Part 19: Mid-term Exam

136 19 0
                                    

Minggu ke-8 perkuliahan biasanya diisi dengan ujian tengah semester (UTS). Setelah berkuliah selama 7 minggu, biasanya langsung dilanjutkan dengan UTS di minggu ke-8. Namun berbeda dengan universitas yang saat ini Alex sedang tempati, minggu ke-8 kuliah ditetapkan sebagai minggu tenang, yang artinya segala kegiatan perkuliahan diliburkan atau digunakan sebagai kelas pengganti jika belum sempat dilakukan. Kegiatan kemahasiswaan juga diharuskan libur saat UTS, jadi semua kegiatan kemahasiswaan mempergunakan minggu tenang ini sebagai pertemuan terakhir sebelum mengikuti UTS.

Hari senin yang sangat indah bagi Alex. Biasanya ia akan misuh-misuh karena kelas pada hari senin adalah kelas pagi, namun tidak untuk minggu tenang ini. Oleh karena itu, Alex mempergunakan senin hari ini untuk bisa bangun dengan siang. Terlebih lagi, ia sudah terlalu lelah karena acara festival kemarin selesai cukup malam, sehingga Alex merasa beruntung terdapat minggu tenang, jadinya Alex bisa beristirahat setelah event dan bersiap menuju UTS.

Hari ini Alex tidak berniat untuk belajar. Ia ingin mempergunakan hari ini untuk malas-malasan saja sebelum nanti sore ada pertemuan klub musik. Lagipula, teman-temannya juga baru mengajak untuk belajar bersama esok hari. Kelelahan karena event kemarin membuat Vincent dan Christopher juga memanfaatkan hari senin ini hanya untuk bersantai.

Sore hari di klub musik. Latihan berjalan seperti biasa namun dengan durasi yang lebih singkat. Ini dikarenakan hari ini merupakan hari terakhir latihan rutin klub musik sebelum memasuki pekan UTS. Klub musik masih dibuka selama minggu tenang jika ada mahasiswa yang ingin bermain musik, tapi ketika UTS dimulai, maka klub akan tutup. Setelah sesi latihan, Angela memberikan pengumuman bagi seluruh anggota klub.

"Selamat sore teman-teman semua. Seperti yang kita ketahui, minggu depan kita sudah memulai ritual UTS. Oleh karena itu, latihan hari ini adalah latihan terakhir sebelum kita ujian. Klub musik akan tetap dibuka bagi kalian yang masih ingin bermain musik selama minggu tenang, tapi selama masa UTS, klub akan ditutup agar kalian bisa belajar dengan baik.

Setelah itu, beberapa minggu setelah UTS, akan ada acara musik yang diadakan dari Fakultas Hukum, yaitu Music Goes To Campus. Kita dari klub musik diberikan dua slot untuk tampil. Karena itu, setelah UTS kita akan membentuk dua grup band untuk tampil di acara musik tersebut. Namun mohon maaf, untuk anggota baru yang baru masuk tahun ini masih belum bisa berpartisipasi di acara kali ini. Tapi jangan khawatir, beberapa dari kalian yang memiliki penampilan bagus selama latihan bisa diikutkan dalam lomba musik antar universitas yang akan diadakan awal tahun depan. Pemilihan anggota yang akan diikutkan dalam lomba akan dibicarakan lagi setelah festival musik dari FH selesai dilaksanakan. Jadi tetap semangat latihan dan semoga kalian bisa ikut berpartisipasi dalam lomba tahun depan. Sekian pengumuman dari saya, terima kasih dan semangat belajar."

Alex yang mendengar pengumuman itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Tanda mengerti akan pengumuman yang diucapkan Angela. Walaupun ia ingin berpartisipasi dalam lomba musik antar universitas tahun depan, namun pikirannya masih waras untuk mengatakan bahwa sebaiknya ia sadar diri akan kemampuannya.

Alex tidak langsung pulang begitu Angela membubarkan latihan hari ini, melainkan ia sedang menunggu Jonatan yang sedang mengobrol dengan beberapa anggota pengurus klub. Hubungan antara Alex dan Jonatan masih baik-baik saja walaupun mereka masih merahasiakan ini dari orang lain. Hanya mereka berdua saja yang mengetahui status yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka juga belum official berpacaran. Hanya saja mereka sudah lebih dekat dibandingkan sebelum-sebelumnya. Ini salah satunya juga karena kebiasaan bahwa setiap latihan musik selesai, Jonatan akan mengantar Alex pulang kembali ke kosannya.

Setelah menyelesaikan segala urusannya dengan pengurus klub, Jonatan mengajak Alex untuk pulang. Jonatan kemudian mendorong bahu Alex sambil menuntunnya berjalan menuju ke mobilnya. Sebenarnya Jonatan ingin menggandeng tangan Alex, namun ia juga tahu jika ia nekat melakukannya, maka Alex akan memberikannya "hukuman". Seperti waktu Jonatan mengajak Alex jalan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jonatan secara iseng menggandeng tangan Alex, Alex langsung menghukum Jonatan dengan mendiamkan Jonatan dan Jonatan perlu usaha ekstra untuk membuat Alex mau mengobrol dengannya lagi.

Because Of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang