"Heh? Lo siapa?" tanya teman Jonatan.
"Makanya lo pada tuh biasain kalo masuk ke tempat orang setelah tuan rumahnya ngizinin," sindir Jonatan.
"Kalo engga main terabas, tuan rumah modelan kayak lo tuh gak bakalan ngasi izin masuk," sahut teman Jonatan satu laginya.
"Eh, halo. Aku Alex, anak didik kak Jonatan di klub musik," ucap Alex memperkenalkan dirinya.
"Ecie, Jonatan udah mulai nakal ya sekarang bawa-bawa cowok ke kamarnya."
"Inget, Jo, dia anak orang yang masih polos. Jangan diapa-apain, kasian."
"Heh, daripada lo berdua ngebuat mentee gua makin takut, mending lo pada ngenalin diri," tegur Jonatan. Ia takut Alex akan tidak nyaman jika teman-temannya makin berulah.
"Oh iya, lupa kalo kita belom kenal. Gua Nico, temennya Jonatan yang paling ganteng," ucap Nico. Perawakannya cukup tinggi, 11-12 dengan Jonatan, namun tetap saja bagi Alex, Jonatan yang lebih tampan karena hidung Jonatan lebih mancung dan alis matanya yang tebal serta mempunyai tatapan mata yang tajam.
"Kenalin, nama gua Kevin, temen yang sering nemenin Jonatan kalo anaknya lagi galau," ujar Kevin memperkenalkan dirinya lalu disambut dengan pukulan dari Jonatan ke kepala Kevin.
"Hahahaha, iya, kak. Salam kenal," jawab Alex sopan.
"Eits, gausah manggil gua pake 'kak'. Nico aja," sahut Nico.
"Sama, gausah manggil gua 'kak'. Langsung nama aja, kita juga bedanya paling setahunan doang kok," sambung Kevin.
"Okey, Nico dan Kevin," balas Alex.
"Asal lo tau aja nih ya, lo itu orang ke-empat yang berhasil masuk ke apartemennya Jonatan setelah keluarganya dan kita berdua," ucap Nico.
"Jadi hubungan lo sama Jonatan apa nih?" goda Kevin.
"Pasti ada hubungan lain, udah ngaku aja," tambah Nico sambil menggoda Alex.
"Ah, ngga kok. Kita cuma sama-sama anggota klub musik doang," jawab Alex.
"Masa sih? Bohong ah," balas Nico tidak percaya.
"Beneran, gak percayaan banget sih lo," sahut Jonatan sambil menatap garang Nico dan Kevin.
"Iya-iya, mas Jonatan jangan galak-galak gitu dong ah, takut," rengek Kevin.
"Yauda iya. Btw, lo udah kelar belom latihannya? Kita ngeganggu gak nih?" tanya Nico.
"Harusnya udah sih, tadi lagi istirahat aja. Tapi belom tau udah diizinin pulang apa belom ama Jonatan," jawab Alex.
"Jonatan kalo ngelatih galak gak?" tanya Kevin iseng.
"Suka ngomel-ngomel gak?" tambah Nico.
"Terus udah diapain aja ama Jonatan?" lanjut Kevin lagi.
"Ah, Jonatan baik kok kalo ngajarin. Sabar juga anaknya," jawab Alex sambil tersenyum.
"Wah, Jo, lo ngebayar ini anak berapa ampe bisa bilang kalo lo baik? Kenyataannya kan ngga," sahut Nico.
"Gua tuh baik ke orang-orang, kecuali ke lo berdua," balas Jonatan.
"Oh iya, berhubung udah malem, aku pulang dulu ya," pamit Alex. Selain karena canggung, Alex juga merasa sudah cukup untuk latihan hari ini.
"Katanya tadi belom tau diizinin pulang apa belom sama mentornya, kok sekarang minta pulang sih?" goda Kevin.
"Iya, siapa tau Jonatan lagi mau nge-culik lo gitu," tambah Nico menggoda Alex.
"Udah-udah. Gua izinin lo balik. Perlu diantar gak? Lo tinggal dimana btw?" tanya Jonatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Music
Teen FictionPatah hati berkali-kali membawa dampak yang cukup besar bagi hidup Alex. Diputuskan untuk kesekian kalinya oleh wanita membuat Alex pergi untuk menghibur dirinya di sebuah bar. Di sana Alex mengatakan ingin mempunyai pacar seorang laki-laki saja aga...