Six🥀

824 155 2
                                    

🦊 : Hai guys aku boleh minta Vomment gaa supaya tambah semangat ngeup ceritanya huu. Makasii hehe~

🥀

Mina berjalan sambil berjaga-jaga menuju gang paling ujung dekat hotel Jihoon.



"Mina.."

Mata Mina langsung membelalak dan memutar badannya. Seseorang berpakaian serba hitam sedang berdiri didepannya sekarang. Wajahnya tidak terlihat namun ia tahu betul siapa orang itu karena suaranya.

"Lo tau gue kan?" Orang itu mengambil pisau lipat dari kantongnya.

Mina gemetar hebat, "Lo.. K..kenapa lo?"

Orang itu mendekatkan wajahnya ke telinga Mina, "Ini bukan kemauan gue. Gue cuma kabulin permintaan dia." Bisiknya.













"AKHHH!" Mina langsung memegang perutnya yang tertusuk. Darah mengalir hingga menembus bajunya yang putih menjadi merah. Mina tersungkur sambil menahan rasa sakit itu, ia berusaha menghindar dari orang itu.

"Ja..jangan bunuh.. gue.."

"MINA!"

🥀

"DIMANA MINA!" Doyeon berlari kedalam rumah sakit bersama cewek-cewek lainnya. Saat tadi mereka masih berkumpul di rumah Doyeon, Dejun memberi tahu mereka tentang Mina.

"Mark?" Tanya Yuqi pada Dino.








"Udah ditangkep polisi."

Dejun saat itu sedang mengejar Mark karena Mark berkata dia punya firasat buruk. Namun anehnya, dia berlari ke gang tersebut didekat hotel Jihoon tanpa mengecek tempat lain. Maka itu saat Dejun menelpon polisi Mark langsung ditangkap karena dia orang pertama yang berada disana.



Dan dia mengakui kalau dia yang membunuh Mina.

"MINA DIMANAA!" Doyeon mengguncang-guncangkan tubuh Lucas dan memukulnya berkali-kali.

"Doy.. Mina udah..."

"BOHONG! MINA MASIH HIDUP MINA MASIH HIDUP!" Lucas langsung memeluk Doyeon untuk menenangkannya.

"MARK ANJING!" Celetuk Yeri.

"Jadi selama ini si Mark yang juga stalkernya Mina!?" Yena menggeleng-geleng.

"Bukan Mark."

"BUKAN MARK!" Dejun berteriak.

"Iya bukan Mark," Hyewon setuju dengan Dejun. "Mark aja mogok makan abis Arin dibunuh, gimana dia sempet ngestalk sampe ngebunuh Mina. Mark bukan orang kayak gitu."

Tzuyu memegang kepalanya, "Gini.. gini.. kalo keadannya udah begini artinya pembunuhnya itu orang yang sama. Kalo dia beneran psychopath artinya dia pinter banget orang yang gabakal kita duga-duga."

"Terus buat apa Serim sama Mark ngaku? Mereka kan kaya, keamanan rumah mereka ketat. Masa iya mereka takut diancem sama pembunuhnya." Pernyataan Yeri membuat mereka semua berpikir lagi.

"Kalo diancemnya nyawa mereka? Pembunuhnya mau bunuh mereka ditempat langsung kalo mereka gak mau nutupin kesalahannya dia?"

"Mark sama Serim gak sebodoh itu. Kalopun diancem begitu dia bakalan bilang ke polisi kalo pembunuhnya itu bukan mereka. Kan pembunuhnya udah kabur ya otomatis mereka bisa ngebantah dong? Terus mereka bisa pulang dengan tenang perketat keamanan rumah mereka. Yang anehnya mereka langsung ngaku.. disitu anehnya." Celetuk Subin.

"Lah Subin lo dateng? Bukannya lo selalu sibuk?" Curiga Yuqi, mereka baru sadar semua orang lengkap disana. Akan semakin sulit menemukan pembunuhnya.

"Shit." Umpat Hyewon, dia baru sadar kalau mereka bertukar informasi pada cowok-cowok yang berarti mereka mungkin juga bertukar informasi dengan pembunuhnya.

🥀

Mereka berkumpul hari ini di rumah Yena karena keadaan Doyeon masi belum membaik.

"Ada bekas sayatan gak kayak Arin sama Naeun?" Tanya Hyewon pada Dejun. Iya mereka mengajak Dejun karena Dejunlah yang datang kesitu setelah Mark.

"Gak. Pokoknya Mina ditusuk berkali-kali."

"Pembunuhnya cuma satu fix gue yakin! Bukan Serim sama Mark pokoknya!" Tzuyu selalu berpikir bahwa kedua orang tersebut tidak akan melakukan hal sekonyol itu karena mereka sudah mempunyai segalanya.

"Dan yang gue bingung, kenapa pembunuhnya itu ngebunuh mereka? Apa tujuannya? Kenapa? Apa jangan-jangan kita selanjut-"

"CHAEYOUNGG!" Yuqi memotong perkataan Chaeyoung.

"Dan kalo yang gue pikir-pikir si kayaknya emang sebenernya agak masuk akal ya kalo Serim yang ngebunuh Naeun. Karena yang dendam sama Naeun cuma Serim. Tapi kalo Serim ngebunuh Arin dan Mark stalker Mina sampe ngebunuh dia itu gak masuk akal."

"Iya betul tuh." Hyewon setuju dengan pendapat Dejun.




Ting.. tong...

"Eh Lucas?" Yena membukakan pintu.

"Gue mau jemput Dejun disuruh jemput sama dia tuh."

"Gimana keadaan Doyeon?" Tanya Hyewon.

"Lagi istirahat dia sekarang udah mendingan."

"Yaudah gue cabut dulu ya." Dejun melambaikan tangannya pada mereka.



Setelah kepergian dua pria itu, Yeri memicingkan matanya, "Apa kalian gak curiga sama Dejun? Kan dia orang yang ada disana setelah Mark."

"Gila semua orang aja lu curigain Yeriii!"

"Ya kan dalam keadaan begini semua orang bisa dicurigain. Termasuk salah satu dari kita."

Perkataan dari Yeri membuat mereka menelan salivanya. Dan saling menatap satu sama lain.

"Guys!" Chaeyoung terkejut melihat HPnya.

"HAH?"








"SERIM DIPINDAHIN KE RSJ KHUSUS?"

-To Be Continued-

—𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊—
.
.
.

Nightmare | 99 Line✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang