Senja yang indah jika dilihat dari pemandangan danau kampus. Sungguh cocok jika bisa sambil duduk dan meminum kopi sambil menikmati senja yang ada. Sayangnya, karena Alex bukanlah pecinta senja yang selalu menikmati kopi sambil menulis quotes atau mendengar lagu indie, maka Alex hanya melihat sekilas indahnya senja di kampusnya dan kemudian pergi menuju klub musik.
Hari ini adalah latihan rutin klub musik dan Alex merasa sedikit malas untuk ikut. Namun karena dirinya sedang tidak mau dikurung oleh Jonatan jika ketahuan kabur dari latihan musik dan mendapat jam latihan extra, maka Alex memaksakan diri untuk datang ke klub musik. Entah peraturan itu masih diberlakukan oleh Jonatan untuk dirinya atau tidak karena masa mentoring sudah selesai, namun Alex tetap tidak mau mengambil resiko. Mendingan dikurungnya nanti-nanti aja deh pas lagi niat main musik, batinnya.
Sesampainya Alex di klub musik, Alex bersiap mengambil alat musik. Walaupun latihan belum dimulai, namun Alex ingin bermain terlebih dahulu. Saat menuju ke ruang musik. Angela memanggil dirinya.
"Alex, kamu tau kabar tentang Jonatan ngga?" tanya Angela.
"Ngga. Kenapa emangnya, kak?" tanya Alex balik. Ia heran kenapa tiba-tiba Angela menanyakan kabar Jonatan kepada dirinya.
"Jadi gini. Jonatan bilang dia hari ini gak bisa datang latihan. Biasanya dia tuh kalo misalkan gak bisa datang latihan, dia ngasih tau alasannya. Tapi kali ini dia cuma bilang gak bisa kesini tapi tanpa alasan. Nah, berhubung kamu selama ini jadi anak bimbingannya, siapa tau kamu ada tau kabar darinya," jelas Angela.
"Oh gitu. Yauda aku bantu cek-in anaknya dimana boleh gak, kak?" tanya Alex lagi. Ia merasa kesempatan untuk kabur terbuka lebar kali ini.
"Hmm, gak usah deh. Gak apa-apa juga sebenarnya kalo Jonatan gak hadir. Cuma aneh aja, gak kayak biasanya," jawab Angela membuat Alex lemas kembali. Peluang untuk skip latihan dengan alasan resmi hilang sudah.
"Yauda kamu siap-siap buat latihan aja dulu. Setengah jam lagi kita mulai," lanjut Angela sambil mempersiapkan perlengkapan untuk latihan rutin klub musik.
Tak hilang akal, Alex mencoba mengirimkan pesan pada Jonatan. Berharap masih ada alasan buat kabur karena dirinya sudah semalas itu untuk hadir latihan.
Alex: Jonatan
Alex: Lo dimana?
Alex: Dateng ke klub musik gak?Alex kemudian berharap Jonatan dapat membalas dengan cepat. Seperti doanya sedang dikabulkan, Jonatan langsung membalas pesan Alex.
Jonatan: Ngga dateng buat hari ini
Alex: Kenapa?
Jonatan: Kalo lo mau tau, sini ke apartemen gua
Alex: Tapi kan bentar lagi latihan musiknya mau mulai
Jonatan: Udah gapapa sesekali bolos. Ayo sini ke apartemen gua
Alex: Tapi tadi gua udah ngobrol sama kak Angela, dia nyariin lo. Kalo gua kabur kan nanti dia curiga
Jonatan: Udah gapapa. Ntar lo latihan double deh sama gua. Gimana?
Alex: Oke
Alex: OtwAlex hanya bisa melongo kaget melihat balasan Jonatan. Tidak biasanya ia menyuruh Alex untuk bolos. Biasanya Jonatan akan menceramahinya dengan berbagai macam kalimat yang Alex sendiri tidak ingat jika dirinya berniat untuk bolos. Namun kali ini Jonatan sepertinya fine-fine aja jika Alex skip latihan. Ya walaupun nanti mesti latihan double dengan Jonatan, tapi Alex merasa itu cukup worth it mengingat ia hari ini juga sangat malas untuk latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Music
Teen FictionPatah hati berkali-kali membawa dampak yang cukup besar bagi hidup Alex. Diputuskan untuk kesekian kalinya oleh wanita membuat Alex pergi untuk menghibur dirinya di sebuah bar. Di sana Alex mengatakan ingin mempunyai pacar seorang laki-laki saja aga...