Part 10: Newbie's Performance

168 28 1
                                    

"Oke, setelah kalian berlatih selama beberapa minggu dengan mentor kalian, sesuai tradisi, untuk pertemuan selanjutnya akan menjadi penampilan pertama kalian di klub musik. Jadi nanti kalian semua akan diminta membawakan satu lagu yang kalian bisa dengan alat musik yang sudah kalian pelajari. Tenang saja, tidak usah terlalu dibawa pikiran karena acara ini bertujuan untuk mengapresiasi kerja keras kalian selama ini dan bisa tampil disaksikan oleh seluruh anggota klub musik sehingga bisa menjadi pengalaman pertama kalian untuk tampil di depan orang banyak. Sampai bertemu di newbie's performance."

Terdengar riuh anggota baru klub musik setelah mendengar pengumuman dari James. Banyak yang belum siap karena waktu yang diberikan cukup singkat sehingga mereka sedikit khawatir tidak memberikan penampilan yang maksimal. Namun tidak sedikit juga kakak-kakak mentor lainnya memberikan semangat dan meminta tampil apa adanya saja sesuai kemampuan.

Hal itu berbeda dengan yang dialami Alex. Karena ia sudah mengetahui mengenai kabar ini terlebih dahulu, ia tidak begitu terkejut. Dan juga ia sudah mencuri start dengan latihan lebih dahulu sehingga ia merasa lebih siap. Oke, gua gak boleh kecewain Jonatan karena gua udah latihan duluan, dan gua harus tampil bagus buat first performance ini biar Jonatan bisa bangga udah ngelatih gua, batin Alex penuh semangat. Alex kemudian melihat sekeliling dan seperti biasa ia tidak melihat Jonatan yang menyemangatinya. Pasti di ruang musik lagi, batinnya lagi, lalu Alex berjalan menuju ruang nomor 3, ruang yang sudah seperti rumah kedua bagi Jonatan.

"Bener kan apa yang gua bilang," ucap Jonatan begitu Alex masuk ke ruangan musik. Terlihat Jonatan yang sedang bermain gitar dengan enjoy.

"Hahahaha, iya. Newbie's performance beneran ada. Tapi gua jadi gak enak sama yang lain karena gua udah tau duluan dan nyolong start. Kayak curang gitu," balas Alex.

"Kan biar nanti lo gak malu-maluin gua juga," sahut Jonatan santai.

"Maksudnya?" tanya Alex tidak menangkap maksud Jonatan.

"Iya. Kan gua mentor lo. Kalo nanti lo tampil bagus, gua juga kan yang bangga," jawab Jonatan menatap wajah Alex sambil tersenyum. Yang ditatap menjadi gugup karena dilihat secara intens oleh Jonatan.

"I...iya juga ya. Kalo gitu, gua sekalian latihan lagi deh disini. Boleh kan?" izin Alex untuk latihan karena tidak ingin mengecewakan Jonatan.

"Boleh. Tapi ini kan udah malem," ucap Jonatan.

"Latihan 2-3x gapapa lah, kan mumpung disini udah ada mentornya," balas Alex sambil tersenyum.

"Padahal kalo gua sekarang diseret ke tempat lo, gua juga rela kok," gumam Jonatan pelan.

"Eh, lo bilang apa tadi? Gak kedengeran," ujar Alex karena ucapan Jonatan tadi tidak terdengar oleh Alex.

"Ah, gapapa kok. Tadi gua bilang, bagus kalo lo masih mau latihan, gitu," kata Jonatan berusaha meyakinkan Alex.

"Oh gitu, yasuda," sahut Alex sambil bermain lagu yang hendak ia bawakan.

"Btw, nanti boleh bawa teks gak sih?" tanya Alex disela-sela permainan keyboard-nya.

"Harusnya boleh sih, kan kalian juga masih baru, belum saatnya buat ngehafal partitur lagu," jawab Jonatan.

"Baguslah. Gua takut lupa soalnya," balas Alex.

"Iya sih, problem anak-anak yang baru pertama kali tampil gitu biasanya. Nervous. Lo juga si kalo menurut gua, soalnya lo belom pernah tampil sambil bawain alat musik kan?" tebak Jonatan.

"Hahahaha, iya. Ini first time buat gua," ucap Alex membenarkan tebakan Jonatan.

"Gak usah tegang. Anggep aja nanti pas lo tampil itu sebagai latihan. Chill aja," nasihat Jonatan.

Because Of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang