●~Bangun~●

1K 59 1
                                    

Temukan alasanmu hidup, supaya kau punya tujuan.

Sudah 2 hari berlalu mata Areetha tak kunjung terbuka, sedangkan sosok pemuda terus berdiri dari Pagi menjelang sore tak henti hentinya menatap dari luar kaca Ruangan bercat putih itu

Seorang Perawat yang baru saja ingin masuk ke dalam Ruangan Areetha trrhenti karna panggilan dari Alkha

"Iya Dok?,"

"Saya Aja yang ganti Infusannya," imbuh Alkha seraya mengambil Infusan yang ada di tangan Perawat itu

"Oh iya Dok,"

"Kamu boleh pergi," ucap Alkha

"Dok saya mau bertanya, Terapi Nona ini kapan diteruskan?," tanya Perawat itu pada Alkha

"Seharusnya minggu depan bukan?,"

"Tapi, keputusannya ada ditangan Pasien Dok, Pasien sangat teliti memilih Dokter untuk memeriksanya setiap hari, sedangkan Pasien belum membuka matanya sama sekali."

"Saya,"

"Maksud Dokter?,"

"Bilang ke Dokter Pribadi Pasien, Saya sekarang yang menjadi Dokter Pribadi sekaligus penerapi Pasien Kamar ini," ucap Alkha seraca menatap wajah cantik Areetha di Balik kaca transparan yang berada di sampingnya saat ini

"Tapi---," ucap Perawat itu terpotong

"Pasien kenal dengan Saya, Saya jamin Pasien nggak nolak." Yakin Alkha

"Baik Dok, nanti saya beritahu Dokter yang sering merawat Pasien, Saya permisi." Ucap Perawat itu seraya menangguk dan berlalu.

Sedangkan Alkha sedang melangkahkan kakinya pelan, masuk kedalam Ruangan itu.

Alkha mendekati gadis itu dan mengusap pelan kepala Areetha lembut dan menepikan rambut Areetha.

"Cepat sembuh Sayang, Besok bangun yah. Gue nungguin loh," ucap Alkha lembut dan didetik selanjutnya, Alkha memberikan kecupan hangat dikening gadis itu.

"Gue yang bakal kesini tiap hari ngontrol lo, oke?," tanya Alkha berdialog lembut pada Areetha

Saat Alkha berbalik terasa sesuatu yang memegang tangannya. "Gue butuh lo," ucap gadis itu pelan dan sedikit serak dan terbata-bata

Alkha yang melihat itu langsung mengambil masker yang ada di jas putihnya, dan berbalik menatap Areetha yang masih menutup matanya rapat, namun disertai gerakan gerakan kecil di tangan gadis itu

Tok tok tok

Alkha mendengar suara ketukan dan tentu saja membuka pintu itu, Seteelah membuka pintu betapa terkejutnya Alkha mendapatkan Oma yang tersenyum ke arahnya membawa buah buahan.

"Areethanya ada pak Dokter?," tanya Oma seraya menangguk anggukkan kepalanya dan tersenyum

"Ada bu," tak perlu mengubah suaranya pun suara Alkha sudah berubah dari kapan tau, suara Alkha sekarang tak mudah dikenali, karna suaranya sedikit besar

"Saya masuk ya?," izin Oma seraya menatap mata Alkha

"Tentu Oma," ucap Alkha

"Kok kamu tau saya sering dipanggil oma?," tanya Oma mengerutkan dahinya

"Nebak," ucapan Alkha membuat tawa Oma sedikit terdengar

"Ahahahah. Ah ya sudahlah, kamu disini lagi ngontrol ya?,"

"Iya, Saya berniat jadi Dokter private pasien,"

"Yakin?," tanya Oma Areetha tak yakin

"Oma," ucap Alkha, Oma yang mendengar panggilan itu pun merasa tak asing. Ada sesuatu yang tersembunyi disana, didetik kemudian Alkha melepas maskernya

"Alkha? Masuk dulu nak," ucap Oma seraya menarik tangan Alkha masuk ke dalam ruangan milik Areetha, Alkha yang reflex tentu saja menutup wajahnya lagi. Oma mengajak Alkha duduk di sofa ruangan Areetha untuk bertanya

"Alkha?," tanya Oma tak percaya dengan apa yang ia lihat

"Ini benar benar kamu?," lanjut Oma, Alkha yang mendengar itu pun menangguk

"Tunggu Oma kasih liat sesuatu," ucap Oma mengeluarkan HP nya.

Betapa terkejutnya Alkha menatap gambar seorang gadis yang memegang rokok obat yang dibilang cukup banyak. Bahkan penyakit mematikan pun tak memakan perlu obat sebanyak itu.

"Obatnya emang dikasih sebanyak itu Oma?," tanya Alkha, Oma menggeleng pelan

"Oma kurang tau Al, tapi pas di ajak konsultasi dia nolak dengan alasan pergi sendiri. Oma pengen ikut eh, katanya ga usah soalnya katanya enakan sendiri. Oma nggak curiga curiga gitu awalnya, soalnya dia pasti bawa obat kalau pulang, tapi mekin kesini areetha bukannya tambah sehat malah tiba tiba pengen dioprasi." ucap Oma jelas

"Oma pernah mergokin dia beberapa kali di caffe dekat sini juga, dia bukannya konsultasi berobat, dia malah ke caffe. Jadi Oma bingung lah, kok Areetha tiba tiba minta Oprasi karna takut kepergok di caffe lagi." Jelas Oma sekali lagi

"Areetha nggak mungkin kayak gitu, Areetha bukanlah sosok gadis jika dipergok akan lari. Namun, Areetha biasanya akan manjalani yang terbaik untuk menjelaskan." Batin Alkha

"Yaudah Oma, Alkha pergi dulu yah." Pamit Alkha

"iya, nanti kalau Areetha sadar, Oma manggil kamu kok." Ucap Oma seraya tersenyum

"Gausah Oma, anggap aja Oma nggak pernah ketemu lagi sama Alkha selama 6 tahun terakhir,"

"Terus, kenapa kamu kesini? bukan buat jenguk Areetha?," tanya Oma singkat

" Kebetulan Alkha yang punya Rumah Sakit, jadi tau kalau Areetha kesini."

"Oh, jadi Alkha yang punya Rumah Sakit?," tanya Oma, Alkha menggangguk pertanda 'iya'

"Oh ya, nanti Alkha yang jadi Dokter Pribadi Areetha yah, jangan kasih tau Areetha apa apa." Oma yang mendengar ucapan Alkha hanya menagguk paham

Alkha pergi meninggalkan Ruangan itu.

Setelah Alkha pergi, Perlahan mata gadis yang terbaring di brangkar itu terbuka.

"Ar, nggak papa kan?," tanya Oma memastikan keadaan gadis itu baik baik saja

Alkha yang sudah berada di luar ruangan Mentapa gadis itu tersenyum kecil dan melanjutkan langkahnya

"Oma, Areetha pusing," lirih Areetha yang berusaha menggerakkan tangannya

"Kok susah gerak?, udah lumpuh yah?," tanya Areetha polos

"Ck, kamu kan udah koma beberapa hari. Mustahil banget kalau nggak kaku." Ucap Oma menenangkan

"Areetha kira Areetha udah lumpuh," ucap Areetha dengan wajah yang tak dapat diartikan

"Jangan ngomong kayak gitu, ga baik." Nasehat Oma pelan seraya mengusap pucuk kepala Cucu semata wayangnya saat ini

"Oma kira sekarang ini baik baik aja?,"

"Bersyukur kamu dikasih nyawa," Areetha yang mendengar itu langsung mengambil nafas panjang dan tersenyum singkat

"Makasih udah ngingetin Areetha,"

TBC... MAAF YAH JIKA ADA KESALAHAN. JANGAN LUPA TINGGALAKN JEJAKMU DENGAN BERKOMENTAR ATAU BERIKAN DUKUNGANMU! Papay!

Hiraeth'n (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang