas audisi, mungkin aja Jonatan sampai sekarang masih mencari orang yang tepat untuk dirinya. Sepertinya gua dan Jonatan memang udah dituliskan untuk bersama deh, batin Alex sambil tersenyum bahagia. Merasakan hari-harinya yang begitu berwarna karena keberanian dirinya untuk mendekati Jonatan.
Hari yang ditunggu tiba. Hari ini adalah hari perlombaan kompetisi band tingkat nasional. Diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, terdapat 25 anggota band dari 15 universitas yang turut berpartisipasi. "The Show" band tampil di urutan pertengahan dan mereka membawakan dua buah lagu. Setelah band mereka tampil, Jonatan dan Alex memilih untuk memisahkan diri dari rombongan dan menikmati penampilan band lainnya berduaan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Music
Teen FictionPatah hati berkali-kali membawa dampak yang cukup besar bagi hidup Alex. Diputuskan untuk kesekian kalinya oleh wanita membuat Alex pergi untuk menghibur dirinya di sebuah bar. Di sana Alex mengatakan ingin mempunyai pacar seorang laki-laki saja aga...