01. Mimpi Penghubung

4.4K 355 31
                                    

Tower of God milik SIU

Baam x Khun

~o0o~

Prolog ini memiliki 2 bagian, Baam dan Khun

[Bagian Baam]

Gelap.

Lembab.

Sunyi.

--Adalah hal biasa yang dirasakan oleh seorang bocah yang kini tengah berbaring terlentang di atas tanah kotor. Rambut panjang cokelatnya tergerai, iris amber itu menatap kosong langit-langit gua.

Bocah itu hanya diam selama berjam-jam bahkan berhari-hari tanpa bergerak. Jika bosan, ia akan berdiri dan melangkah untuk bermain dengan rumput atau bebatuan yang ditemuinya di sepanjang gua.

Sang brunette sama sekali tidak ingat masa lalunya. Dia hanya tahu jika dirinya telah terkurung di dalam tempat gelap tanpa cahaya. Ia tidak tahu apapun, dia juga tidak mengenal apapun. Bahkan dirinya tidak tahu jika tempat yang ia tinggali itu disebut gua.

Ketika bosan, ia selalu menelusuri beberapa lorong gelap yang selalu berakhir dengan jalan buntu. Entah berapa lama dia habiskan waktunya di tempat gelap ini. Namun, dirinya terkadang bisa merasakan keberadaan luar. Seperti suara aneh (air) yang turun dan membuat langit-langit basah.

Saat suara aneh itu datang, sang brunette selalu diam dibawah langit yang meneteskan air. Di sana dia bisa melihat celah terang yang cantik dan indah.

Ia sebenarnya ingin mencoba untuk memanjat ke atas. Namun, dirinya terlalu kecil.

Saat matanya menemukan tumpukan batu di sudut gua. Ia memikirkan sebuah ide. Dengan tubuh mungilnya, dia mengangkat batu kecil dan menumpuknya menjadi gunung.

Hatinya bersemangat saat memikirkan dia bisa meraih cahaya yang indah dibalik langit-langit gua. Maka dari itu, sebagian waktunya ia gunakan untuk mencari batu dan menumpuknya hingga tinggi.

Sayang, di dalam gua tidak terlalu banyak tersimpan batu. Saat dia memanjat, cahaya itu masih jauh dan belum bisa dicapai.

Sontak, dalam beberapa minggu yang penuh dengan rasa bahagia. Kembali jatuh kedalam putus asa berkepanjangan.

Sang bocah pun kembali pada kebiasaan lamanya. Menatap langit-langit gua sepanjang waktu atau memainkan batu-batu kecil. Terkadang ada juga benda hijau (lumut) yang menempel di dinding gua. Karena teksturnya lembut, ia sering menyentuhnya dengan pandangan kagum.

Bosan dengan hal-hal disekelilingnya, sang bocah mulai kembali menjalankan petualangan yang sudah lama tak ia lakukan.

Karena sudah lama tak mengunjungi bagian selatan dari gua. Ia terkejut begitu mendapati genangan air yang menyerupai kolam terbentuk. Penasaran, ia langsung berlari ke arah sana dan menjatuhkan dirinya.

Ketinggian air hanya mencapai pinggangnya, air itu nampak bersih dan bersinar di dalam gelapnya gua. Selama beberapa hari, ia bermain di dalam air sampai pakaian lusuhnya basah.

Ketika ia terjatuh di tanah dengan pakaian yang masih basah. Sang bocah sedang terengah dengan wajah memerah. Mungkin dia sakit karena terus menerus bermain air.

Ketika kepalanya pusing tak tertahankan, ia pun pingsan.

Saat dia membuka matanya, dirinya melihat ruang putih yang tak pernah dia lihat sebelumnya.

Ia mencoba berlari dan berjalan. Namun, sejauh apapun dia pergi, pemandangan di sekitarnya tak pernah berubah.

Sampai ia kembali ke kenyataan, bocah itu memiringkan kepalanya heran. Karena sang brunette sama sekali tidak tahu konsep mimpi. Dia tak begitu memperhatikan kejadian ganjil itu.

String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang