07. Fighting for your love--err--life! ❤️

1.6K 279 43
                                    

Akhir-akhir ini Baam sudah mempelajari banyak hal. Dimulai dari benda, tempat, etika, interaksi dan berbagai macam tumbuhan serta hewan. Sebagai bonus ia juga sering memakan makanan yang menurutnya enak dari buku yang dibacanya atau makanan kesukaan Khun.

Khun pernah berkata, dia merasa aneh dengan mimpi ajaib ini. Karena mereka benar-benar bisa melakukan apapun yang diinginkan tanpa batasan. Bocah biru itu juga berceloteh tentang konsep mimpi yang dijelaskan beberapa ahli yang semuanya nampak membosankan dan tidak ilmiah.

Ketika Baam bertanya mengenai mimpi normal, Khun hanya menjelaskan bahwa mimpi normal tak akan bisa dikendalikan seperti ini. Juga tak bisa dimasuki atau keluar seenaknya. Bahkan mereka berdua bertemu rutin dan bercakap lama sampai memori keduanya mengingat secara utuh setelah bangun tidur. Itu adalah mimpi ganjil yang agak mustahil.

Mendengarnya Baam terkejut lalu menundukkan wajahnya, setelah bertemu dengan Khun. Ia tidak ingin sang bluenette pergi. Hatinya takut jika suatu hari mereka tak bisa bertemu lagi di mimpi aneh ini.

Saat Baam menyatakan ketakutannya, Khun sedikit kebingungan. Dia sendiri tak yakin sampai kapan mereka akan bertemu. Membayangkan ia yang tak bisa bertemu atau memeluk Baam setiap malam. Tentunya membuat Khun kehilangan dan merasa enggan.

Pasalnya Khun sudah menganggap Baam sebagai hal terpenting yang bisa membuatnya nyaman setelah menghadapi hari kelam di dunia nyata. Jika suatu saat mimpi ini hilang...

Tidak! Jangan berpikir yang tak perlu. Khun hanya perlu menikmati hari tenang bersama Baam sebanyak mungkin. Apalagi ketika ia ingat jika kemampuan berkelahi miliknya sedikit menurun karena dia terlalu banyak tidur.

Um, mungkin dia bisa berlatih juga di dalam mimpi? Daripada sendirian. Tidak salahnya bukan dia berlatih bersama Baam? Bocah polos itu setidaknya harus mengetahui cara untuk melindungi dirinya sendiri.

Baam yang tengah duduk dipangkuan Khun dan membenamkan kepalanya di leher sang bluenette, menggumam sedih saat Khun sedikit mendorongnya menjauh dengan lembut.

"Baam, kita perlu latihan bertarung!"

"Kenapa?"

Khun terdiam sejenak, saat sebuah ide muncul dia memasang raut serius dan berkata. "Jika ada seseorang yang jahat menyerang dan salah satu dari kita terluka bagaimana? Kita tidak bisa melarikan diri tanpa melawannya, jadi kita harus lebih kuat dan bertarung untuk melindungi!"

"Aku juga ingin berlatih agar aku tak kalah jika ada orang lain yang menyerang."

"Khun tidak boleh terluka! Aku juga akan bertarung melawan orang jahat untukmu!" Baam berkata sambil berdiri, mata emasnya berkilat dengan keteguhan murni.

Khun tersenyum kecil. "Yeah, dan jika kau bertarung dengan bagus aku akan memberimu hadiah."

"Benarkah?" Bocah cokelat itu bertanya dengan wajah kelewat bersemangat. Entah kenapa Khun melihat telinga anjing dengan ekornya yang bergerak cepat dibelakangnya.

Khun tertawa gemas. Ia sengaja mengatakan hadiah karena latihan yang akan mereka pelajari cukup melelahkan. Setidaknya dia bisa memotivasi Baam untuk berjuang--meski pada dasarnya itu tidak perlu karena dalam pikiran Baam ia sudah bertekad untuk menjaga Khun dari orang jahat disertai ambisi besar untuk menjadi kuat demi Khun.

Mereka pun mulai berlatih dari segi dasar, seperti cara memukul; menghindar; menendang; memakai senjata dan yang lainnya.

Dari yang Khun amati, Baam terlihat lebih pandai dalam pertarungan jarak dekat dengan pukulan atau tendangan langsung. Bocah itu bisa dibilang jenius. Latihan mereka baru sedikit tapi Baam sudah menguasainya dengan sempurna seolah dilahirkan untuk menjadi seorang petarung.

"Baam! Kau hebat!" Puji Khun saat keduanya tengah istirahat sambil berbaring di atas rumput hijau. Sang bluenette kemudian mendekati Baam dan mengecup pipinya lembut. "Itu hadiah dariku~" Khun berkata dengan nada menggoda, niatnya hanya bercanda dan memberi hadiah lain pada Baam.

Namun, saat dia melihat Baam yang tersipu dengan wajah memerah disertai kerlingan indah di iris emasnya. Khun ikut memerah dan tertawa canggung.

"Terima kasih, Khun." Baam tersenyum manis sambil menjatuhkan dirinya di pelukan Khun.

Sejak saat itu, setiap Baam memiliki prestasi tertentu. Sang brunette akan meminta Khun untuk menciumnya. Kebiasaan keduanya terus berlanjut sampai mereka beranjak dewasa dan merubah konten yang awalnya manis menjadi panas bergairah.

TBC

Penulis : Pendek ya? Maka dari itu aku apdet barengan dengan ff baru dengan judul Misplacement Heart, omegaverse BaamKhun lho! Fufufu~ selamat menikmati~ 😘💕

16 Juli 2020

String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang