Part 23: Prepare For The Band Competition

100 11 0
                                    

Hari senin pertama di tahun 2021. Alex menggeram kesal karena merasa liburannya kurang. Hari ini adalah hari pertama mahasiswa kampus ini mengikuti ujian akhir semester setelah mendapat libur akhir tahun. Setelah mengikuti pesta tahun baru di pulau, Alex bersama Vincent dan Christopher langsung kembali ke tempat kos mereka dan belajar bersama untuk menghadapi UAS pertama mereka selama sepuluh hari ke depan.

Selama sepuluh hari ujian, Alex, Vincent, dan Christopher terus belajar bersama. Beruntung karena ada Christopher, si ambis, Alex dan Vincent jadi tidak perlu stres jika mereka berdua tidak memahami materi perkuliahan. Mereka tinggal menanyakannya pada Christopher dan Christopher akan menjelaskan materi itu kepada mereka.

"Ujian jahanam," rutuk Alex. Mereka baru saja mengikuti ujian Linguistik, mata kuliah tersulit menurut Alex untuk semester ini. Mata kuliah tersulit sebagai ujian terakhir, membuat mahasiswa-mahasiswa yang baru saja mengikuti ujian hari ini merayakan kemerdekaan mereka meskipun hasil akhir nilai mereka belum keluar.

"Namanya juga linguistik, ya mau gimana lagi," kekeh Christopher.

"Ya kan lo bisa, gua ngga," rutuk Alex lagi.

"Sans, gua yakin kita semua bakal selamat kok di mata kuliah ini. Kan nilai keaktifan aja 25%, tugas 25%. Itu kalo bagus, UTS sama UAS ya walaupun jelek masih bisa selamat kok," ucap Christopher mencoba menghibur kekalutan Alex karena mata kuliah yang satu ini.

"Gimana kalo kita mesen hotpot? Mumpung ujian udah kelar, kita party aja hari ini," ajak Vincent. ia memang ingin sekali refreshing setelah stres dengan berbagai macam materi ujian.

"Yauda, skuy lah," ucap Alex. Kepalanya memang sudah sakit akibat ujian tadi, karena itu Alex langsung setuju dengan ajakan Vincent untuk pergi ke tempat hotpot.

"Boleh deh, mumpung ujian udah kelar juga," balas Christopher. Karena mereka bertiga sudah sepakat, mereka langsung pergi ke salah satu mall yang berada di dekat kampusnya.

Sementara itu, Jonatan yang baru selesai UAS langsung pergi ke klub musik. Selain karena besok sudah mulai latihan untuk persiapan lomba, dirinya dipanggil langsung oleh James untuk bisa hadir ke pertemuan klub yang diadakan secara dadakan. Meninggalkan Kevin dan Nico yang sudah misuh-misuh karena Nico ingin menikmati hotpot seusai ujian.

"Heh, masa kita berdua doang sih ke tempat hotpot-nya?" omel Nico saat Jonatan langsung pamit pergi begitu mereka bertiga keluar dari ruang ujian.

"Panggilan dari presiden klub. Masa gua reject," balas Jonatan singkat.

"Terus hotpot-nya gimana?" tanya Nico lagi.

"Kan masih ada Kevin. Udah sih berdua aja, gapapa. Sesekali pergi berdua tuh baik," sahut Jonatan.

"Emangnya lo gapapa kalo gak ikut kali ini?" tanya Kevin memastikan. Mereka biasanya selalu pergi bertiga jika ingin party, namun melihat Nico yang sudah begitu ngidam dengan hotpot, sepertinya untuk kali ini mereka pergi berdua saja.

"Iya, gapapa. Ini katanya ada yang urgent di klub musik, makanya gua kudu pergi sekarang. Gua duluan ya, semangat makan-makannya," pamit Jonatan lalu meninggalkan Kevin dan Nico yang masih berada di depan kelas mereka.

"Urgent banget nih kayaknya. Sampai buru-buru banget si Jonatan," ujar Kevin melihat kepergian Jonatan.

"Biasa lah. Kan namanya udah cinta sama musik. Yauda temenin gua yuk. Ngidam hotpot nih gua," rengek Nico lagi.

Because Of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang